Rabu, 25 Desember 2013

CARA UNGGAH KARYA ILMIAH UT PGSD DAN CARA MENGATASI MASALAH YANG TIMBUL Dalam melakukan unggah karya ilmiah sering kali ada yang dapat kendala maupun ada yang tidak. Yang tidak ada kendala akan aman aman saja, namun yang ada kendala pasti akan kebingungan salah satu kendalanya seperti ini : NIM anda sudah terdaftar silahkan cek email anda, namun email tidak dikirimi pesan di kotak masuk, maupun spam. Maka ikuti lah langkah di bawah ini. Disini akan saya tuliskan 2 cara melakukan unggah karya ilmiah , yang pertama sesuai perintah dari pihak UT, dan yang kedua jika dalam melakukan peng unggahan mendapatkan masalah. Sebelum file dikirim harus diubah dulu ke word 97-2003 (sesuai aturan dari ut), siapkan alamat emal aktif, nim, judul karya ilmiah, dan 3 kata kunci. Kemudian ikuti langkah di bawah ini : 1. Buka dulu alamat disamping www.karil.ut.ac.id 2. Lalu klik http://karil.ut.ac.id:88 3. Kemudian isi di kolom mulai dari nim, tanggal lahir, hingga judul sampai 3 kata kunci dan yang terakhir 4. Klik unggah karya ilmiah 5. Kemudian silahkan buka pesan di kotak masuk email anda, dan klik tulisan yang berwarna biru di bagian tengah, dan ikuti instruksinya untuk ganti passwordnya, silahkan dimasukkan sandi baru (ingat harus hafal sandi yang telah di buat), setelah itu 6. Anda akan di arahkan untuk melihat akun karya ilmiah anda, dan selesai. Dan jika timbul masalah : NIM anda sudah terdaftar silahkan cek email anda, namun email tidak dikirimi pesan di kotak masuk, maupun spam. Maka ikuti lah langkah di bawah ini. 1. Buka dulu alamat disamping www.karil.ut.ac.id 2. Lalu klik http://karil.ut.ac.id:88 3. Klik tulisan lupa sandi 4. Maka anda akan diminta memasukkan email anda, ingat email anda yang diamasukkan adalah email yang pertama kali utuk melakukan unggah karya ilmiah 5. Selanjutnya email anda akan dikirimi pesan , cek di kotak masuk, jika sudah ada buka dan ikuti langkah yang tertera di dalam pesan tersebut, yang intinya anda disuruh untuk mengganti password anda. 6. Jika sudah selesai maka akan tampil akun karya ilmiah anda. SEMOGA BERMANFAAT.................. 7. Nah berarti langkahnya sudah selesai

Senin, 22 Oktober 2012

Rabu, 12 September 2012

Handout SIM

DIKTAT KULIAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN (SIM) Oleh Mulyadi, R, M.Si moelyadiroesly@yahoo.com Program Satuan Pelajaran Pertemuan ke : 1 (satu) Mata Kuliah : SIM Konsep : Revolusi Sistem Informasi: Transformasi Bisnis dan Manajemen. Alokasi Waktu : 1x pertemuan, 3 sks = 50 x 2 = 100 menit 1. Tujuan Pembelajaran Umum (TPU) : Mahasiswa diharapkan memahami & mengerti konsep sistem informasi manajemen (SIM), komponen, teknologi, personil, organisasi SIM dan dukungan SIM bagi semua level manajemen (dari tingkat lower sampai top manajemen).. 2. Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK) : Setelah selesai mengikuti materi ini mahasiswa diharapkan : a. Memahami revolusi dalam bidang sistem informasi. b. Mengerti definisi sistem informasi c. Memahami pendekatan terkini dalam sistem informasi. 3. Materi Pokok : a. Kenapa sistem informasi ? b. Pengertian sistem informasi c. Pendekatan terkini untuk sistem informasi. 4. Kegiatan Belajar Mengajar : ceramah, pemberian contoh, diskusi 5. Alat / bahan dan Sumber : OHP, board , Infocus BAB I REVOLUSI SISTEM INFORMASI: TRANSFORMASI BISNIS DAN MANAJEMEN Setelah membahas bab ini mahasiswa diharapkan mampu : 1. Mendefinisikan sistem informasi 2. Membedakan antara ‘Komputer literacy’ dan ‘IS literacy’ 3. Menjelaskan kenapa sistem informasi begitu penting dan bagaimana melakukan transformasi organisasi dan manajemen. 4. Membandingkan e-commerce dan e-business dan menganalisa hubungan antara internet dan teknologi digital. 5. Mengidentifikasi sebagian besar perubahan manajemen untuk membangun dan menggunakan system informasi didalam organisasi. Business Challenges Management Information Technlogy Organization Information System Business Solutions •Industry Deregulation •Customer’s JIT delivery systems •More efficient operations •New Services •Transmit orders immediately •Optimize freight assignments •Track deliveries •Quick response culture •Drivers •Dispatchers •Customers •Trucks on-board computers •Satellite Communications •Coorporate computer •World Wide Web •Change strategy •Monitor drivers Gbr.1.1 Business Challenges (tantangan bisnis) 3 Pendahuluan Penggunaan internet untuk bisnis adalah merupakan salah satu peluang dari banyaknya peluang bisnis baru yang telah di kreat dengan teknologi. Baik perusahaan besar maupun perusahaan kecil dapat menggunakan sistem informasi dan network (jaringan) untuk meningkatkan efektifitas dan kompetitif bisnisnya. Pada saat ini lingkungan bisnis global, sistem informasi, internet, dan jaringan global lainnya di buat untuk menciptakan peluang baru bagi inovasi dan koordinasi organisasi (perusahaan). Sistem informasi dapat membantu perusahaan memperluas kegiatan mereka untuk lokasi jarak jauh, menawarkan layanan dan produk baru, menata ulang job dan aliran kerja, dan mungkin dapat mengubah cara mereka berbisnis. 1.1. Sistem Informasi Sampai saat ini, masih banyak perusahaan yang tidak menganggap penting informasi sebagai aset bagi perusahaan. Padahal informasi sangat penting bagi manajer karena sebagian besar organisasi membutuhkan sistem informasi untuk survive dan prospek kedepan. Lingkungan bisnis kompetitif : Tiga kekuatan besar dunia yang mempengaruhi lingkungan bisnis yaitu : 1.Perubahan akibat munculnya kekuatan Ekonomi global (global economy) 2.Transformasi dari ekonomi industri dan sosial kedalam pengetahuan (industrial economies and socities into knowledge) dan layanan ekonomi berbasis informasi (knowledge-and information-based service economies) 3.Perubahan dalam lingkungan dan suasana bisnis Lihat tabel 1.1 Ringkasan perubahan lingkungan bisnis Globalisasi • Manajemen dan pengendalian (kontrol) dalam pasar global • Kompetisi dalam pasar dunia • Kelompok kerja (work group) global • Sistem pengiriman (delivery systems) global Transformasi Ekonomi Industri •Ekonomi berbasis pengetahuan dan informasi • Daya Produksi • Produk dan layanan baru • Pemahaman : produksi terpusat dan asset strategis • Kompetisi berbasis waktu • Siklus hidup produk yang pendek • Lingkungan yang cepat berubah • Keterbatasan pegawai yang mempunyai basis pengetahuan Transformasi Enterprise • Flattening (pengurangan rentang struktur/perampingan struktur) • Desentralisasi • Fleksibel • Lokasi yang independent • Rendahnya transaksi dan biaya koordinasi • Pemberdayaan • Kolaborasi kerja dan kerja tim (teamwork) Ekonomi global (global economy) • Saat ini sistem informasi menyediakan komunikasi dan analisa kekuatan kebutuhan perusahaan untuk mengurus dan mengatur bisnis dalam skala global. • Globalisasi dan teknologi informasi juga membawa ancaman baru bagi perusahaan bisnis domestik, karena komunikasi global dan manajemen sistem, pelanggan (customers) kini dapat berbelanja ke seluruh dunia (worldwide marketplace), memperoleh harga dan kualitas informasi yang dapat dipercaya, 24 jam tiap hari. • Fenomena tersebut diatas mengakibatkan perusahaan harus bermain dengan terbuka, dan tidak memproteksi diri dari pasar global. • Untuk dapat bermain di pasar internasional maka perusahaan membutuhkan banyak informasi (powerful information) dan sistem komunikasi. Transformasi ekonomi industri (industrial economies) • Negara AS, Jepang, Jerman dan negara industri lainnya melakukan transformasi dari ekonomi industri (industrial economies) ke pengetahuan dan pelayanan ekonomi berbasis informasi (knowledge-and information-based service economies) • Pengetahuan dan revolusi informasi telah dimulai pada abad 21 dan kini terus berkembang, juga telah mengakibatkan banyak muncul pelayanan dan produk baru seperti credit card, pengiriman paket cepat, dan sistem pesanan seluruh dunia. Transformasi usaha bisnis (business enterprise) • Perusahaan bisnis tradisional : o Hierarchical (terlalu banyak jenjang/level), o Centralized (terpusat), o Struktur disusun khusus (operating prosedur tetap (fixed set of operating procedures: deliver a mass-produced product (or service)). • Perusahaan bisnis sekarang ( baru / modern) : o flattened (less hierarchical-jenjang makin sedikit), o desentralized (desentralisasi), o Susunan flexible (generalist : deliver mass-customized products and services to specific markets or customers). • Manajer tradisional : o formal plans (perencanaan formal), o rigid (kaku) division of labour, o formal rules, dan informal commitments and networks to establish goals (rather than formal planning), (Jaringan dan komitmen informal untuk meningkatkan goal (tujuan)-lebih dari sekedar rencana formal). a flexible arrangement of team and individuals working in task forces, and (Susunan tim fleksibel dan pekerjaan individual dalam gugus and knowledge to ensure informal commitments and networks to establish goals (rather than formal planning), (Jaringan dan komitmen informal untuk meningkatkan goal (tujuan)-lebih dari sekedar rencana formal). a flexible arrangement of team and individuals working in task forces, and (Susunan tim fleksibel dan pekerjaan individual dalam gugus and knowledge to ensure o pendekatan pada loyalitas untuk menjamin kelayakan operasional perusahaan. • Manajer modern : o o tugas) o appeals to professionalism proper operation of the firm. (Pendekatan untuk professional dan pengetahuan untuk menjalin kelayakan operasi perusahaan) 1.2. Pengertian Sistem Informasi An information system can be defined : “technically as a set interrelated components that collect (or retrieve), process, store, and distribute information to support decision making and control in an organization”. (Sistem informasi adalah sekumpulan teknik yang menghubungkan komponen-komponen untuk mengumpulkan atau mengambil, memproses, menyimpan, dan mendistribusikan informasi untuk dukungan pengambilan keputusan dan pengendalian di dalam organisasi). Selain itu, untuk mendukung pengambilan keputusan, koordinasi, dan pengendalian, sistem informasi juga membantu manajer dan analisa problem pekerjaan, penggambaran subyek yang komplek dan kreat produk baru. Sistem informasi berisi informasi tentang orang, tempat, dan alat (benda) di dalam organisasi atau dalam lingkungan organisasi. INPUT OUTPUT Feedback Stockholder Comp etitors Regul atory Agenc ies Customers Suppliers ENVIRONMENT ORGANZATION INFORMATION SYSTEM Processing Classify Arrange Calculate Gbr.1.2 Functions of an information system. An Information system contains information about an organization and its surrounding environment. Three basic activities-input-processing,and output-produce the information organizations need. Feedback is output returned to appropriate people or activities in the organizaton to evaluate and refine the input. Regulator Agencies : agen pengatur Stockholder : pemilik saham Customer : pelanggan Supplier : leveransir (penyuplai) Beberapa Pengertian : Data : Streams of raw facts representing events occurring in organizations or the physical environment before they have been organized and arranged into a form that people can understand and use. (adalah aliran dari fakta yang direpresentasikan melalui kejadian dalam organisasi atau lingkungan fisik sebelum diorganisasi dan di susun ke dalam bentuk yang dapat dimengerti dan digunakan oleh user.) Informasi : Data have been shaped into form that is meaningful and useful to human beings. (Informasi adalah data yang disusun kedalam bentuk yang dapat dimengerti dan digunakan oleh user). Tiga aktifitas dalam sistem informasi menghasilkan informasi bagi organisasi untuk kebutuhan pengambilan keputusan (making decisions), operasi pengendalian (controlling operations), analisa masalah (analyzing problems), dan membuat produk dan jasa baru (creating new products or services). Tiga kegiatan tersebut yaitu : INPUT-PROSECESSING-OUTPUT Input : Tangkap atau kumpulkan data mentah dari dalam organisasi (internal environment) atau dari lingkungan luar (external environment). Processing : Konversi data mentah kedalam bentuk yang lebih berarti. Output : Transfer proses informasi ke pemakai (user) untuk digunakan atau digunakan untuk aktifitas lebih lanjut. Sistem informasi juga membutuhkan umpan balik (feedback) untuk evaluasi dan koreksi. Computer Base Information System (CBIS) : Sistem informasi yang bergantung pada komputer hardware dan software untuk memproses dan menyebarluaskan informasi. di http://news.bbc.co.uk atau di www.cnn.com atau www.indosiar.com atau di www.mediaindo.co.id 1.3. Perspektif Bisnis dalam Sistem Informasi Sistem informasi tidak hanya sekedar komputer, tapi juga butuh pemahaman tentang organisasi, manajemen, dan teknologi. Gbr.1.3 Using information systems effectively requires an understanding of the Informations Systems Management Technology Organizations Organization, management, And information technology shaping the systems can be described as organizational and management solusion to Chalenges posed by the environment Organisasi • Sistem informasi bagian dari organisasi • Elemen organisasi adalah orang, stuktur dan prosedur operasi, politik dan budaya (culture). • Tabel 1.2 Fungsi organisasi Function Purpose (maksud) Sales and marketing Selling the organization’s product and service Manufacturing Producing products and services Finance Managing the organization’s financial assets (cash, stocks, bonds,etc). Accounting Maintaining the organization’s financial records (receipts, disbursement, paychecks, etc); accounting for the flow of fund. Human resources Attracting, developing, and maintaining the organization’s labor force; maintaining employee records Manajemen • Senior Managers • Midle Managers • Operational Managers Teknologi • Computer Hardware • Computer Software • Storage Technology • Communications Technology Network 1.4 Pendekatan Terkini untuk Sistem Informasi. Sistem informasi merupakan perpaduan dari banyak disiplin (multidisciplinary), tidak ada satupun teori yang paling dominan. Gambar 1.4 menggambarkan sebagian besar disiplin dimaksud. Secara umum pendekatan sistem dibedakan atas pendekatan teknik (Technical Approach) dan pendekatan tingkah laku (Behavioral Approach). Sistem informasi sendiri menggunakan pendekatan sosiao teknik (Sociotechnical Approach). Technical MIS Psychology Economic Sociology Operations Research Computer Science Management ScienceApproach Behavioral Approach Gbr.1.4. Contemporary approaches to information systems. The study of information systems deals with issued and insights contributed from technical and behavioral dicipline. a. Technical Approach • Basisnya matematika • Konstribusi dari computer science, management science, dan operations research. -Computer science : fokus -> teori perhitungan, metode perhitungan, metode efisiensi penyimpanan dan akses data. -Management science : focus -> pengembangan model untuk pengambilan keputusan dan manajemen praktis. 10 -Operations research : focus -> teknik matematika untuk optimalisasi seperti optimalisasi dalam bidang transportasi, kontrol inventori dan transaksi harga. b. Behavioral Approach • Konsen dengan perilaku isu (behavioral issue), seperti strategi integrasi bisnis, desain, implementasi, dan pemakain (utilization) • Manajemen tidak dapat di explore dengan menggunakan pendekatan seperti pada pendekatan teknik. Disiplin perilaku yang lain memberikan konsep konstribusi dan metode yang penting. -Studi sociology sistem informasi dengan pandangan kedepan bagaimana kelompok dan susunan organisasi dikembangkan dan juga bagaimana efek sistem terhadap individu, kelompok dan organisasi. -Studi Psychology sistem informasi : bagaimana informasi formal digunakan untuk pengambilan keputusan. - Studi Economic sistem informasi : apakah dampak sistem terhadap pengendalian dan stuktur harga, pemasaran dalam perusahaan. • Pendekatan perilaku tidak berfokus pada solusi teknik, tetapi konsen pada perubahan sikap, manajemen, dan kebijakan organisasi dan perilaku. c. Sociotechnical Systems • Dalam gambaran sosioteknik, pekerjaan sistem adalah optimalisasi teknologi dan organisasi saling mengatur untuk satu dan lainnya sampai kondisi yang diinginkan dicapai. Alternative 1 Final Design of organizat ion Final Design of Techno logy Alternative 2 Alternative 2 Alternative 1 TECHNOLOGY ORGANIZATION Gbr 1.5 optimalisasi teknologi dan organisasi saling mengatur untuk satu dan lainnya sampai kondisi yang diinginkan dicapai. 11 Program Satuan Pelajaran Pertemuan ke : 2 (dua) Mata Kuliah : SIM I Konsep : Revolusi Sistem Informasi: Transformasi Bisnis dan Manajemen. Alokasi Waktu : 1x pertemuan, 2 sks = 50 x 2 = 100 menit 1. Tujuan Pembelajaran Umum (TPU) : Mahasiswa diharapkan memahami & mengerti konsep sistem informasi manajemen (SIM), komponen, teknologi, personil, organisasi SIM dan dukungan SIM bagi semua level manajemen (dari tingkat lower sampai top manajemen).. 2. Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK) : Setelah selesai mengikuti materi ini mahasiswa diharapkan : a. Dapat menjelaskan beda e-commerce dan e-business b. Dapat mengidentifikasikan peluang teknologi system informasi 3. Materi Pokok : a. Peran baru sistem informasi dalam organisasi b. Peluang teknologi sistem informasi 4. Kegiatan Belajar Mengajar : ceramah, pemberian contoh, diskusi 5. Alat / bahan dan Sumber : OHP, board 12 2.1 Peran Baru Sistem Informasi dalam Organisasi Gambar 2.1 menggambarkan hubungan baru antara organisasi dan sistem informasi. Terdapat ketergantungan antara strategi bisnis, aturan (rules), dan prosedur di satu pihak dan sistem informasi s/w, h/w, database, dan telekomunikasi di sisi lain. Hard ware Data Base Teleco mmuni cations Soft ware Business Strategy Rules Procedure Independence Organization Information System Gbr.2.1 Hubungan baru antara organisasi dan sistem informasi Perubahan lainnya dari hubungan antara sistem informasi dan organisasi adalah akibat dari perkembangan yang komplek dan lingkup dari proyek sistem dan aplikasinya. Perhatikan gambar 2.2. berikut. Information Systems Technical Changes Managerial Control Institutional Core Activities Time 1950s 1960s 1970s 1980s 1990s 2000 2005 Information Systems Information Systems Vendors,Cust omers Beyond the enterprise Information Systems Gbr.2.2 The widening scope of information systems. Over time, information systems have come to play a larger role in the life of organizations. Early systems brought about largely technical changes that were relatively easy to accomplish. Later sytems affected managerial control and behavior; ultimately systems influenced “core” institutional activities concerning products, markets, suppliers, and customers. In the digital firm era, information systems extend far beyond the boundaries of the firm to encompass vendors,customers, and even competitors 13 Revolusi Jaringan dan Internet -Kecepatan teknologi informasi telah menyebabkan jaringan komunikasi yang luas bagi organisasi, dapat digunakan untuk mengakses data ke jaringan seluruh dunia dan untuk mengkoordinasikan kegiatan dengan cepat. -Jaringan telah mentransformasikan keadaan dan bentuk usaha / bisnis dan kehidupan. Jaringan yang dimaksud yaitu internet. -Internet adalah jaringan internasional yang merupakan jaringan untuk bisnis atau publikasi usaha. Internet telah menghubungkan ribuan atau jutaan jaringan berbeda dari 200 negara di dunia (internet users in the world : +/-300 million: in the year 2000). -Internet digunakan baik dalam bidang ilmu pengetahuan (science), pendidikan (education), pemerintahan (government), maupun usaha (business). -Perusahaan dan pemakai individu menggunakan internet untuk mengubah transaksi bisnis, pesan teks (text messages), citra grafik (graphic images), dan multimedia (video, suara). -Hal khusus yang menarik untuk organisasi dan manajer dari internet adalah kemampuan internet yang dikenal dengan nama World Wide Web (WWW). World Wide Web A system with universally accepted standards for storing, retrieving, formatting, and displaying information in a networked environment. (WWW adalah sistem dengan standar baku (dunia) untuk penyimpanan (storing), pengambilan kembali (retrieving), bentuk (formatting), dan menampilkan informasi di dalam lingkungan jaringan). Informasi disimpan dan ditampilkan dalam bentuk halaman elektronik yang dapat berisi teks, grafik, animasi, suara dan video. Seluruh halaman web yang di menej oleh organisasi atau individu di sebut Web Site. Perusahaan membuat web site dengan gaya / bentuk typography, colourful graphics, push-button interactivity, dan suara atau video untuk menyebarluaskan informasi produk, untuk iklan ‘broadcast’ dan pesan untuk pelanggan, untuk mengumpulkan pesanan elektronik dan data pelanggan, dan untuk meningkatkan penjualan dalam skala globa. -Tabel. 2.1 Apa yang dapat anda kerjakan dengan internet ? Function Description Communicate and collaborate Send electronic mail messages; transmit documents and data; participate in electronic conferences. Access Information Search for documents, databases, and library card catalogs; read electronic brochures, manual books, and advertisement. Participate in discussions Join interactive discussion groups; conduct primitive voice transmission. Supply Information Transfer computer files of text, computer programs, graphics, animations, or videos. 14 Find Entertainment Play interactive video games; view short video clips; listen to sound and music clips; read illustrated and even animated magazines and books. Exchange business transactions Advertise, sell, and purchase goods and services. Pilihan Baru untuk Desain Organisasi : usaha jaringan -Bentuk organisasi tradisional : hirarki dengan banyak level (hierarchical) -Bentuk organisasi baru : dalam bentuk datar (flattened) Gbr.2.3 Flattening organizations. Information systems can reduce the number of levels in an organization by providing managers with nformation to supervise larger numbers of workers and by giving lower level employees more dicision making authority. Kerja Terpisah tidak dalam Satu Lokasi -Saat ini memungkinkan bekerja dengan jaringan global dari satu lokasi : teknologi informasi seperti e-mail, internet, dan video conferencing dapat digunakan untuk itu. -Banyak pegawai dapat mengerjakan tugasnya dari jarak jauh, baik dari mobil maupun dari rumah, dan perusahaan dapat menghemat tempat untuk pegawai maupun untuk pertemuan dengan pelanggan. Contoh Ford Motor Co. telah mengadopsi model kolaborasi antar benua untuk desain automobil. Didukung dengan jaringan komunikasi dengan kapasitas tinggi dan software Computer Aided Design (CAD). Ford memperkenalkan desain produk Mustang di Dunton, Inggris. Desainnya dikerjakan secara simultan oleh desainer di Dearborn, Michigan, dan Dunton dengan beberapa masukan dari desainer di Jepang dan Australia. Setelah desain selesai, Ford merakitnya di Turin, Itali. Ford sekarang membuat model desain lainnya dengan menggunakan teknologi web untuk kolaborasi global. 15 Perusahaan tidak dibatasi oleh lokasi fisik untuk menyediakan produk dan layanan. Sistem informasi network telah memungkinkan perusahaan untuk mengkoordinasikan kemampuan distribusi dan koordinasi lainnya dengan organisasi virtual atau virtual corporation atau disebut networked organizations. Virtual organization : organization using networks linking people, assets, and ideas to create and distribute products and servives without being limited by traditional organizational boundaries or physical location. (Organisasi virtual menggunakan hubungan jaringan untuk menghubungkan orang, asset dan ide untuk membuat dan mendistribusikan produk dan layanan dengan tidak dibatasi oleh lingkungan organisasi tradisional atau lokasi pisik). CORE COMPANY Manufacturing Company Sales & Marketing Company Design Company Logistics Company Finance Company Gbr.2.4 A Virtual organization. Networked information systems enable different companies to join together to provide goods and services. Reorganisasi Arus Kerja -Sistem informasi telah menggantikan prosedur kerja manual dengan prosedur kerja otomatis, arus kerja dan proses kerja. Arus kerja elektronik telah menekan biaya operasional. Paper system insurance + = 9 days 6 Clerical Steps 3 Professional Steps New Streamlines work file 16 + = 2 days 2 Clerical Steps 1 Professional Steps Gbr.2.5 Redesigned work flow for insurance underwriting. An application requiring 9 days in a paper system would only take 2 days using computers, networks, and a streamlined work flow. - Proses Perubahan Manajemen o Banyak perusahaan sekarang menggunakan teknologi informasi untuk perencanaan sumber daya perusahaan (ERP : Enterprise Resource Planning). o ERP : a business management system that integrates all facets of the business, including planning, manufacturing,sales,and finance, so that they can become more coordinated by sharing information with each other (ERP adalah sistem manajemen bisnis yang mengintegrasikan semua segi bisnis, termasuk perencanaan (planning), produksi (manufacturing), penjualan (sales), dan keuangan (finance) agar dapat saling berbagi informasi antara satu bagian dengan yang lainnya. - Redefinisi Lingkungan Organisasi o Sistem informasi jaringan dapat memungkinkan transaksi seperti pembayaran (payment), dan pesanan pembelian (purchase orders) dengan menggunakan alat elektronik antara satu perusahaan dengan perusahaan lainnya. Dengan cara ini dapat menekan biaya mendapatkan produk dan pelayanan perusahaan. o Organisasi dapat juga berbagi data bisnis, katalog, dan pesan elektronik. o Sistem informasi jaringan dapat membuat efisiensi baru dan hubungan baru diantara organisasi, seperti pelanggan (customer), dan pensuplai (supplier). o Electronic Commerce and Electronic Business . Internet dapat menghubungkan ribuan organisasi ke dalam sebuah jaringan, membuat pondasi untuk jaringan pasar elektronik yang luas (electronic marketplace). . Elektronik market adalah sistem informasi yang menghubungkan (secara bersama-sama) banyak pembeli (buyers), dan penjual (seller) untuk bertukar informasi, produk, layanan (services), dan pembayaran (payment). . E-Commerce : the process of buying and selling goods and services electronically involving transaction 17 using the internet, networks, and other digital technologies. (E-Commerce adalah proses pembelian dan penjualan dan pelayanan elektronik, menggunakan internet, jaringan dan teknologi digital lainnya). . E-Business : the use of internet and other digital technology for organizational communication and coordination and the management of the firm. (E-Bisnis adalah penggunaan internet dan teknologi digital lainnya untuk komunikasi, koordinasi dan manajemen perusahaan). . Manajer dapat menggunakan E-mail, web document, dan work-group S/W untuk komunikasi yang efektif dengan ribuan pekerja dan untuk memenej kekuatan tim tugas Task Force). . Gbr.2.6 menggambarkan perusahaan secara efektif menggunakan internet dan teknologi digital untuk e- commerce dan e-business. 18 The Firm Electronic Commerce Electronic Business Supplier : Procurement Supply chain management Business partner: Joint design Outsourcing Remote Offices and work groups: Communicate plans & policies Group collaboration Electronic Communication Scheduling Customers: On-line marketing On-line sales Built-to-order products Customer Service Sales force automation Factories : -Just-in-time -Continous inventory replenishment -Production planning The Firm Electronic Commerce Electronic Business Supplier : Procurement Supply chain management Business partner: Joint design Outsourcing Remote Offices and work groups: Communicate plans & policies Group collaboration Electronic Communication Scheduling Customers: On-line marketing On-line sales Built-to-order products Customer Service Sales force automation Factories : -Just-in-time -Continous inventory replenishment -Production planning Gbr.2.6 Electronic Commerce and Electronic Business in the networked enterprise. Electronic commerce uses internet and digital technology to conduct transactions with customer and suppliers, whereas electronic business uses these technologies for the management of the rest of the business. 2.2. Peluang Teknologi Sistem Informasi Tantangan Sistem Informasi : Isu Utama (Kunci) 1. Tantangan Strategi Bisnis: bagaimana bisnis dapat menggunakan teknologi informasi untuk desain organisasi agar kompetitif dan efektif? 2. Tantangan Global: bagaimana perusahaan memahami bisnis dan kebutuhan sistem di lingkungan ekonomi global? 3. Tantangan Arsitektur Informasi : bagaimana organisasi mengembangkan arsitektur informasi dan infrastruktur teknologi informasi untuk mendukung tujuan bisnis? 4. Tantangan Investasi Sistem Informasi : bagaimana organisasi dapat menentukan nilai bisnis dari sistem informasi? 5. Tantangan Responsibility dan Kontrol : bagaimana desain sistem organisasi yang dapat dikontrol dan dimengerti ? 19 INFORMATION ARCHITECTURE OF THE ORGANIZATION Functional Business Applications . IT Infrastructure Coordination StrategicSystems Management Systems Konowledge Systems Operational Systems Sales & Manufacturing Finance Accounting Human Marketing Resources H/W S/W Data & Structure Technology Network Gbr.2.7 The information architecture of the firm. Today’s managers must know how to arrange and coordinate the various computer technologies and business system applications to meet the information needs of each level of their organization, and the needs of the organization as a whole 20 Evolusi e-Business Otorisasi Pelayanan interaktif Transaksi bisnis Interaktif dgn pelanggan Perkenalan profil & produk Komunitas e-Business B2C B2B Chatting, Mailling List tele conference Web Site e-mail Pelayanan berbasis individu Full Office Otomatic/Real Time Collaboration Enterprises 21 Dimensi e-Business Produk Virtual Pelaku Virtual Produk Digital Produk Fisik Agen Fisik Agen Digital Proses Fisik Proses Digital E-Business Murni BISNIS TRADISIONAL E-Business Parsial 22 Program Satuan Pelajaran Pertemuan ke : 3 (tiga) Mata Kuliah : SIM I Konsep : Pengantar Sistem Informasi Manajemen Alokasi Waktu : 1x pertemuan, 2 sks = 50 x 2 = 100 menit 1. Tujuan Pembelajaran Umum (TPU) : Mahasiswa diharapkan memahami & mengerti konsep sistem informasi manajemen (SIM), komponen, teknologi, personil, organisasi SIM dan dukungan SIM bagi semua level manajemen (dari tingkat lower sampai top manajemen).. 2. Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK) : Setelah selesai mengikuti materi ini mahasiswa diharapkan : a. Dapat mengerti SIM kaitannya dengan dunia bisnis. b. Dapat mendefiniskan pengertian SIM. c. Dapat menjelaskan hubungan antara individu, organisasi dan sistem informasi 3. Materi Pokok : a. SIM dan bisnis b. Definisi SIM c. Organisasi dan sistem informasi d. Individu dan sistem informasi 4. Kegiatan Belajar Mengajar : ceramah, pemberian contoh, diskusi 5. Alat / bahan dan Sumber : OHP, board 23 BAB IV KONSEP DASAR SISTEM DAN SISTEM INFORMASI . Pengertian Sistem : “Susunan elemen yang berinteraksi satu dengan yang lainnya” (Daniel E.Grifiths) “Himpunan dari elemen yang dinamis, yang berhubungan satu sama lain dan saling tergantung, serta berjalan sesuai dengan hokum (aturan) tertentu. Sistem menghasilkan keluaran (output) tertentu serta menjaga integrasi diantara elemen-elemen” (Alport) “Himpunan dari elemen yang saling terkait dan menyatu berdasarkan suatu rancangan untuk mencapai objektifitas” (Vincent P.Lushinger & V.Thomas Dock) “Kumpulan dari elemen-elemen yang saling berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan (goals)” An information system can be defined : “technically as a set interrelated components that collect (or retrieve), process, store, and distribute information to support decision making and control in an organization”. (Sistem informasi adalah sekumpulan teknik yang menghubungkan komponen-komponen untuk mengumpulkan atau mengambil, memproses, menyimpan, dan mendistribusikan informasi untuk dukungan pengambilan keputusan dan pengendalian di dalam organisasi). Selain itu, untuk mendukung pengambilan keputusan, koordinasi, dan pengendalian, sistem informasi juga membantu manajer dan analisa problem pekerjaan, penggambaran subyek yang komplek dan kreat produk baru. Sistem informasi berisi informasi tentang orang, tempat, dan alat (benda) di dalam organisasi atau dalam lingkungan organisasi. 24 INPUT OUTPUT Feedback Stockholder Compe titors Regula tory Agen cies Customer Suppliers ENVIRONMENT ORGANZATION INFORMATION Processing Classify Arrange Calculate INPUT OUTPUT Feedback Stockholder Compe titors Regula tory Agen cies Customer Suppliers ENVIRONMENT ORGANZATION INFORMATION Processing Classify Arrange Calculate Gbr.4.1 Functions of an information system. An Information system contains information about an organization and its surrounding environment. Three basic activities-input-processing,and output-produce the information organizations need. Feedback is output returned to appropriate people or activities in the organizaton to evaluate and refine the input. Tiga aktifitas dalam sistem informasi menghasilkan informasi bagi organisasi untuk kebutuhan pengambilan keputusan (making decisions), operasi pengendalian (controlling operations), analisa masalah (analyzing problems), dan membuat produk dan jasa baru (creating new products or services). Tiga kegiatan tersebut yaitu : INPUT-PROSECESSING-OUTPUT Input : Tangkap atau kumpulkan data mentah dari dalam organisasi (internal environment) atau dari lingkungan luar (external environment). Processing : Konversi data mentah kedalam bentuk yang lebih berarti. Output : Transfer proses informasi ke pemakai (user) untuk digunakan atau digunakan untuk aktifitas lebih lanjut. Sistem informasi juga membutuhkan umpan balik (feedback) untuk evaluasi dan koreksi. Computer Base Information System (CBIS) : Sistem informasi yang bergantung pada komputer hardware dan software untuk memproses dan menyebarluaskan informasi. 25 • Karakteristik Sistem Sistem mempunyai karakteristik / sifat-sifat tertentu yaitu : 1. Komponen (component) 2. Batas sistem (boundary) 3. Lingkungan luar sistem (environment) 4. Penghubung (interface) 5. Masukan (input) 6. Keluaran (output) 7. Proses (Process) 8. Sasaran (objectives) atau Tujuan (goals) Environment Sub Sistem Sub Sistem Sub Sistem Sub Sistem Input Output Interface (penghubung) Input Output Process Goals Boundary (batas sistem) Gbr.4.2 Karakteristik Sistem Input : Faktor yang akan ditetapkan sebagai bahan bagi (yang akan diproses oleh) sistem. Dapat berupa informasi, energi, tanah, modal, tenaga kerja. Output : Hasil dari sebuah sistem, yang diharapkan mempunyai nilai untuk lingkungannya. Dapat berupa informasi, energi, produk/jasa. Proses : Elemen pelaku proses transformasi/konversi yang mengubah input menjadi output Sub Sistem : Elemen yang terletak di dalam proses, mempunyai fungsi yang unik dan dapat di identifikasi. Batas Sistem : Interface antar sub sistem / sistem / lingkungan Supra Sistem : Supra syistem adalah himpunan yang lebih luas (sistem berada didalamnya) 26 Tujuan Sistem : Adalah tujuan yang hendak dicapai dari suatu sistem. Umpan balik sistem : Elemen pengukur output, dengan memperhatikan suatu standar. Menjadi masukan bagi elemen kendali • Lima Komponen Sistem Informasi 1. Software (Program) 2. Procedure 3. Hardware (Komputer) 4. User / Personal (Manusia) 5. Data S/W H/W Prosedur Data Person Gbr.4.3 Lima Komponen Sistem Informasi Hubungan ke lima komponen Sistem Informasi Hardware Programs Data Procedures People Machine Human Bridge Instruction Actor User Gbr.4.4 Hubungan ke lima komponen Sistem Informasi 27 Program Satuan Pelajaran Pertemuan ke : 3 (tiga) Mata Kuliah : SIM I Konsep : Peran Strategis Sistem Informasi Alokasi Waktu : 1x pertemuan, 2 sks = 50 x 2 = 100 menit 1. Tujuan Pembelajaran Umum (TPU) : Mahasiswa diharapkan memahami & mengerti konsep sistem informasi manajemen (SIM), komponen, teknologi, personil, organisasi SIM dan dukungan SIM bagi semua level manajemen (dari tingkat lower sampai top manajemen).. 2. Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK) : Setelah selesai mengikuti materi ini mahasiswa diharapkan akan mampu : a. Menganalisa peran yang dimainkan oleh 6 tipe system informasi di dalam organisasi. b. Menggambarkan hubungan antara tipe-tipe system informasi c. Membedakan sistem informasi strategis d. Menggambarkan bagaimana system informasi dapat digunakan untuk mendukung 3 level strategi yang digunakan di dalam bisnis e. Menjelaskan mengapa sistem informasi strategis sulit untuk dibangun dan dikembangkan. 3. Materi Pokok : a. Kunci aplikasi sistem di dalam organisasi b. Sistem Informasi dan Stratgei Bisnis c. Penggunaan system untuk keunggulan bersaing (competitive advantage) 4. Kegiatan Belajar Mengajar : ceramah, pemberian contoh, diskusi 5. Alat / bahan dan Sumber : OHP, board 28 BAB II PERAN STRATEGIS SISTEM INFORMASI Setelah membahas bab ini mahasiswa diharapkan mampu : 1. Menganalisa peran yang dimainkan oleh 6 tipe system informasi di dalam organisasi. 2. Menggambarkan hubungan antara tipe-tipe system informasi 3. Membedakan sistem informasi strategis 4. Menggambarkan bagaimana system informasi dapat digunakan untuk mendukung 3 level strategi yang digunakan di dalam bisnis 5. Menjelaskan mengapa sistem informasi strategis sulit untuk dibangun dan dikembangkan. • Aplikasi sistem kunci (utama) di dalam organisasi o Tantangan Manajemen 1. Integrasi 2. Kemampuan untuk menopang Keunggulan bersaing o Kunci aplikasi sistem di dalam organisasi Tidak ada satupun sistem yang dapat menyediakan semua informasi yang dibutuhkan di dalam organisasi. Gbr.2.1 di bawah ini menggambarkan sistem yang ada di organisasi. Dimana organisasi di bagi kedalam level strategic, management, knowledge, dan operational. Lebih lanjut organisasi juga di bagi kedalam area fungsi (functional areas) seperti sales & marketing, manufacturing, finance, accounting, dan human resources. o Perbedaan Sistem Empat jenis utama sistem informasi yang dapat dibedakan pada level organisasi yaitu : Operational-level systems, Knowledge-level systems, management-level systems dan strategic-level systems. Operational-Level Systems : Sistem informasi yang memonitor aktivitas dasar dan transaksi yang terjadi di organisasi. Knowledge-level Systems : Sistem informasi yang mendukung knowledge dan data workers di dalam organisasi. Management-level Systems : Sistem informasi yang mendukung aktivitas monitoring, kontroling, decision-making dan administrative pada level middle manager. Strategic-level Systems : Sistem informasi yang mendukung aktivitas perencanaan jangka panjang dari senior management. 29 Strategic Level Management Level Knowledge Level Operational Level Senior Managers Midle Managers Knowledge & Data Workers Operational Managers (Longterm Planning) (Monitor & Control) (Design product, Inf.Distribution,Cope with paper work) (day-to-day activities) Kind of information System Groups Served ESS / EIS MIS/DSS OAS/KWS Strategic Level Management Level Knowledge Level Operational Level Senior Managers Midle Managers Knowledge & Data Workers Operational Managers (Longterm Planning) (Monitor & Control) (Design product, Inf.Distribution,Cope with paper work) (day-to-day activities) Kind of information System Groups Served ESS / EIS MIS/DSS OAS/KWS TPS Sales and Manufacturing Finance Accounting Human Marketing Resources Gbr.2.1 Tipe Sistem Informasi 30 . Enam tipe sistem informasi dibutuhkan oleh empat level organisasi TIPE SISTEM ESS Strategic-Level System 5-year sales trend forecasting 5-year 5-year Profit operating budget planning plan forecasting Manpower planning MIS DSS KWS OAS TPS Management-Level System Sales Inventory Annual Capital Relocation Management control budgeting investment analysis Analysis Sales Region Production Cost Pricing/profitability Contact cost Analysis scheduling analysis analysis analysis Knowledge-Level System Engineering Graphics Managerial Workstations Workstations Workstations Word Document Electronic Processing Imaging Calenders Operational-Level System Machine Control Securities Trading Payroll Compensation Order tracking Plan Schedulling Account Payable Training & Devlp. Order Processing Material move Cash Management Account Employee record Ment control Receivable keeping Sales and Manufacturing Finance Accounting Human Marketing Resources Gbr.2.2 Enam tipe sistem informasi yang dibutuhkan oleh empat level organisasi 31 . Enam Tipe Utama Sistem : o ESS : merupakan sitem level strategis o MIS dan DSS : merupakan sistem Level manajemen o KWS dan OAS : merupakan sistem Level knowledge o TPS : merupakan sistem Level operasional . Ke enam tipe utama sistem tersebut di desain untuk membantu pekerja atau manajer di tiap level dan di dalam fungsi sales dan marketing, manufacturing, finance, accounting dan human resource. . Karakteristik Proses Sistem Informasi Type System Information Inputs Processing Information Outputs Users ESS Aggregate Data : external, internal Graphics,Simulations, Interactive Projections : responses to queries Senior Managers DSS Low-volume data or massive databases optimized for data analysis, analytic models and data analysis tools Simulations, Interactive, analysis Special reports, decision analysis, responses to queries Proffesional,Staff Managers MIS Summary transaction data, hight volume data, simple models Routines report, simple models, low- level analysis Summary and exception reports Middle Managers KWS Design specifications, knowledge base Modeling, simulations Models,Graphics Proffesional, Technical Staff OAS Documents,schedules Document, management, scheduling, communications Document, scheduling, mail Clerical Workers TPS Transactions, events Sorting, listing, merging, updating Detailed reports, lists,summaries Operations personel, supervisors 32 1. TPS (Transaction Processing System) atau Sistem Pengolahan Data Transaksi o TPS adalah sebuah sistem yang digunakan untuk keperluan transaksi sehari-hari. Fokusnya pada penanganan data transaksi o Sistem ini berguna untuk menghasilkan / memproduksi data yang didapatkan dari dalam maupun dari luar. o Data TPS dari luar berasal dari “front-office”, karena FO sangat dekat dengan pelanggan. Contoh pemasukan data penjualan, reservasi hotel, dlsb. o Data TPS dari dalam berasal dari tiap-tiap bagian / unit. Contoh sales order entry, data perencanaan produksi, pembayaran gaji karyawan, data pegawai, dlsb. o Masih berorientasi pada file konvensional (parsial), belum menerapkan konsep basis data secara terpadu o Dukungan khususnya untuk manajemen level operasional o Hasil / output umumnya terjadwal dan dalam bentuk baku o Biasanya TPS dibagi menjadi dua solusi yaitu ON-LINE TPS dan BATCH TPS. . On-line TPS : mempunyai hubungan langsung dengan bank data. Contoh pengambilan uang di bank harus dicek dulu ke saldo akhir yang dimiliki oleh nasabah. . Batch TPS : dilaksanakan jika data transaksi tidak memerlukan konfirmasi dari salah satu data pada bank data. Contoh batch pada supermarket, penjualan barang-barang pada supermarket tidak mengacu siapa pembelinya, stok yang masih ada, harga beli bahan dlsb. o Gbr.2-3 dan 2-4 hal 41 buku Kennet C Laudon Gbr.2-3 TPS Gaji Pegawai Employee data To general ledger : wages & salaries Payroll System Payroll master file Management reports Governmen documents Employee checks On-Line queris : Earnings 33 Data elements in Payroll master file: Employee Number Name Adress Departement Occuption Pay rate Vacation time Gross pay Earnings Witholdings Federal income tax State tax Other Payroll: Employee Number Employee Name Gross Pay Federal Tax State Tax Earnings 46848 Stocker,K. 2000.00 400.00 50.00 6000.00 -Earnings : upah wages : upah salaries : gaji benefactor : dermawan Gbr.2-4 Tipikal aplikasi TPS TYPE OF TPS SYSTEM Sales / marketing systems manufact / production systems finance / accounting systems Human resources systems Other types (e.g. : university) Major functions of systems -sales mngt -market reseach -promotion -pricing -new product -scheduling -shipping / receiving -engineering -operations -budgeting -general ledger -billing -cost accounting -personel records -benefits -compensation -labor relations -training - admissions -grade records -course records -alumni Major -sales -material -general -payroll - applcation order resources ledger -employee registration systems inf.system -market research system -pricing system planning system -purchase order control systems - engineering systems -quality control systems -accounts -receivable -budgeting -funds mngt systems records -benefit systems -career path systems systems -students transcript system -curriculum class contol systems -alumni benefactor system 34 2. KWS (Knowledge Work Systems) dan OAS (Office Automation System) . KWS : o KWS yaitu sistem informasi yang membantu pekerja untuk berkreasi dan berintegrasi dengan pengetahuan baru dalam organisasi. o Knowledge workers : engineers, doctor, lawyers, and scientist, jobs : creating new information and knowledge. o Contoh KWS : scientist or engineers design workstation. . OAS : o OAS yaitu aplikasi teknologi informasi yang di desain untuk meningkatkan produktifitas pekerjaan di kantor dengan dukungan koordinasi dan aktivitas komunikasi. o Koordinasi : macam2 informasi pekerjaan, geographik unit, dan area fungsional o Komunikasi sistem dengan pelanggan (customers), suppliers, dan organisasi luar lainnya. o Tipikal OAS : . yang menghandel dan memanaj dokumen : word processing, desktop publishing dan digital filing. . Scheduling : electronic calender . Communication : e-mail, voice mail, videoconferencing o OAS dapat di katagorikan dalam dua cara yaitu OAS secara FUNGSIONAL dan OAS secara TEKNIS. o Secara FUNGSIONAL : OAS adalah sebuah rencana untuk menggabungkan dan menerapkan teknologi tinggi melalui perbaikan proses pelaksanaan pekerjaan, demi meningkatkan produktivitas pekerja dan efektifitas pekerjaan. o Secara TEKNIS : OAS dapat berupa sebuah sistem yang digunakan untuk membuat, menyimpan, mengubah dan mengkomunikasikan informasi yang terjadi diperusahaan atau perkantoran. o OAS berkembang sejak popular PC dan jaringan lokal (LAN). o Fokus OAS pada otomatisasi pekerjaan administrasi kantor o Di dukung dengan aplikasi desk-top office (word processor, spreadsheet, dll) dengan dukungan jaringan komputer. o Pengiriman pesan dan surat secara elektronik (electronic mailing & message system). o Contoh OAS : a) Electronic Mail, komunikasi surat menyurat melalui elektronik / internet. b) Voice Mailing System, komunikasi suara yang dapat disimpan dalam memori dengan menggunakan telepon atau komputer. c) Voice Information Services, adalah alat yang berguna untuk memberikan jawaban tentang informasi yang dibutuhkan oleh pemakai telepon. Informasi yang diberikan hanyalah informasi yang telah disediakan, dimana pemakai dituntun 35 oleh menu yang berupa suara pula. Contoh no.109 untuk informasi tagihan telepon. d) Fax Information Services, mirip voice inf.services, tetapi informasi yang dikirirm dalam bentuk fax. FIS juga dapat mengunakan komputer. e) Video Conference, adalah fasilitas untuk berbicara dengan lebih dari satu orang lawan bicara melalui video, baik dalam bentuk full motion (gerak penuh) maupun freeze frame (gbr.beku). 3. MIS (Management Information System) atau Sistem Informasi Manajemen o MIS digunakan manajer untuk penyajian laporan mingguan, bulanan atau tahunan dan bukan untuk laporan aktifitas sehari-hari. o Fokus pada pengelolaan informasi o Sudah menerapkan pengelolaan data secara terpadu dengan menggunakan konsep basis data terpadu. o Dukungan untuk semua level manajemen, khususnya tengah dan bawah. o Hasil / output, baik terjadwal maupun insidental dengan menggunakan SQL atau 4 GL (level tengah atau atas). o Melibatkan banyak pemakai dengan pengaturan kewenangan akses dan keamanan sistem. o Penekanan pada efisiensi o Akses ke berbagai sumber data (basis data internal maupun eksternal) secara on-line dan modus multimedia. o Tipe informasi status access, exception report, key indicator. o Penekanan pada kecepatan waktu dalam akses informasi. o Gbr.2-6 Bagaimana tipikal MIS mentransformasi level transaksi data inventori, produksi dan akunting ke dalam MIS files yang digunakan untuk menyediakan laporan bagi manajer. 36 TPS MI S Order file Order Processing system Production master file Material resources planning system accounting file General ledger system MIS Files Sales Data Unit Product Cost data Product change data Expense data MIS reports Manager 37 Gbr.2-7 Contoh laporan dari kasus gbr.2-6 Product code Product Description Sales region Actual Sales Planned Actual vs Planned 4469 Carpet cleaner TOTAL Northeast South Midwest West 4,066,700 3,778,112 4,867,001 4,003,440 16,715,253 4,800,000 3,750,000 4,600,000 4,400,000 17,550,000 0.85 1.01 1.06 0.91 0.95 5674 Room freshener TOTAL Northeast South Midwest West 3,676,700 5,608,112 4,711,001 4,563,440 18,559,253 3,900,000 4,700,000 4,200,000 4,900,000 17,700,000 0.94 1.19 1.12 0.93 1.05 4. DSS (Decision Support System) atau Sistem Pendukung Keputusan o DSS membantu manajer membuat keputusan yang bersifat semi- structured, unique, atau perubahan cepat o Fokus pada keputusan, fleksibilitas, adaptabilitas dan user friendliness. o Dukungan untuk para pengambil keputusan semua level, khususnya tengah dan atas. o Dilengkapi dengan model kuantitatif (management scuence / operation research). o Didukung basis data korporat dan basis data eksternal o Untuk penyelesaian persoalan spesifik yang rumit atau persoalan strategik berkaitan perencanaan dan kontrol. o Keluaran dapat memberikan alternatif solusi sesuai gaya kognitif pemakai. o Penekanan pada efektifitas. 38 MIS DBCoorporateDB2DB1MISDBn DSSExtractionDBDSSDBCoorporateDB2DB1MISDBnMIS 39 5. ESS (Executive Support System) atau Sistem Pendukung Eksekutif o ESS adalah sistem yang menyediakan informasi bagi eksekutif mengenai kinerja keseluruhan perusahaan. Informasi dapat diambil dengan mudah dan dalam berbagai tingkat rincian. o Dukungan khususnya untuk senior eksekutif dan manajemen level atas. o Akses ke berbagai sumber data (basis data internal maupun eksternal) secara on-line dan modus multimedia. o Tipe informasi status access, exception report, key indicator. o Penekanan pada kecepatan waktu dalam akses informasi. Gbr. 2-9 Model ESS ESS workstation -menus -graphics -communications -local processing ESS workstation -menus -menus -graphics -graphics -communications -communications 3/2008 -local processing penulis * -local processing --’ - Internal data : -TPS/MIS -financial External data : -office systems -modeling / -Standard & analysis -Dow Jones -Gallup Poll Poor’s ESS workstation Hubungan Sistem : Gbr. 2-10 Menggambarkan hubungan sistem ESS MIS DSS KWS OAS TPS Program Satuan Pelajaran Pertemuan ke : 4 (tiga) Mata Kuliah : SIM I Konsep : Klasifikasi Sistem Informasi Alokasi Waktu : 1x pertemuan, 2 sks = 50 x 2 = 100 menit 1. Tujuan Pembelajaran Umum (TPU) : Mahasiswa diharapkan memahami & mengerti konsep sistem informasi manajemen (SIM), komponen, teknologi, personil, organisasi SIM dan dukungan SIM bagi semua level manajemen (dari tingkat lower sampai top manajemen).. 2. Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK) : Setelah selesai mengikuti materi ini mahasiswa diharapkan akan mampu : a. Menyebutkan klasifikasi Sistem Informasi b. Membedakan klasifikasi sistem informasi 3. Materi Pokok : a. Klasifikasi sistem informasi 4. Kegiatan Belajar Mengajar : ceramah, pemberian contoh, diskusi 5. Alat / bahan dan Sumber : OHP, board 41 BAB III KLASIFIKASI SISTEM INFORMASI (ref.7, 45-68) Sistem informasi dapat diklasifikasikan dalam beberapa kelompok, yaitu : 1. Berdasarkan Level Organisasi (Organizational Level) 2. Berdasarkan Area Fungsi (Major Functional Areas) 3. Berdasarkan Penyediaan Dukungan (Support Provided) dan 4. Berdasarkan Arsitektur Sistem Informasi (the IS Architecture) 5. Berdasarkan Dukungan Aktivitas (the Activity Supported) I. BERDASARKAN LEVEL ORGANISASI (ORGANIZATIONAL LEVEL) 1. Sistem Informasi Departemen (Departemental Information Systems) 2. Sistem Informasi Perusahaan (Enterprise Information Systems) 3. Sistem Informasi Antar Organisasi (Interorganizational Systems II. BERDASARKAN AREA FUNGSI (MAJOR FUNCTIONAL AREAS) 1. Sistem Informasi Akunting (The Accounting Information Systems) 2. Sistem Informasi Keuangan (The Finance Information Systems) 3. Sistem Informasi Produksi (Productions / Manufacturing / Operations Information Systems) 4. Sistem Informasi Pemasaran (Marketing Information Systems) 5. Sistem Informasi SDM (Human Resources Management Information Systems) III. BERDASARKAN PENYEDIAAN DUKUNGAN (SUPPORT PROVIDED) 1. Sistem Pemrosesan Transaksi (Transaction Processing System-TPS) 2. Sistem Informasi Manajemen (Management Information System -MIS) 3. Sistem Otomatisasi Perkantoran (Office Automation System -OAS) 4. Sistem Dukungan Pengambil Keputusan (Decision SupportSystem- DSS) 5. Sistem Informasi / Dukungan Eksekutif (Executive Information or Support System -ESS/ EIS). 6. Sistem Dukungan Keputusan Kelompok (Group Support System- GDSS) 7. Sistem Dukungan Cerdas (Intellignce Support System – ISS) IV. BERDASARKAN ARSITEKTUR SISTEM INFORMASI (THE IS ARCHITECTURE) 1. Sistem Berbasis Mainframe (A Mainframe-based System) 2. Komputer PC ( A Standalone Personal Computer) 3. Sistem Komputer Jaringan dan Terdistribusi (A Distributed of a Network Computing System). 4. Client/Server Architecture 42 V. BERDASARKAN DUKUNGAN AKTIVITAS (THE ACTIVITY SUPPORTED) 1. Sistem Operasional (Operational System) 2. Sistem Manajerial (Managerial System) O Statistical Summeries O Exception Reports O Periodeic and Ad Hoc Reports O Comparative Analysis O Projections O Early Detection of Problem O Routine Decision O Connection 3. Sistem Strategis (Strategic System). Kategori: Sistem Informasi Suatu sistem yang terdiri dari beberapa subsistem atau komponen (perangkat keras, perangkat lunak, data, dan prosedur), untuk menghasilkan informasi. Berikut ini overview mengenai Sistem Informasi dalam format Microsoft Powerpoint Presentation (.ppt). Sistem Informasi Bisnis Sistem informasi yang mendukung operasi bisnis, seperti keuangan (finance, menyangkut cash and security management, capital budgeting, financial planning, financial forecasting), pemasaran (marketing dan relasi dengan pelanggan, meliputi sales and product management, promosi & advertensi, sales forecasting, dan market research), pengelolaan SDM (Human resources, yang mencakup recruitment, selection, penyewaan tenaga kerja, penempatan kerja, penilaian kinerja, training, perencanaan dan program kesejahteraan karyawan, serta employee benefit analysis ), proses produksi, pengendalian mutu, dan sebagainya. Sistem Informasi Eksekutif Sistem informasi manajemen yang dirancang untuk menyediakan informasi stratejik yang diperlukan manajemen aras atas (eksekutif) untuk mempermudah dalam pengambilan putusan secara cepat, berdasarkan sumber-sumber informasi yang berasal dari berbagai media (surat kabar, majalah, telegram, faksimili, email, memo, workgroup, radio, televisi, dsb. Sistem Informasi Geografi (SIG) SIG merupakan perangkat bantu berbasis komputer dalam pemetaan dan penganalisaan terhadap keadaan dan peristiwa atau fakta yang terjadi di bumi. Teknologi SIG memadukan operasi-operasi basis data pada umumnya, seperti queri dan kajian statistik, dengan visualisasi unik dan keuntungan yang dapat diperoleh dari analisa geografi melalui peta. Kemampuan tersebut menjadikannya berbeda dengan sistem informasi lainnya, dan membuatnya lebih bernilai bagi perusahaan publik maupun swasta, dalam menjelaskan kejadian-kejadian dan meramalkan hasil, serta perencanaan strategis. 43 SISTEM INFORMASI SEBAGAI STRATEGI KEUNGGULAN KOMPETITIF 1. Transformasi Alat Bantu Menjadi Strategi 2. Investasi untuk sebuah keunggulan kompetitif 3. Aplikasi Strategi Sistem Informasi I. Transformasi Alat Bantu Menjadi Strategi -Pada awalnya SI diposisikan sebagai alat bantu untuk mengintegrasikan data dan meningkatkan kualitas informasi semata, maka kini SI telah menjadi andalan strategi dalam dunia bisnis. -Penerapan SI di hampir semua bidang usaha bisnis merupakan salah satu strategi untuk menjawab tekanan-tekanan bisnis yang dialami oleh perusahaan. -Tekanan bisnis (business preasure) perusahaan adalah sbb: • Kompetisi Global, baik market maupun SDM • Kebutuhan Operasi : real time (waktu nyata) • Perubahan Situasi dan Kondisi • Orientasi Konsumen • Respon Sosial • Peraturan Pemerintah • Membanjirnya informasi • Inovasi IT • Isu Etika - Akibat tekanan bisnis tersebut, maka akan menimbulkan respon perusahaan sbb: • Fokus dan layanan konsumen (Customer Service & Focus) • Sistem Strategi Bisnis (Strategic Information Systems-SISs) • Perdagangan Elektronik (E-Business) • Aliansi Bisnis (Business Alliances) • Perbaikan yang terus menerus (continous improvement) • Struktur Tim TEKANAN BISNIS Kompetisi Global Kebutuhan Operasi Perubahan-perubahan Respon Sosial Orientasi Konsumen Membanjirnya Informasi Peraturan Pemerintah Isu Etika Inovasi IT RESPON PERUSAHAAN Aliansi Bisnis E-Business Sistem Strategi Bisnis Fokus & Layanan Konsumen Continous Improvement Struktur Tim TEKANAN BISNIS Kompetisi Global Kebutuhan Operasi Perubahan-perubahan Respon Sosial Orientasi Konsumen Membanjirnya Informasi Peraturan Pemerintah Isu Etika Inovasi IT RESPON PERUSAHAAN Aliansi Bisnis E-Business Sistem Strategi Bisnis Fokus & Layanan Konsumen Continous Improvement Struktur Tim menhadapinya. II. Investasi untuk sebuah keunggulan kompetitif -Perkembangan SI telah banyak dimanfaatkan oleh perusahaan bisnis dan tidak sedikit perusahaan yang telah memanfaatkan SI sebagai strategi kompetitif. -Istilah keunggulan kompetitif muncul pada akhir tahun 1980-an. -Keunggulan kompetitif dapat dicapai melalui beberapa cara, misal : harga terjangkau, kualitas terjamin, keramahan, kecepatan layanan, dlsb. -Keunggulan kompetitif mengacu pada penggunaan SI untuk meningkatkan kualitas informasi, kontrol kinerja perusahaan dan peningkatan layanan untuk memenangkan persaingan. -Sejumlah perusaan telah mendapatkan publikasi luas karena berhasil dalam menerapkan SI yang menghasilkan informasi yang akurat setiap saat., sehingga dapat mencapai keunggulan kompetitif. Contoh perusahaan yang telah menerapkan keunggulan kompetitif SI : o American Airlines, merupakan perusaan pertama yang memasang SI untuk layanan pemesanan tiket, yang dikenal dengan nama SABRE. o Bank Central Asia (BCA), tahun 1985 awal mula penerapan IT dan pada tahun 1994 memasuki tahap on-line semua cabang. Kini BCA telah memiliki sistem Internet Banking. o DHL, perusahaan kurir DHL telah menerapkan sistem pelacakan kiriman yang disebut track and trace (T&T), yang memungkinkan pelanggan mengetahui sampai dimana paket atau dokumen yang dikirimnya. o Garuda Indonesia, GI telah memanfaatkan internet untuk membangun situsnya yang memuat informasi baik berupa profil perusahaan maupun paket-paket wisata yang ditawarkannya. III. Aplikasi Strategi Sistem Informasi Konsep Strategi Kompetitif -Konsep strategi kompetitif adalah merupakan salah satu hal penting yang harus dipikirkan oleh manajer. Bagaimana strategi kompetitif dapat diaplikasikan dengan menggunakan sistem informasi manajemen dalam suatu organisasi ? -Gambar 6.8 Menggambarkan beberapa konsep penting, sebuah perusahaan dapat bertahan dan sukses dalam jangka panjang jika mengembangkan strategi kesuksesan untuk bersaing, dengan memperhatikan lima kekuatan kompetisi (five competitive forces) yaitu : 1.Kompetisi persaingan dalam industri (rivalry of competitives within industry). 2.Ancaman-ancaman baru (threats of new entrants) 3.Ancaman-ancaman yang lain / pengganti (threats of substitute) 4.Kekuatan bargaining dengan pelanggan 5.Kekuatan bargaining dengan supplier Threats of New Entrants Rivalry among Existing Competitors Bargaining Power of Supplier Bargaining Power of Customer Threats of Substitutes Gbr. 6.8 Lingkungan kompetitif dalam dunia industri. Lima kekuatan kompetitif yang dapat memberikan keuntungan dan kelangsungan hidup (survive) dari suatu perusahaan dalam dunia industri. -Beberapa strategi kompetitif dapat dikembangkan agar dapat memberikan keuntungan perusahaan dalam bersaing, dalam hal ini termasuk didalamnya : -Persaingan harga (harga yang rendah dan service juga bantuan supplier atau customer dapat memberikan keuntungan bagi persaingan). -Pembedaan Produk (Product Differentiation) -Inovasi (Innovation) Gbr. 6.9 Memberikan contoh gambaran, bagaimana 3 strategi kompetitif Stra- tegic Inf. System Build Strategic Information Resources Promote Business Innovation Improve Operational Efficiency Stra- tegic Inf. System Build Strategic Information Resources Promote Business Innovation Improve Operational Efficiency digunakan dalam persaingan untuk kekuatan kompetitif oleh suatu perusahaan. Peran Strategis dari Sistem Informasi Beberapa hasil potensial dari penggunaan sistem Information strategis -Meningkatkan efisiensi operasi -Mempromosikan inovasi bisnis -Membangun sumber daya SI -Meningkatkan produktifitas dan menekan biaya operasional -Layanan dan produk baru -Basis data dari informasi strategis -Meningkatkan kualitas dan fitur dari layanan dan produk. -Pengaturan bisnis dan market bisnis baru -Kemampuan dan sumber daya teknologi Informasi -Perbaikan proses operasional dan lingkungan kerja -Distribusi produk baru dan proses organisasi lainnya Gbr. 6.10 Potensi strategi sistem informasi, tiga aturan (role) strategi sistem informasi dapat memungkinkan (enable) suatu perusahaan untuk mencapai (achieve) hasil strategi. Selengkapnya kompetitif strategi agar dapat memberikan keuntungan perusahaan dalam bersaing adalah sbb : 1). Strategi Kepemimpinan Biaya Strategi memposisikan biaya produk / jasa lebih rendah, namun kualitas standar / terbaik. 2). Strategi Diferensiasi Strategi menciptakan produk / jasa yang unik dengan kualitas tinggi dan harga yang kompetitif. 3). Strategi Fokus Strategi melakukan seleksi terhadap segmen lebih fokus (memadukan cost leadership / differentiation strategy). 4). Strategi Bertumbuh Strategi untuk meningkatkan pangsa pasar. 5). Strategi Aliansi Strategi untuk membangun kerjasama bisnis serta melakukan sinergi dari kompetensi bisnis yang ditekuni masing-masing. 6). Strategi Inovasi Strategi untuk membangun produk / jasa dan pelayananpelayanan baru. 7). Strategi Efisiensi Internal Strategi untuk meningkatkan cara / metode dalam proses bisnis sehingga menciptakan kepuasan pelanggan, karyawan, konsumen, peningkatan kualitas, produktivitas dan pengambilan keputusan. 8). Strategi Orientasi Konsumen Strategi yang diarahkan untuk membuat konsumen senang, misal layanan melalui e-mail. 9). Strategi Teknologi Informasi Strategi yang menerapkan TI sebagai tumpuan atau alat bantu utama dalam melakukan pengelolaan perusahaan. 10). Strategi Pengelolaan Hubungan Konsumen Strategi yang mengerahkan segenap kemampuan agar konsumen sebagai mitra (teman). Nilai Tambah Perubahan dan Sistem Informasi Gbr. 6.11 Menggambarkan nilai tambah perubahan suatu perusahaan. Sebagai contoh bagaimana sistem informasi strategis (SIS/Strategic Information System) dapat di aplikasikan untuk aktifitas utama perusahaan bagi keuntungan kompetitif. Management and Administrative Service SIS : Automated Office System Human Resources Management SIS : Employee Skills Databases Technology Development SIS : Computer -Aided Design Procurement of Resources SIS : Electronic Data Interchange with Supplier Inbound Logistics SIS : Opera- tions SIS : SIS : SIS : Auto- mated Were- housing CAM Outbound Logistics On Line data Entry Marketing & sales Market Analysis Service SIS : Diag- nostic Expert System KONSEP SUB SISTEM ORGANISASI (ref 3 jilid 2, hal 30-47) Pada uraian sebelumnya telah dijelaskan bahwa terdapat 2 cara pendekatan menetapkan sub sistem SIM yaitu : berdasarkan fungsi-fungsi (fungsional) Keorganisasian dan menurut aktifitas/kegiatan. Pada bab ini akan dibahas gambaran umum mengenai sub sistem SIM untuk berbagai area fungsional seperti : pemasaran, manufaktur, keuangan dan sumber daya manusia. Sistem Informasi Pemasaran Sistem informasi pemasaran merupakan bagian dari SIM yang menyediakan informasi untuk memecahkan masalah pemasaran perusahaan. Model sistem informasi pemasaran digambarkan sbb : Subsistem output Subsistem input Sistem Informasi Akuntansi Subsistem penelitian pemasaran Subsistem penyelidikan pemasaran Databse Subsistem produk Subsistem tempat Subsistem promosi Subsistem harga Subsistem terintegrasi Pemakai / user Sumber lingkungan Sumber internal Gbr. 1 Model Sistem Informasi Pemasaran Subsistem Input Pemasaran Sistem Informasi Akuntansi : menyediakan catatan kegiatan penjualan terinci, yang dapat menjadi dasar bagi laporan periodic dan khusus atau model matematika. Subsistem Penelitian Pemasaran : mengumpulkan data mengenai segala aspek operasi pemasaran, terutama pelanggan atau calon pelanggan (di kumpulkan lewat survai). Subsistem Penyelidikan Pemasaran : mengumpulkan data dan informasi mengenai pesaing perusahaan. Subsistem Output Pemasaran Subsistem Terintegrasi : mencakup semua produk dan jasa yang ditawarkan oleh fungsi pemasaran di sebut juga marketing mix. Mencakup produk,tempat,promosi dan harga. Subsistem Produk : menampilkan data dan informasi mengenai produk. Subsistem Tempat : menampilkan data dan informasi mengenai cara produk di distribusikan ke pelanggan. Subsistem Promosi : menampilkan data dan informasi mengenai cara penjualan langsung dan periklanan. Subsistem Harga : menampilkan data dan informasi mengenai harga suatu produk. Sistem Informasi Manufaktur Dalam sistem informasi manufaktur komputer telah digunakan, baik sebagai komponen sistem fisik maupun sebagai sistem informasi konseptual. Sebagai komponen fisik komputer digunakan, misal untuk CAD (Computer Aided Design) dan CAM (Computer Aided Manufacturing). Sebagai komponen konseptual komputer digunakan, misal untuk menjadwalkan produksi, mengatur persediaan, mengendalikan kualitas produk, dan melaporkan biaya produksi. Aplikasi komputer dalam sistem informasi manufaktur yang mencakup komponen sistem fisik dan konseptual ini disebut CIM (Computer Integrated Manufacturing). Model sistem informasi manufaktur digambarkan sbb : Subsistem output Subsistem input Sistem Informasi Akuntansi Subsistem Rekayasa Industri Subsistem Penyelidikan Manufaktur Databse Subsistem Produksi Subsistem Persediaan Subsistem Kualitas Subsistem Biaya Pemakai / user Sumber lingkungan Sumber internal Gbr. 2 Model Sistem Informasi Manufaktur Subsistem Input Manufaktur Sistem Informasi Akuntansi : berupa terminal pengumpulan data yang menyediakan data input bagi aplikasi manufaktur. Terminal ditempatkan di seluruh pabrik untuk mencatat tiap kegiatan pekerja manufaktur dan sumber daya mesin ketika bahan baku di ubah menjadi produk akhir. Subsistem Rekayasa Industri : mengumpulkan data mengenai rekayasa industri, mencakup sistem fisik (lokasi pabrik, cara mengatur jalur produksi, dan urutan proses yang harus dilaksanakan); sistem konseptual (penjadwalan dan persediaan). Subsistem Penyelidikan Manufaktur : mengumpulkan data dan informasi mengenai dua elemen dalam lingkungan perusahaan : pemasok dan serikat pekerja. Subsistem Output Manufaktur Subsistem Produksi : mengukur proses produksi spserti, waktu, arus kerja dari satu langkah ke langkah berikutnya. Subsistem Persediaan : mengukur volume kegiatan produksi saat persediaan di ubah dari bahan mentah menjadi bahan jadi. Subsistem Kualitas : mengukur kualitas bahan saat di ubah menjadi bahan jadi. Dari mulai bahan diterima dari pemasok, pemeriksaan mutu di berbagai titik proses produksi sampai dengan pemeriksaan terakhir produk jadi sebelum meninggalkan pabrik. Subsistem Biaya : mengukur biaya yang terjadi dalam proses produksi. Sistem Informasi Keuangan Sistem informasi keuangan dirancang untuk menyediakan informasi uang bagi para pemakai di seluruh perusahaan, terutama manajer. Model sistem informasi keuangan digambarkan sbb : Subsistem output Subsistem input Sistem Informasi Akuntansi Subsistem Audit Internal Subsistem Penyelidikan Keuangan Databse Subsistem Perkiraan Subsistem Manajemen Dana Subsistem Pengendalian Pemakai / user Sumber lingkungan Sumber internal Gbr. 3 Model Sistem Informasi Keuangan Subsistem Input Keuangan Subsistem Audit Internal : menyediakan data dan informasi internal dengan penelitian khusus yang dilakukan oleh auditor internal. Subsistem Penyelidikan Keuangan : mengumpulkan data dan informasi dari elemen-elemen lingkungan yang mempengaruhi arus uang, seperti masyarakat keuangan, pemegang saham serta pemerintah. Subsistem Output Keungan Subsistem Perkiraan : melakukan perkiraan jangka panjang, 5-10 tahun ke depan untuk menyediakan dasar bagi perencanaan strategis. Subsistem Manajemen Dana : mengetahui arus uang, kelebihan atau kekurangan kas, sehingga dapat merencanakan cara menanganinya. Subsistem Pengendalian : memantau mengenai anggaran biaya tahunan. Sistem Informasi Akuntansi Subsistem Penelitian SDM Subsistem Penyelidikan SDM Databse Subsistem Perencanaan tenaga kerja Subsistem Perekrutan Subsistem Manajemen Tenaga Kerja Pemakai / user Subsistem input Subsistem output Sumber lingkungan Sumber internal Subsistem Kompensasi Subsistem Benefit Subsistem Pelaporan Lingkungan Sistem Informasi Akuntansi Subsistem Penelitian SDM Subsistem Penyelidikan SDM Databse Subsistem Perencanaan tenaga kerja Subsistem Perekrutan Subsistem Manajemen Tenaga Kerja Pemakai / user Subsistem input Subsistem output Sumber lingkungan Sumber internal Subsistem Kompensasi Subsistem Benefit Subsistem Pelaporan Lingkungan Subsistem Output SDM Subsistem Perencanaan Tenaga Kerja : untuk mengantisipasi kebutuhan tenaga kerja di masa depan. Subsistem Perekrutan : untuk menelusuri lamaran kerja yang masuk dan perimbangan pemanggilannya. Subsistem Kompensasi : untuk kompensasi yang diberikan kepada para pekerja. Subsistem Benefit : untuk aplikasi benefit baik untuk pekerja maupun yang sudah pensiun. Subsistem Pelaporan Lingkungan : untuk pelaporan kebijakan dan praktek personalia SDM kepada pemerintah. Mencakup data kesehatan, keluhan pekerja,dll. Referensi : 1. Kenneth C. Laudon; Jane P.Laudon,”Management Information Systems, Sixth Edition,organization and Technology in The Networked Enterpise”, Prentice-Hall, New Jersey, 2000. 2. O’brien,James A.,“Management Information Systems: a Managerial End User Perspective”,Int’l Student Edt.,Richard D Irwin,Inc.,1990. 3. Kroenke,David, “Management Information Systems”,McGrawHill, USA,1989. 4. Raymond McLeod,Jr,“Sistem Informasi Manajemen”,PT.Prenhallindo, Jakarta, ,1995. 6. Scott, “Principles of Management Information System”, McGraw-Hill, 1986. 7. Turban-McLean-Wetherbe, “Information Technology For Management,Second Edition”, John Wiley & Sons, USA, 1999 8. Yuniarto Nurwono,Ir.,MBA., “Manajemen Informasi Pendekatan Global”, Elex Media Komputindo, Jakarta, 1996.

Materi Kuliah Algorithma & Struktur Data

Materi Kuliah Algoritma dan Struktur Data Tujuan mata kuliah Algoritma dan Struktur Data : Mahasiswa mampu memahami logika berpikir komputer, memahami prinsip kerja program, memahami alasan-alasan komputer dapat mengerjakan perintah-perintah yang diberikan, dan mampu menggambarkan logika jalannya program secara tertulis dengan algoritma (pseudo code) dan dilengkapi dengan diagram alir (flow chart) . Pengantar Algoritma dan Pemrograman - Apa itu algoritma - Kegunaan dan contoh - Apa yang akan dipelajari selama kuliah Flowchart dan Bahasa Pemrograman - Flowchart - Bahasa Pemrograman 3 GL dan Contohnya - Mengenal C++ dan C# Tipe Data, Keyword, Operator dan Kondisi (Percabangan) - Tipe Data dan keyword - Operator dan Derajatnya - IF tunggal, bertingkat - Multiple Conditions - Switch Case - Contoh-contoh dan latihan! Perulangan (looping) - For, While, DoWhile - Break dan Continue - Nested Loop - Contoh kasus dan latihan! Array 1 : Array 1 dimensi dan operasinya - Definisi dan deklarasi - Kegunaan, sifat-sifat Array 1 dimensi - Contoh-contoh : add, search, edit, delete Array 2 dimensi dan Manipulasi String - Apa itu String - Berbagai hal menarik tentang String Prosedur dan Fungsi - Procedure (void) - Function (non-void) - Parameter: formal dan aktual - Latihan ADT (Abstract Data Type) dan Stack dengan Array - Definisi dan Deklarasi - Kegunaan, sifat-sifat - Contoh-contoh - Stack dan kegunaanya Struktur Data Antrian dengan Array - Pengertian Antrian dan sifatnya - Deklarasi - Contoh penggunaan Sorting dan Searching Array - Bubble Sort - Selection Sort - Insertion Sort - Quick Sort - Searching sekuensial Function by Reference - Pengertian dan sifat-sifat - Contoh-contoh Pengantar Struktur Data Struktur data menjadi dasar dalam langkah awal perancangan program Latar Belakang Algoritma + Struktur Data = Program Manfaat Pemakaian struktur data yang tepat di dalam proses pemrograman akan menghasilkan : Algoritma yang lebih jelas dan tepat, sehingga menjadikan program secara keseluruhan lebih efisien dan sederhana Download this Document for Free Tipe Char terdiri atas 26 huruf Latin, 10 angka Arab, dan sejumlah karakter grafik, seperti tanda seru Karakter dapat berisi karakter kosong yang digunakan sebagai pemisah (spasi) Karakter kosong (blank) diberi notasi Struktur data dasar/sederhana, yaitu array, record/struct dan himpunan b. Bahasan Struktur Data Struktur Data, meliputi : c. Struktur data lanjut/majemuk, yang terdiri dari : - Linier : Stack, Queue, serta List dan Multilist - Non Linier : Pohon Biner dan Graph Pengurutan dengan Array Misal : - Bubblesort - Quicksort - Shellsort, dll Implementasi Rekursif Misal : - Fungsi Faktorial n!, dll

handout rekayasa perangkat lunak

PENDAHULUAN Perangkat Lunak Merupakan program-program komputer dan dokumentasi yang berkaitan, Produk perangkat lunak dibuat untuk pelanggan tertentu ataupun untuk pasar umum Produk perangkat lunak tersebut: • Generik – dibuat untuk dijual ke suatu kumpulan pengguna yang berbeda • Bespoke (custom) – dibuat untuk suatu pengguna tunggal sesuai dengan spesifikasinya. Rekayasa Perangkat Lunak: • Adalah suatu disiplin rekayasa yang berkonsentrasi terhadap seluruh aspek produksi perangkat lunak. • Mengadopsi pendekatan yang sistematis dan terorganisir terhadap pekerjaannya dan menggunakan tool yang sesuai serta teknik yang ditentukan berdasarkan masalah yang akan dipecahkan, kendala pengembangan dan sumber daya yang tersedia Proses Perangkat Lunak Sekumpulan aktifitas yang memiliki tujuan untuk pengembangan ataupun evolusi perangkat lunak. Aktifitas generic dalam semua proses perangkat lunak adalah: • Spesifikasi – apa yang harus dilakukan oleh perangkat lunak dan batasan/kendala pengembangannya • Pengembangan – proses memproduksi sistem perangkat lunak • Validasi – pengujian perangkat lunak terhadap keinginan penggunak • Evolusi – perubahan perangkat lunak berdasarkan perubahan keinginan. Model Proses Perangkat Lunak Suatu representasi proses perangkat lunak yang disederhanakan, dipresentasikan dar perspektif khusus Contoh perspektif proses: • Perspektif Alur-kerja (workflow) - barisan kegiatan • Perspektif Alur Data (Data flow) – alur informasi • Perspektif Peran/Aksi – siapa melakukan apa. Model proses Generik: • Waterfall (Air terjun) • Pengembangan secara evolusi • Transformasi formal • Model SPiral • Integrasi daru komponen yang reusable Biaya rekayasa perangkat lunak • Sekitar 60% untuk biaya pengembangan, 40% biaya pengujian. Untuk perangkat lunak berbasis pengguna (custom), biaya evolusi biasanya melebihi biaya pengembangan. • Biaya beragam tergantung pada tipe sistem yang akan dikembangkan dan kebutuhan sistem seperti unjuk kerja dan kehandalan sistem, • Distribusi biaya bergantung pada model pengembangan yang digunakan. Metode Rekayasa Perangkat Lunak Pendekatan terstruktur pengembangan PL termasuk model sistem, notasi, perancangan dan petunjuk pemrosesan, Deskripsi Model: deskripsi pemodelan dengan grafik, Aturan: Batasan yang digunakan pada model sistem Rekomendasi: nasihat bentuk perancangan yang baik, Petunjuk proses: Aktifitas yang harus diikuti, Atribut Perangkat Lunak yang baik: PL seharusnya memberikan pengguna kebutuhan fungsionalitas dan unjuk kerja yang dapat di rawat, berguna, Maintanability (Dapat Dirawat) PL harus dapat memenuhi perubahan kebutuhan Dependability PL harus dapat dipercaya Efisiensi PL harus efisien dalam penggunaan resource Usability PL harus dapat digunakan sesuai dengan yang direncanakan Proses Perangkat Lunak Suatu proses model adalah suatu representasi abstrak suatu model. Proses model menampilkan suatu deskripsi suatu proses dari beberapa perspektif tertentu, Proses PL merupakan aktifitas yang saling terkait (koheren) untuk menspesifikasikan, merancang, implementasi dan pengujian sistem perangkat lunak. Model Proses PL yang Generic • Model Air terjun (Water fall) o Memisahkan dan membedakan antara spesifikasi dan pengembangan • Pengembangan yang berevolusi o Spesifikasi dan pengembangan saling bergantian • Pengembangan sistem Formal o Menggunakan suatu model sistem matematika yang ditransformasikan ke implementasi, • Pengembangan berbasis Re-use (penggunaan ulang) Sistem dibangun dari komponen yang sudah ada. Model Air Terjun (Water Fall) Fase Model Air Terjun 1. Analisis Kebutuhan dan pendefinisiannya 2. Perancangan sistem dan Perangkat Lunak 3. Implementasi dan unit testing 4. Integrasi dan pengujian sistem 5. Pengoperasian dan perawatan Proses kembali ke state sebelumnya untuk mengantisipasi perubahan setelah proses menuju ke suatu state di bawahnya adalah sangat sulit. Masalah pada Model Air Terjun: • Partisi projek ke stages yang berbeda tidak fleksibel. • Hali ini mengakibatkan sulitnya untuk merespon perubahan kebutuhan pengguna • Oleh sebab itu model ini hanya cocok digunakan apabila kebutuhan pengguna sudah dimengerti dengan baik, Pengembangan yang berevolusi (Evolutionary Development) Pengembangan yang berdasarkan penyidikan Tujuannya untuk mengaktifkan pengguna dan memperolah model final berasal dari initial spesifikasi awal. Seharusnya diawali dengan kebutuhan yang sudah dimengerti, Throw-away prototyping Tujuannya adalah untuk memahami kebutuhan sistem. Biasanya diawali dengan pemahaman kebutuhan yang minim. Permasalahan dalam model pengembangan yang berevolusi: • Kekurangan visibilitas proses • Model sistem biasanya tidak terstruktur • Membutuhkan kemampuan khusus (mis.: bahasa pemrograman untuk rapid prototyping). Pemakaian model pengembangan yang berevolusi • Untuk sistem interaktif yang kecil atau menengah • Untuk salah satu bagian dari sistem yang besar (mis. User Interface) • Untuk sistem yang digunakan tidak terlalu lama (short lifetime). Pendekatan pengembangan sistem Formal Berbasiskan pada transformasi spesifikasi secara matematik melalui representasi yang berbeda untuk suatu program yang dapat dieksekusi, Trasformasi menyatakan spesifikasi program Menggunakan pendekatan ‘Cleanroom’ untuk pengembangan PL. Pengembangan menggunakan konsep Re-use (Penggunaan Ulang) Proses dengan metode Iterasi Model Iterasi dapat digunakan pada setiap model proses generic Terdapat dua pendekatan: • Pengembangan Incremental • Model Spiral Model Pengembangan Incremental Pengembangan sistem berdasarkan model sistem yang dipecah sehingga model pengembangannya secara increament/bertahap Kebutuhan pengguna diprioritaskan dan priritas tertinggi dimasukkan dalam awal increment Setelah pengembangan suatu increment dimulai, kebutuhan dibekukan dulu hingga increment berikutnya dimulai Keuntungan Nilai penggunan dapat ditentukan pada setiap increament sehingga fungsionalitas sistem disediakan lebih awal, Increment awal berupa prototype untuk membantu memahami kebutuhan pada increment berikutnya, Memiliki risiko lebih rendah terhadap keseluruhan pengembagan sistem, Prioritas tertinggi pd pelayanan sistem adalah yang paling diuji. Model Pengembangan Spiral Proses direpresentasikan sebagai model spiral (bukan berupa barisan aktfitas yang dapat ditrack mundur) Setiap loop dalam model spiral menyatakan fase proses, Tidak terdapat fase tertentu seperti spesifikasi atau perancangan, tetapi loop dalam spiral ditentukan pada apa yang dibutuhkan, Sektor pada model Spiral Menentukan Tujuan ; Mengidentifikasikan spesifikasi tujuan setiap fase Menilai Resiko dan Pengurangannya ; Resiko dinial dan aktifitas ditempatkan untuk mengurangi resiko kunci Pengembangan dan validasi ; Suatu model pengembangan sistem dipilih dari model generic Perencanaan ; Project di review dan fase spiral berikutnya direncanakan Spesifikasi Perangkat Lunak Proses untuk menentukan pelayanan (servis) apa yang dibutuhkan dan kendala-kendala pengoperasian sistem serta pengembangannya, Proses Rekayasa Kebutuhan • Studi Kelayakan • Analisis kebutuhan • Spesifikasi Kebutuhan • Validasi spesifikasi Proses Rekayasa Kebutuhan Perancangan dan Implementasi Perangkat Lunak Proses konversi sistem spesifikasi ke sistem yang dapat dieksekusi langsung Perancangan Perangkat Lunak Perancangan Struktur Perangkat Lunak Implementasi Translasi struktur ke dalam bentuk program Aktifitas perancangan dan implementasi berhubungan dekat dan dapat saling berinteraksi Aktifitas dalam Perancangan: • Perancangan Arsitektur • Spesifikasi Abstrak • Perancangan Interface • Perancangan Komponen • Perancangan Struktur Data • Perancangan Algoritma Proses Perancangan Perangkat Lunak Metode Perancangan • Pendekatan sistematis untuk merancang perangkat lunak • Perancangan biasanya didokumentasikan dengan model grafik • Beberapa model yang dapat digunakan: o Data Flow Model o Model relasi atribut entitas o Model terstruktur o Model Object Pemrograman dan Debug • Translasi perancangan ke dalam pemrograman dan menghilangkan error dari program • Pemrograman adalah aktifitas personal – tidak terdapat model program generic • Pemrogram melakukan beberapa program testing untuk menemukan fault dalam program dan menghilangkan fault tersebut dalam proses debug. Validasi Perangkat Lunak • Verifikasi dan validasi bertujuan menunjukkan bahwa sistem sesuai dengan spesifikasinya dan yang diinginkan pengguna • Melibatkan proses pengujian dan review sistem • Pengujian sistem melibatkan eksekusi sistem dengan menggunakan kasus tes yang ditentukan dari spesifikasi data real yang akan diproses oleh sistem. Stage Pengujian Perangkat Lunak • Unit Testing: Pengujian Komponen-komponen secara individu • Modul Testing: Pengujian terhadap komponen yang saling berhubungan, • Sub-system Testing: Pengujian terhadap module-module sistem yang saling berhubungan. Fokus pada pengujian interface. • System Testing: Pengujian keseluruhan sistem, • Acceptance Testing: Pengujian yang dilakukan oleh pengguna untuk melihat apakah sistem sudah dapat diterima. Evolusi Sistem Perangkat lunak pada dasarnya sangat fleksibel dan mudah berubah Karena adanya perubahan kebutuhan melalui perubahan proses bisnis dan teknologi, maka perangkat lunak yang mendukung kegiatan bisnis tersebut juga mengalamai perubahan Walaupun demikian diharapkan perubahan proses bisnis tersebut berdampak pada perubahan yang sedikit terhadap perangkat lunak (re-engineering). Klasifikasi Tool Analisis Kebutuhan Merupakan proses menemukan, memperbaiki, memodelkan dan menspesifikasikan. Terdiri dari lima langkah pokok: 1. Identifikasi Masalah 2. Evaluasi dan sintesis 3. Pemodelan 4. Spesifikasi 5. Review Dalam menemukan Area permasalahan, perlu adanya komunikasi yang intensif dengan user. Hal yang perlu diperhatikan dalam berkomunikasi adalah menghindari salah interpretasi. Pertanyaan pertama memfokuskan pada pengertian dasar permasalahan: 1. Menemukan yang membutuhkan software tersebut: a. Siapa yang membutuhkan sistem (serta personal di belakangnya) ? b. Siapa yang akan menggunakan solusi c. Apa yang akan menjadi keuntungan ekonomis dari solusi yang baik d. Adakan sumber lain dari solusi yang dibutuhkan 2. Bentuk solusi yang diinginkan a. Bagaimana user mengkarakteristikkan suatu output sistem yang baik yang akan dihasilkan oleh solusi yang benar b. Masalah-masalah apa yang akan dicarikan solusinya? c. Lingkungan solusi yang akan digunakan d. Adakah isu atau kendala khusus yang berdampak kepada solusi 3. Efektifitas a. Mendapatkan person yang benar/berhak atas jawaban pertanyaan, b. Apakah pertanyaan yang diajukan relevan dengan permasalahan c. Adakah personal lain yang dapat menambah informasi d. Adakah hal lain yang perlu ditambahkan? Jenis Kebutuhan: 1. Kebutuhan Fungsional Pendefinisian layanan yang harus disediakan, bagaimana reaksi sistem terhadap input dan apa yang harus dilakukan sistem pada situasi khusus (Kebutuhan sistem dilihat dari kacamata pengguna) 2. Kebutuhan Non-Fungsional Kendala pada pelayanan atau fungsi sistem seperti kendala waktu, kendala proses pengembangan, standard, dll. Contoh: kehandalan, waktu respon dan kebutuhan storage. Contoh kendala seperti: Keterbatasan kemampuan peralatan I/O, representasi sistem dll. Domain Kebutuhan Kebutuhan yang berasal dari domain aplikasi sistem dan merefleksikan karakteristik domain Secara Prinsip, spesifikasi Kebutuhan harus: 1. Lengkap: Mendeskripsikan semua fasilitas yang diinginkan 2. Konsisten: Tidak adanya konflik dan kontradiksi Tipe Non-Fungsional Proses Rekayasa Kebutuhan Studi Kelayakan Studi Kelayakan memutuskan apakah sistem software yang akan dibuat sudah mencakup seluruh aspek permasalahan Melakukan studi untuk menguji apakah sistem: • sudah sesuai dengan tujuan organisasi • dapat dikembangkan dengan teknologi terkini dan dana yang tersedia • dapat diintegrasikan dengan sistem lain yang sudah digunakan Implementasi Studi Kelayakan Berbasikan pada penilaian informasi (apa yg dibutuhkan), pengumpulan informasi dan penulisan laporan Pertanyaan ke personal di organisasi: • Apa yang akan terjadi apabila sistem tidak diimplementasikan? • Masalah proses apa yang ada ? • Apa yang dapat dibantu oleh sistem ? • Masalah apa yang akan muncul pada proses Integrasi ? • Adakah teknologi baru yang dibutuhkan? Skill yang dibutuhkan ? • Fasilitas apa yang harus didukung oleh sistem ? Permasalahan pada Analisis Kebutuhan • Pengguna (stakeholders) tidak mengetahui apa yang mereka butuhkan • Pengguna menjelaskan kebutuhan dengan cara mereka sendiri sehingga sulit untuk dipahami • Pengguna yang berbeda memiliki konflik kebutuhan • Faktor politik dan organisasi yang dapat mempengaruhi kebutuhan sistem • Perubahan kebutuhan selama proses analisis. Stakeholder baru mungkin akan merubah lingkungan bisnis. Proses Analisis Kebutuhan Pemodelan Sistem Dapat dilakukan dalam beberapa cara, seperti model structural, state machine, state chart, dll Pemodelan tersebut dapat pula direpresentasikan sebagai formaliasi sudut pandang pengguna (viewpoint-oriented) Viewpoint-oriented elicitation Stakeholder merepresentatikan sudut pandang suatu masalah dalam beberapa cara. Analisis Multi perspektif adalah penting jika tidak terdapat suatu cara yang benar untuk menganalisa kebutuhan sistem. Contoh: Sistem ATM Bank Sistem ATM dapat menyediakan pelayanan bank secara otomatis Pelayanan tersebut mencakup: penarikan tunai, pengiriman pesan untuk permintaan layanan, pemensanan, dan transfer. Autoteller viewpoint • Bank customers • Representatives of other banks • Hardware and software maintenance engineers • Marketing department • Bank managers and counter staff • Database administrators and security staff • Communications engineers • Personnel department Identifikasi Viewpoint: • Menemukan viewpoint sebagai penerima layanan sistem dan mengidentifikasikan layanan yang disediakan untuk masing-masing viewpoint Pembentukan Struktur Viewpoint • Mengelompokkan viewpoint yang saling berhubungan secara hierarki. Layanan umum disediakan pada level yang lebih tinggi dalam hierarki Dokumentasi Viewpoint • Memperbaiki deskripsi viewpoint dan layanan yang teridentifikasi Viewpoint system mapping • Transformasi analisis ke perancangan berorientasi objek Viewpoint Service Information Bentuk Standard VORD Viewpoint templete service templete Skenario Penggambaran bagaiman sistem akan digunakan Membantu dalam menemukan kebutuhan dengan mempermudah dalam penggambaran proses dibandingkan pernyataan abstrak kebutuhan sistem Menambahkan detail ke outline deskripsi kebutuhan Deskripsi dalam Skenarion • Sistem State pada awal scenario • Alur Normal kejadian-kejadian di sistem • Apa yang dapat berkembang dan bagaimana menanganinya • Aktifitas-aktifitas yang bersamaan terjadi • System state setelah proses selesai Skenario Kejadian • Skenario kejadian dapat digunakan untuk menggambarkan bagaimana sistem merespon ke suatu kejadian tertentu seperti awal transaksi • VORD dapat berupa diagram untuk menggambarkan scenario kejadian o Data yang dikirim dan disediakan o Kontrol Informasi o Pengecualiaan Proses o Kejadian berikutnya Notasi: Elips menyatakan data yang disediakan oleh dan dikirim ke viewpoint Data keluar dari sisi kanan setiap kotak Eksepsi ditunjukkan di bawah maisng-masing box Nama kejadian berikutnya berada di box dengan garis panah tebal Pada contoh di atas, eksepsi adalah: • Timeout: Pelanggan salah memasukkan nomor PIN selama waktu yang diberikan • Invalid Card: Kartu tidak diknal oleh sistem dan dikembalikan • Stolen Card: Kartu sudah diregister sebagai kartu yang sudah dicuri/hilang dan akan diambil oleh sistem (tidak dikembalikan) Validasi Kebutuhan • Bertujuan untuk meyakinkan bahwa kebutuhan yang sudah didefinisikan sesuai dengan yang diinginkan pengguna • Menghindari Kesalahan pendefinisian kebutuhan karena akan menyebabkan penambahan biaya yang besar o Memperbaiki definisi kebutuhan stelah software dikirim akan menyebabkan peningkatan biaya hingga 100 kali. Pengujian Pendefinisian Kebutuhan • Validasi. Apakah sudah sesuai dengan yang diinginkan • Konsistensi. Adakah konflik dengan kebutuhan lainnya • Lengkap: Apakah sudah termasuk semua fungsi yang dibutuhkan • Realisasi: Dapatkan kebutuhan diimplementasikan ke dana dan teknologi yang tersedia • Dapat diverifikasi: Dapatkah spesifikasi kebutuhan dicek Teknik Validasi Kebutuhan Review: Prototyping Test-Case Generator Analisis Konsistensi Otomatis Managemen Perubahan Kebutuhan Outline Spesifikasi Kebutuhan Software 1. Pendahuluan a. Referensi Sistem b. Deskripsi Umum Sistem c. Kendala Projek Pengembangan Software 2. Deskripsi Informasi a. Informasi representasi Alur i. Alur Data ii. Alur Kontrol b. Representasi Isi Informasi c. Deskripsi Interface Sistem 3. Deskripsi Fungsional a. Partisi Fungsional b. Deskripsi Fungsional i. Deskripsi proses secara naratif ii. Keterbatasan Sistem iii. Performa yang dibutuhkan iv. Perancangan kendala v. Support diagram c. Deskripsi Kontrol i. Spesifikasi Kontrol ii. Perancangan Kendala 4. Deskripsi Lingkungan a. System State b. Events dan Aksi 5. Kriteria Validasi a. Performance Bound b. Kelas Test c. Respon Software yang diharapkan d. Pertimbangan-pertimbangan khusus 6. Daftar Kepustakaan 7. Appendiks Manajemen Projek Pengembangan Software Manajemen Projek Software: • Memfokuskan pada aktifitas pengembangan software sesuai dengan jadwal penyelesaian dan organisasi pengembangan software • Manajemen projek dibutuhkan karena pengembangan software memiliki kendala pada biaya dan jadwal yang ditentukan oleh pengembang. Aktifitas dalam Manajemen • Pembuatan Proposal • Perencanaan dan penjadwalan Projek • Pembuatan rencana biaya projek • Monitoring dan review projek • Pemilihan dan evaluasi projek • Pembuatan Laporan dan presentasi Penguatan Project • Penentuan Personal dalam Projek o Dana projek terbatas untuk pembiayan staff yang tinggi o Dimungkinkan tidak tersedianya staff yang memiliki kemampuan sesuai dengan yang diinginkan o Pengembangan kemampuan(skill) pegawai pada projek software • Menuntut kemampuan manager dalam menentukan staff sesuai dengan standar tenaga IT internasional Perencanaan Projek • Merupakan aktifitas manajemen projek yang membutuhkan waktu paling lama • Merupakan aktifitas berkelanjutan dari tahap initial hingga pengiriman software sehingga secara regular harus diperbaharui ketika terdapat informasi baru, • Beberapa tipe perencanaan (rencana validasi, rencana perubahan managemen, rencana pengembangan dan training staff, rencana perawatan) harus pula dikembangkan untuk mendukung perencanaan projek utama yang memiliki kendala terhadap waktu dan biaya Jenis-jenis Perencanaan Jenis Deskripsi Perencanaan Kualitas Menentukan standar dan prosedur penentuan kualitas software yang digunakan Perencanaan Validasi Menentukan teknik, jadwal, dan sumber daya yang digunakan untuk validasi software Perencanaan Perubahan Manajemen Menggambarkan struktur dan prosedur perubahan manajemen Perencanaan Perawatan Memprediksi kebutuhan, biaya dan usaha perawatan sistem Perencanaan pengembangan staff Menggambarkan bagaimana perencanaan pengembangan kemampuan dan ketrampilan staff untuk menunjang projekS Proses Manajemen Projek Mendefinisikan kendala projek Menentukan penilaian awal terhadap parameter projek Menentukan projek milestone dan pengiriman while projek belum selesai ataupun dibatalkan loop Menyusun jadwal projek Initiasi aktifitas sesuai dengan jadwal delay (untuk sementara) review perkembangan projek revisi parameter dan estimasi projek apply revisi ke jadwal negosiasikan kembali kendala projek dan pengiriman if (terdapat masalah) then initiasi review teknis dan kemungkinan revisi end if end loop Struktur perencanaan projek 1. Pendahuluan 2. Organisasi Projek 3. Analisis Resiko 4. Kebutuhan akan sumber daya hardware dan software 5. Work breakdown 6. Penjadwalan Projek 7. Mekanisme pemantauan dan pelaporan Pengorganisasian Kegiatan Projek • Aktifitas pada suatu pengembangan projek harus diorganisasikan untuk menghasilkan output yang terukur bagi manajemen dan penentuan progress • Milestones merupakan titik akhir dari aktifitas proses • Deliverable (pengiriman) merupakan hasil projek yang dikirim ke pelanggan • Pada model proses air terjun (waterfall) boleh didefnisikan progress milestone secara langsung Milestone dalam proses rekayasa kebutuhan Penjadwalan Projek • Membagi projek ke dalam bebtuk tugas dan estiamsi waktu serta sumber daya yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas tsb • Pengorganisasian tugas yang bersamaan untuk membuat jadwal yang optimum • Meminimumkan ketergantungan tugas untuk menghindari adanya delay yg ditimbulkan oleh suatu tugas yang menunggu tugas lainnya selesai • Ditentukan oleh intusi dan pengalaman manajer Proses Penjadwalan Projek Masalah dalam Penjadwalan • Estimasi kesulitan masalah dan berakibat pada biaya pengembangan solusi menjadi cukup rumit • Produktifitas tidak berbanding lurus dengan jumlah orang yang mengerjakan tugas • Penambahan personal pada akhir projek menyebabkan adanya overhead komunikasi • Segala sesuatu yang tidak diharapkan akan terjadi, sehingga membutuhkan suatu perencanaan contingency Diagram Batang dan Jaringan Kerja • Merupakan notasi grafis yang digunakan untuk mengilustrasikan jadwal projek • Menyatakan suatu breakdown projek ke dalam tugas-tugas. Tugas seharusnya tidak terlalu kecil dan diestimasi waktunya selama satu atau dua minggu • Bagan Aktifitas menyatakan ketergantungan dan jalur kritis • Diagram batang menyatakan jadwal yang sesuai dengan waktu kalender. Durasi dan Ketergantungan Tugas Durasi (hari) Ketergantungan T1 8 T2 15 T3 15 T1 (M1) T4 10 T5 10 T2, T4 (M2) T6 5 T1, T2 (M3) T7 20 T1 (M1) T8 25 T4(M5) T9 15 T3, T6 (M4) T10 15 T5, T7 (M7) T11 7 T9 (M6) T12 10 T11 (M8) Jaringan Aktifitas Timeline Aktifitas Alokasi Staf Manajemen Risiko • Manajemen risikon mengidentifikasikan risiko dan menggambarkan minimisasi dampak risiko • Suatu risiko adalah kemungkinan munculnya dampak yang akan merugikan o Risiko projek berdampak pada jadwal dan sumber daya o Risiko produk berdampak pada kualitas dan unjuk kerja software yang dikembangkan o Risiko Bisnis berdampak pada organisasi pengembang software Risiko Software Risiko Tipe Risiko Deskripsi Pindahnya Staff Projek Perginya staff berpengalaman sebelum projek selesai Perubahan Manajemen Projek Berubahnya manajemen maka berubah pula prioritas program Hardware yang tidak tersedia Projek Harware penting tidak dapat dikirim sesuai dengan waktu yang sudah ditentukan Perubahan Kebutuhan Projek dan Produk Munculnya perubahan kebutuhan yang lebih besar dibandingkan antisipasinya Delay terhadap spesifikasi Projek dan Produk Spesifikasi pada interface penting tidak dapat disediakan tepat waktu Estimasi ukuran yang rendah Projek dan Produk Estimasi ukuran sistem yang terlalu rendah Unjuk kerja tool/sumber daya yang rendah Produk Tool (CASE) yang digunakan tidak menunjukkan performa yg baik dalam mengantisipasi masalah Perubahan Teknologi Bisnis Adanya perubahan teknologi dalam implementasi software Produk saingan Bisnis Produk saingan sudah dipasarkan sebelum software yang dikembangkan selesai Proses Manajemen Risiko • Identifikasi Risiko o Identifikasi risiko projek, produk dan bisnis • Analisis Risiko o Menilai konsekuensi dan likelihood risiko • Perencanaan Risiko o Menggambarkan perencanaan untuk menghindari dan meminimisasi dampak risiko • Memantau Risiko o Memantau risiko selama projek pengembangan Identifikasi Risiko • Risiko Teknologi • Risiko Personal • Risiko Organisasi • Estimasi Risiko Jenis Risiko Kemungkinan Risiko Teknologi Kecepatan Database-Engine yang digunakan tidak dapat melakukan proses transaksi sebanyak yang dinginkan, Terdapat kerusakan pada komponen software yg digunakan sehingga tidak sesuai dengan fungsinya Personal Tidak dimungkinkannya melakukan recruitment staff yang memiliki kemampuan sesuai dengan yang diingikan Tidak tersedianya tempat training untuk staff yang dibutuhkan Organisasi Organisasi direstrukturisasi sehingga manajemen yg berbeda bertanggung jawab ke projek Masalah dalam keuangan organisasi mengakibatkan menurunkan biaya-biaya Tools Code yang dibangkitkan oleh Tool tidak efisien CASE tool tidak dapat diintegrasikan Kebutuhan-kebutuhan Perubahan kebutuhan mengakibatkan perancangan ulang Tidak pahamnya pelanggan terhadap dampak perubahan kebutuhan Estimasi Perkiraan jumlah waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan projek terlalu rendah Perkiraan jumlah perbaikan kerusakan terlalu rendah Perkiraan ukuran sistem software terlalu rendah Analisis Risiko • Menilai kemungkinan terjadinya risiko dan dampak risiko • Kemungkinan risiko: sangat rendah, rendah, sedang, tinggi, dan sangat tinggi • Dampak risiko: fatal, serius, dapat ditolerir, tidak signifikan Risiko Kemungkinan Dampak Masalah dalam keuangan organisasi mengakibatkan menurunkan biaya-biaya. Rendah Fatal Tidak dimungkinkannya melakukan recruitment staff yang memiliki kemampuan sesuai dengan yang diingikan Tinggi Fatal Staff penting sakit pada saat jalur kritis Sedang Serius Terdapat kerusakan pada komponen software yg digunakan sehingga tidak sesuai dengan fungsinya Sedang Serius Perubahan kebutuhan mengakibatkan perancangan ulang Sedang Serius Organisasi direstrukturisasi sehingga manajemen yg berbeda bertanggung jawab ke projek High Serius Kecepatan Database-Engine yang digunakan tidak dapat melakukan proses transaksi sebanyak yang dinginkan Sedang Serius Perkiraan jumlah waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan projek terlalu rendah Tinggi Serius CASE tool tidak dapat diintegrasikan Tinggi Dapat ditolerir Tidak pahamnya pelanggan terhadap dampak perubahan kebutuhan Sedang Dapat ditolerir Tidak tersedianya tempat training untuk staff yang dibutuhkan Sedang Dapat ditolerir Perkiraan jumlah perbaikan kerusakan terlalu rendah Sedang Dapat ditolerir Perkiraan ukuran sistem software terlalu rendah High Dapat ditolerir Code yang dibangkitkan oleh Tool tidak efisien Sedang Tidak Signifikan Perencanaan Risiko • Mempertimbangkan setiap risiko dan mengembangkan strategi untuk mengatur risiko tersebut • Strategi penghindaran o Kemungkinan risiko muncul dikurangi • Strategi minimisasi o Dampak risiko pada projek ataupun produk harus dikurangi • Perencanaan Contigency o Jika terjadi risiko, rencana contingency dilakukan untuk antisipasi risiko Manajemen Strategi Risiko Risiko Strategi Masalah Keuangan Organisasi Membuat suatu dokumen singkat yang diajukan ke manajer senior untuk menggambarkan bahwa pentingnya projek terhadap kemajuan bisnis organisasi Masalah Recruitment Memberitahukan ke pelanggan bahwa sulitnya memperoleh sumber daya sehingga dimungkinkan terjadinya penundaan Staff yg sakit Mengorganisasikan pekerjaan sehingga yang menangani setiap tugas terdiri dari lebih dari satu orang ataupun bagian lainnya dapat memahmi proses bagian lain Rusaknya komponen Mengganti komponen yg rusak dengan yg tersedia di pasaran yg sudah diketahui kehandalannya. Perubahan Kebutuhan Mengatur informasi yang dapat ditelusuri untuk menilai dapak perubahan kebutuhan, Restrukturisasi Organisasi Membuat suatu dokumen singkat yang diajukan ke manajer senior untuk menggambarkan bahwa pentingnya projek terhadap kemajuan bisnis organisasi Unjuk Kerja Database Melihat kemungkinan pembelian database yang memiliki untuk kerja tinggi Rendahnya perkiraan waktu pengembangan Menggunakan program generator ataupun pembelian komponen-komponen Memantau Risiko • Menilai setiap risiko yang teridentifikasi secara regular untuk memutuskan apakah kemungkinan munculnya risiko tersebut akan lebih banyak/sedikit • Menilai apakah dampak risiko tersebut sudah berubah • Setiap risiko harus didiskusikan pada pertemuan manajemen progress Faktor-faktor Risiko Tipe Risiko Indikator Potensial Teknologi Pengiriman produk hardware/software yang terlambat karena adanya masalah teknologi Personal Rendahnya moral staff, kurangnya team work, dan ketersediaan pekerjaan Organisasi Gossip di organisasi, kurangnya aksi dari senior manajemen, reward & punishment Tools Adanya komentar kerusakan CASE tool, butuhnya spesifikasi komputer yang tinggi, Kebutuhan Complaints dr pelanggan, berubahnya kebutuhan Estimasi Tidak adanya kesesuaian terhadap jadwal, tidak adanya laporan yang jelas terhadap kerusakan. CASE Object Oriented Analysis and Design  Fokus pada object dimana sistem dibagi ke dalam beberapa object yang ada di dalamnya.  Function (behavior) dan data (state) yang berhubungan ke suatu object tunggal adalah self-contained atau encapsulated pada satu tempat.  Keuntungan object-oriented:  Reusability  Modularity  Maintainability Object adalah suatu abstraksi dari sesuatu dalam suatu domain masalah, menyatakan kemampuan sistem untuk :  menyimpan informasi tentang object tsb,  berinteraksi dengan object tsb,  atau keduanya Object adalah entitas suatu sistem software yang menyatakan kejadian (instances) dari real-world an entitas sistem Object Class Class adalah deskripsi dari sekumpulan object yang membagi (share) attributes, methods, relationship dan semantic yang sama; Object class adalah template untuk object, yang dapat digunakan untuk membuat object, Object menyatakan suatu kejadian khusus tertentu dari suatu class Contoh: Class Object name: string address: string 3 dateOfBirth: date employeeNo: integer socialecurityNo: string department: string manager: string salary: real status: {current, left, retired} taxCode: integer name: John address: M Street No.23 dateOfBirth: 02/10/65 employeeNo: 324 socialecurityNo:E342545 department: Sale manager: Employee1 salary: 2340 status:current taxCode: 3432 Join( ) Retire( ) ChnageDetail( ) Eployee16.join(02/05/1997) Eployee16.retire(03/08/2005) Eployee16.changeDetail(“X Street No. 12”) Inheritance  Object classes dapat menurunkan atribut dan services dari object class yang lain,  Inheritance menyatakan suatu generalisasi suatu class, Generalisasi Library Class Hierarchy Keuntungan Inheritance:  Merupakan mekanisme abstraksi yang dapat digunakan untuk mengklasifikasikan entitas  Merupakan mekanisme re-use pada tahap perancangan dan pemrograman  Grafik Inheritance adalah suatu bentuk gambaran tetang organisasi pada suatu domain dan sistem Multiple Inheritance  Suatu object class dapat pula dibentuk dari turunan beberapa super-class,  Akan memberikan dampak konflik semantic dimana atribut/service dengan nama yang sama pada super-class yang berbeda memiliki semantic yang berbeda  Membentuk hierarchy yang lebih kompleks Masalah dengan Inheritance  Object class tidak self-contain, sehingga tidak dapat diketahui tanpa referensi ke super-classnya  Perancang memiliki tendensi untuk melakukan reuse terhadap graph inheritance yang sudah dibuat sehingga dapat menimbulkan ketidak efisiensian yang signifikan Object Agregasi Model agregasi menunjukkan bagaimana class-class dibentuk dari class yang lainnya Similar dengan relasi: part-of dalam model data semantic Encapsulation  Private: attributes dan methods dienkapsulasi dalam class sehingga dapat diakses oleh clien akses tersebut -> hanya dapat diakses oleh member class tersebut.  Public: metode mendefinisikan inteface sebagai sarana mengakses class dari clint-nya.Dapat diakses oleh object manapun.  Protected: hanya dapat diakses oleh object-class turunannya Komunikasi dalam object  Object berkomunikasi dengan object lain melalui pengiriman pesan (messages) o Suatu pesan adalah suatu metode call dari suatu object pengirim-pesan ke suatu object penerima pesan o Suatu pesan terdiri dari: Object referensi yang mengindikasikan penerima pesan, nama method dan parameter (argumen dari method)  Object penerima pesan disebut server ke object pengirim pesan, dan objek pengirim pesan adalah client dari server. Object Cohesion dan Coupling Cohesion suatu komponen adalah ukuran tentang hubungan antara komponen suatu object class. Setiap operasi menyediakan fungsi untuk mengubah, melihat, atau menggunakan atribut object sebagai layanan dasar, Coupling adalah suatu indikasi kekuatan interkoneksi antara program units. Sistem dengan coupling yg kuat memiliki interkoneksi yang kuat sehingga setiap program unit sangat ketergantungan dengan yang lainnya (mis.: shared variables, interchange control function). Sistem dengan couple yang lemah tidak memiliki ketergantungan yang kuat antar program units. Polymorphism  Kemampuan object yang berbeda untuk menjalankan method yang sesuai untuk merespon ke pesan yg sama  Pemilihan method yang sesuai tergantung pada class yg digunakan untuk membuat object Contoh: class Shape { private String name; public Shape(String aName) { name=aName; } public String getName( ) { return name; } public float calculateArea( ) { return 0.0f; } } // End Shape class class Circle extends Shape { private float radius; public Circle(String aName) { super(aName); radius = 1.0f; } public Circle(String aName, float radius) { super(aName); this.radius = radius; } public float calculateArea() { return (float)3.14f*radius*radius; } } // End Circle class class Square extends Shape { private float side; public Square(String aName) { super(aName); side = 1.0f; } public Square(String aName, float side) { super(aName); this.side = side; } public float calculateArea() { return (float) side*side; } } // End Square classpublic class ShapeDemoClient { public static void main(String argv[ ]) { Shape c1 = new Circle("Circle C1"); Shape c2 = new Circle("Circle C2", 3.0f); Shape s1 = new Square("Square S1"); Shape s2 = new Square("Square S2", 3.0f); Shape shapeArray[ ] = {c1, s1, c2, s2}; for (int i = 0; i < shapeArray.length; i++) { System.out.println("The area of " + shapeArray[i].getName( ) + " is " + shapeArray[i].calculateArea( ) + " sq. cm."); } } // End main } // End ShapeDemoClient1 class OO Analysis: mencari kebutuhan dari perpektif class dan object yang ditemukan dalam suatu vocabulary dari domain masalah. Dengan kata lain, world (system) dimodelkan dalam bentuk object dan class, OO Design: Dekomposisi OO dan suatu notasi untuk menggambarkan model system pada tahap pengembangan. Struktur dibentuk setelah object yang berhubungan dengan system sudah didefinisikan. OO-Analisis:  Menganalisa domain masalah  Menggambarkan proses system  Identifikasi object  Spesifikasi atribut  Mendefinisikan Operation  Inter-object Communication Identifikasi Suatu Object  Entitas luar (mis.: system lain, alat, orang) yang menghasilkan / menggunakan informasi yang digunakan system  Benda (mis.: laporan, tampilan, surat, signal) yang merupakan bagian informasi  Peran (mis: manager, engineer, salesperson) yang dimainka oleh orang yang berinteraksi dengan system,  Tempat(mis.: ruangan) yang menyediakan konteks permasalah dan fungsi keseluruhan system,  Unit organisasi (mis.: divisi, group, team) yang relevan ke aplikasi, Class Fitting Object Relations Package Unified Modelling Language The Unified Modeling Language (UML) is a standard language for writing software blueprints. The UML may be used to visualize, specify, construct, and document the artifacts of a software-intensive system. Building Blocks Things Relationships Diagrams Things: Structural things classes, interfaces, collaborations, use cases, active classes, components, nodes. Behavioral things  interactions, state machines. Grouping things  packages. Annotational things  notes. Class Inheritance Class - DependenciesA change in specification of one thing may effect another thing that uses it Class – Association A structural relationship that specifies that objects of one thing are connected to objects of another. Name: name of association Role: a specific role of class in an association Multiplicity, an association represent a structural relationship among objects: zero to one(0..1), many(0..*) or one or more (1..*) Aggregation: a plain association between two classes represents a structural relationship “whole-a-part”Association, Multiplicity, Aggregation and Role Structural Things – Use Case Specifies the behavior of a system or a part of a system and is a description of a set of sequences of actions, including variants, that a system performs to yield an observable result of value to an actor. Use Case Diagram One of the five diagrams (activity diag., statechart diag., sequence diag., collaboration diag.) in the UML for modeling the dynamic aspects of systems. Central to modeling the behavior of a system, a subsystem, or a class, Use Case Diagram Statechart Diagram A statechart diagram shows a state machine, consisting of states, transitions, events, and activities. Activity DiagramAn activity diagram is a special kind of a statechart diagram that shows the flow from activity to activity within a system. Sequence DiagramA sequence diagram is an interaction diagram that emphasizes the time¬ordering of messages. Component DiagramComponent diagram shows an organization and dependencies of a group of components. Deployment Diagram Deployment diagram shows the configuration of run-time node processing and its components.