MULYADI. R, NEWS
Rabu, 25 Desember 2013
CARA UNGGAH KARYA ILMIAH UT PGSD DAN CARA MENGATASI MASALAH YANG TIMBUL
Dalam melakukan unggah karya ilmiah sering kali ada yang dapat kendala maupun ada yang tidak. Yang tidak ada kendala akan aman aman saja, namun yang ada kendala pasti akan kebingungan salah satu kendalanya seperti ini : NIM anda sudah terdaftar silahkan cek email anda, namun email tidak dikirimi pesan di kotak masuk, maupun spam. Maka ikuti lah langkah di bawah ini.
Disini akan saya tuliskan 2 cara melakukan unggah karya ilmiah , yang pertama sesuai perintah dari pihak UT, dan yang kedua jika dalam melakukan peng unggahan mendapatkan masalah.
Sebelum file dikirim harus diubah dulu ke word 97-2003 (sesuai aturan dari ut), siapkan alamat emal aktif, nim, judul karya ilmiah, dan 3 kata kunci.
Kemudian ikuti langkah di bawah ini :
1. Buka dulu alamat disamping www.karil.ut.ac.id
2. Lalu klik http://karil.ut.ac.id:88
3. Kemudian isi di kolom mulai dari nim, tanggal lahir, hingga judul sampai 3 kata kunci dan yang terakhir
4. Klik unggah karya ilmiah
5. Kemudian silahkan buka pesan di kotak masuk email anda, dan klik tulisan yang berwarna biru di bagian tengah, dan ikuti instruksinya untuk ganti passwordnya, silahkan dimasukkan sandi baru (ingat harus hafal sandi yang telah di buat), setelah itu
6. Anda akan di arahkan untuk melihat akun karya ilmiah anda, dan selesai.
Dan jika timbul masalah : NIM anda sudah terdaftar silahkan cek email anda, namun email tidak dikirimi pesan di kotak masuk, maupun spam. Maka ikuti lah langkah di bawah ini.
1. Buka dulu alamat disamping www.karil.ut.ac.id
2. Lalu klik http://karil.ut.ac.id:88
3. Klik tulisan lupa sandi
4. Maka anda akan diminta memasukkan email anda, ingat email anda yang diamasukkan adalah email yang pertama kali utuk melakukan unggah karya ilmiah
5. Selanjutnya email anda akan dikirimi pesan , cek di kotak masuk, jika sudah ada buka dan ikuti langkah yang tertera di dalam pesan tersebut, yang intinya anda disuruh untuk mengganti password anda.
6. Jika sudah selesai maka akan tampil akun karya ilmiah anda.
SEMOGA BERMANFAAT..................
7. Nah berarti langkahnya sudah selesai
Selasa, 24 Desember 2013
Senin, 22 Oktober 2012
Rabu, 12 September 2012
Handout SIM
DIKTAT KULIAH
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN (SIM)
Oleh
Mulyadi, R, M.Si
moelyadiroesly@yahoo.com
Program Satuan Pelajaran
Pertemuan ke : 1 (satu)
Mata Kuliah : SIM
Konsep : Revolusi Sistem Informasi:
Transformasi Bisnis dan Manajemen.
Alokasi Waktu : 1x pertemuan, 3 sks = 50 x 2 = 100 menit
1. Tujuan Pembelajaran Umum (TPU) :
Mahasiswa diharapkan memahami & mengerti konsep sistem informasi
manajemen (SIM), komponen, teknologi, personil, organisasi SIM dan
dukungan SIM bagi semua level manajemen (dari tingkat lower sampai top
manajemen)..
2. Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK) :
Setelah selesai mengikuti materi ini mahasiswa diharapkan :
a. Memahami revolusi dalam bidang sistem informasi.
b. Mengerti definisi sistem informasi
c. Memahami pendekatan terkini dalam sistem informasi.
3. Materi Pokok :
a. Kenapa sistem informasi ?
b. Pengertian sistem informasi
c. Pendekatan terkini untuk sistem informasi.
4. Kegiatan Belajar Mengajar : ceramah, pemberian contoh, diskusi
5. Alat / bahan dan Sumber : OHP, board , Infocus
BAB I
REVOLUSI SISTEM INFORMASI:
TRANSFORMASI BISNIS DAN MANAJEMEN
Setelah membahas bab ini mahasiswa diharapkan mampu :
1. Mendefinisikan sistem informasi
2. Membedakan antara ‘Komputer literacy’ dan ‘IS literacy’
3. Menjelaskan kenapa sistem informasi begitu penting dan bagaimana
melakukan transformasi organisasi dan manajemen.
4. Membandingkan e-commerce dan e-business dan menganalisa
hubungan antara internet dan teknologi digital.
5. Mengidentifikasi sebagian besar perubahan manajemen untuk
membangun dan menggunakan system informasi didalam organisasi.
Business
Challenges
Management
Information
Technlogy
Organization
Information
System
Business Solutions
•Industry Deregulation
•Customer’s JIT delivery systems
•More efficient operations
•New Services
•Transmit orders immediately
•Optimize freight assignments
•Track deliveries
•Quick response culture
•Drivers
•Dispatchers
•Customers
•Trucks on-board computers
•Satellite Communications
•Coorporate computer
•World Wide Web
•Change strategy
•Monitor drivers
Gbr.1.1 Business Challenges (tantangan bisnis)
3
Pendahuluan
Penggunaan internet untuk bisnis adalah merupakan salah satu peluang dari
banyaknya peluang bisnis baru yang telah di kreat dengan teknologi. Baik
perusahaan besar maupun perusahaan kecil dapat menggunakan sistem informasi
dan network (jaringan) untuk meningkatkan efektifitas dan kompetitif bisnisnya. Pada
saat ini lingkungan bisnis global, sistem informasi, internet, dan jaringan global
lainnya di buat untuk menciptakan peluang baru bagi inovasi dan koordinasi
organisasi (perusahaan). Sistem informasi dapat membantu perusahaan
memperluas kegiatan mereka untuk lokasi jarak jauh, menawarkan layanan dan
produk baru, menata ulang job dan aliran kerja, dan mungkin dapat mengubah
cara mereka berbisnis.
1.1. Sistem Informasi
Sampai saat ini, masih banyak perusahaan yang tidak menganggap
penting informasi sebagai aset bagi perusahaan. Padahal informasi
sangat penting bagi manajer karena sebagian besar organisasi
membutuhkan sistem informasi untuk survive dan prospek kedepan.
Lingkungan bisnis kompetitif :
Tiga kekuatan besar dunia yang mempengaruhi lingkungan bisnis yaitu :
1.Perubahan akibat munculnya kekuatan Ekonomi global (global
economy)
2.Transformasi dari ekonomi industri dan sosial kedalam
pengetahuan (industrial economies and socities into knowledge)
dan layanan ekonomi berbasis informasi (knowledge-and
information-based service economies)
3.Perubahan dalam lingkungan dan suasana bisnis
Lihat tabel 1.1 Ringkasan perubahan lingkungan bisnis
Globalisasi
• Manajemen dan pengendalian (kontrol) dalam pasar global
• Kompetisi dalam pasar dunia
• Kelompok kerja (work group) global
• Sistem pengiriman (delivery systems) global
Transformasi Ekonomi Industri
•Ekonomi berbasis pengetahuan dan informasi
•
Daya Produksi
• Produk dan layanan baru
• Pemahaman : produksi terpusat dan asset strategis
• Kompetisi berbasis waktu
• Siklus hidup produk yang pendek
• Lingkungan yang cepat berubah
• Keterbatasan pegawai yang mempunyai basis pengetahuan
Transformasi Enterprise
• Flattening (pengurangan rentang struktur/perampingan struktur)
•
Desentralisasi
• Fleksibel
•
Lokasi yang independent
•
Rendahnya transaksi dan biaya koordinasi
•
Pemberdayaan
•
Kolaborasi kerja dan kerja tim (teamwork)
Ekonomi global (global economy)
•
Saat ini sistem informasi menyediakan komunikasi dan analisa
kekuatan kebutuhan perusahaan untuk mengurus dan mengatur
bisnis dalam skala global.
•
Globalisasi dan teknologi informasi juga membawa ancaman baru
bagi perusahaan bisnis domestik, karena komunikasi global dan
manajemen sistem, pelanggan (customers) kini dapat berbelanja ke
seluruh dunia (worldwide marketplace), memperoleh harga dan
kualitas informasi yang dapat dipercaya, 24 jam tiap hari.
•
Fenomena tersebut diatas mengakibatkan perusahaan harus
bermain dengan terbuka, dan tidak memproteksi diri dari pasar
global.
•
Untuk dapat bermain di pasar internasional maka perusahaan
membutuhkan banyak informasi (powerful information) dan sistem
komunikasi.
Transformasi ekonomi industri (industrial economies)
•
Negara AS, Jepang, Jerman dan negara industri lainnya melakukan
transformasi dari ekonomi industri (industrial economies) ke
pengetahuan dan pelayanan ekonomi berbasis informasi
(knowledge-and information-based service economies)
•
Pengetahuan dan revolusi informasi telah dimulai pada abad 21
dan kini terus berkembang, juga telah mengakibatkan banyak
muncul pelayanan dan produk baru seperti credit card, pengiriman
paket cepat, dan sistem pesanan seluruh dunia.
Transformasi usaha bisnis (business enterprise)
•
Perusahaan bisnis tradisional :
o
Hierarchical (terlalu banyak jenjang/level),
o
Centralized (terpusat),
o
Struktur disusun khusus (operating prosedur tetap (fixed set
of operating procedures: deliver a mass-produced product
(or service)).
•
Perusahaan bisnis sekarang ( baru / modern) :
o
flattened (less hierarchical-jenjang makin sedikit),
o
desentralized (desentralisasi),
o
Susunan flexible (generalist : deliver mass-customized
products and services to specific markets or customers).
•
Manajer tradisional :
o
formal plans (perencanaan formal),
o
rigid (kaku) division of labour,
o
formal rules, dan
informal commitments and networks to establish goals
(rather than formal planning),
(Jaringan dan komitmen informal untuk meningkatkan goal
(tujuan)-lebih dari sekedar rencana formal).
a flexible arrangement of team and individuals working in
task forces, and
(Susunan tim fleksibel dan pekerjaan individual dalam gugus
and knowledge to ensure
informal commitments and networks to establish goals
(rather than formal planning),
(Jaringan dan komitmen informal untuk meningkatkan goal
(tujuan)-lebih dari sekedar rencana formal).
a flexible arrangement of team and individuals working in
task forces, and
(Susunan tim fleksibel dan pekerjaan individual dalam gugus
and knowledge to ensure
o
pendekatan pada loyalitas untuk menjamin kelayakan
operasional perusahaan.
•
Manajer modern :
o
o
tugas)
o
appeals to professionalism
proper operation of the firm.
(Pendekatan untuk professional dan pengetahuan untuk
menjalin kelayakan operasi perusahaan)
1.2. Pengertian Sistem Informasi
An information system can be defined :
“technically as a set interrelated components that collect (or retrieve),
process, store, and distribute information to support decision making
and control in an organization”.
(Sistem informasi adalah sekumpulan teknik yang menghubungkan
komponen-komponen untuk mengumpulkan atau mengambil,
memproses, menyimpan, dan mendistribusikan informasi untuk
dukungan pengambilan keputusan dan pengendalian di dalam
organisasi).
Selain itu, untuk mendukung pengambilan keputusan, koordinasi, dan
pengendalian, sistem informasi juga membantu manajer dan analisa
problem pekerjaan, penggambaran subyek yang komplek dan kreat
produk baru.
Sistem informasi berisi informasi tentang orang, tempat, dan alat
(benda) di dalam organisasi atau dalam lingkungan organisasi.
INPUT OUTPUT
Feedback
Stockholder
Comp
etitors
Regul
atory
Agenc
ies
Customers Suppliers
ENVIRONMENT
ORGANZATION
INFORMATION SYSTEM
Processing
Classify
Arrange
Calculate
Gbr.1.2 Functions of an information system. An Information system contains
information about an organization and its surrounding environment. Three basic
activities-input-processing,and output-produce the information organizations need.
Feedback is output returned to appropriate people or activities in the organizaton to
evaluate and refine the input.
Regulator Agencies : agen pengatur
Stockholder : pemilik saham
Customer : pelanggan
Supplier : leveransir (penyuplai)
Beberapa Pengertian :
Data :
Streams of raw facts representing events occurring in organizations or the physical
environment before they have been organized and arranged into a form that people
can understand and use.
(adalah aliran dari fakta yang direpresentasikan melalui kejadian dalam
organisasi atau lingkungan fisik sebelum diorganisasi dan di susun ke dalam
bentuk yang dapat dimengerti dan digunakan oleh user.)
Informasi :
Data have been shaped into form that is meaningful and useful to human
beings.
(Informasi adalah data yang disusun kedalam bentuk yang dapat dimengerti
dan digunakan oleh user).
Tiga aktifitas dalam sistem informasi menghasilkan informasi bagi organisasi
untuk kebutuhan pengambilan keputusan (making decisions), operasi
pengendalian (controlling operations), analisa masalah (analyzing problems),
dan membuat produk dan jasa baru (creating new products or services).
Tiga kegiatan tersebut yaitu : INPUT-PROSECESSING-OUTPUT
Input :
Tangkap atau kumpulkan data mentah dari dalam organisasi (internal
environment) atau dari lingkungan luar (external environment).
Processing :
Konversi data mentah kedalam bentuk yang lebih berarti.
Output :
Transfer proses informasi ke pemakai (user) untuk digunakan atau digunakan
untuk aktifitas lebih lanjut.
Sistem informasi juga membutuhkan umpan balik (feedback) untuk evaluasi
dan koreksi.
Computer Base Information System (CBIS) :
Sistem informasi yang bergantung pada komputer hardware dan software
untuk memproses dan menyebarluaskan informasi.
di http://news.bbc.co.uk atau di www.cnn.com atau www.indosiar.com atau di
www.mediaindo.co.id
1.3. Perspektif Bisnis dalam Sistem Informasi
Sistem informasi tidak hanya sekedar komputer, tapi juga butuh pemahaman
tentang organisasi, manajemen, dan teknologi.
Gbr.1.3 Using information systems effectively requires an understanding of the
Informations
Systems
Management
Technology Organizations
Organization, management, And information technology shaping
the systems can be described as organizational and management
solusion to Chalenges posed by the environment
Organisasi
•
Sistem informasi bagian dari organisasi
•
Elemen organisasi adalah orang, stuktur dan prosedur operasi, politik dan
budaya (culture).
•
Tabel 1.2 Fungsi organisasi
Function
Purpose (maksud)
Sales and marketing
Selling the organization’s product and
service
Manufacturing Producing products and services
Finance Managing the organization’s financial assets
(cash, stocks, bonds,etc).
Accounting
Maintaining the organization’s financial
records (receipts, disbursement, paychecks,
etc); accounting for the flow of fund.
Human resources
Attracting, developing, and maintaining the
organization’s labor force; maintaining
employee records
Manajemen
•
Senior Managers
•
Midle Managers
•
Operational Managers
Teknologi
•
Computer Hardware
•
Computer Software
•
Storage Technology
•
Communications Technology Network
1.4
Pendekatan Terkini untuk Sistem Informasi.
Sistem informasi merupakan perpaduan dari banyak disiplin
(multidisciplinary), tidak ada satupun teori yang paling dominan.
Gambar 1.4 menggambarkan sebagian besar disiplin dimaksud.
Secara umum pendekatan sistem dibedakan atas pendekatan
teknik (Technical Approach) dan pendekatan tingkah laku
(Behavioral Approach). Sistem informasi sendiri menggunakan
pendekatan sosiao teknik (Sociotechnical Approach).
Technical
MIS
Psychology Economic
Sociology
Operations
Research
Computer
Science
Management
ScienceApproach
Behavioral
Approach
Gbr.1.4. Contemporary approaches to information systems. The study of information
systems deals with issued and insights contributed from technical and behavioral
dicipline.
a. Technical Approach
•
Basisnya matematika
•
Konstribusi dari computer science, management science, dan
operations research.
-Computer science : fokus -> teori perhitungan, metode
perhitungan, metode efisiensi penyimpanan dan akses data.
-Management science : focus -> pengembangan model untuk
pengambilan keputusan dan manajemen praktis.
10
-Operations research : focus -> teknik matematika untuk
optimalisasi seperti optimalisasi dalam bidang transportasi,
kontrol inventori dan transaksi harga.
b.
Behavioral Approach
•
Konsen dengan perilaku isu (behavioral issue), seperti strategi
integrasi bisnis, desain, implementasi, dan pemakain (utilization)
•
Manajemen tidak dapat di explore dengan menggunakan
pendekatan seperti pada pendekatan teknik. Disiplin perilaku
yang lain memberikan konsep konstribusi dan metode yang
penting.
-Studi sociology sistem informasi dengan pandangan
kedepan bagaimana kelompok dan susunan organisasi
dikembangkan dan juga bagaimana efek sistem terhadap
individu, kelompok dan organisasi.
-Studi Psychology sistem informasi : bagaimana informasi
formal digunakan untuk pengambilan keputusan.
-
Studi Economic sistem informasi : apakah dampak sistem
terhadap pengendalian dan stuktur harga, pemasaran dalam
perusahaan.
•
Pendekatan perilaku tidak berfokus pada solusi teknik, tetapi
konsen pada perubahan sikap, manajemen, dan kebijakan
organisasi dan perilaku.
c.
Sociotechnical Systems
•
Dalam gambaran sosioteknik, pekerjaan sistem adalah
optimalisasi teknologi dan organisasi saling mengatur untuk
satu dan lainnya sampai kondisi yang diinginkan dicapai.
Alternative
1
Final
Design of
organizat
ion
Final
Design of
Techno
logy
Alternative
2
Alternative
2
Alternative
1
TECHNOLOGY ORGANIZATION
Gbr 1.5 optimalisasi teknologi dan organisasi saling mengatur untuk satu dan
lainnya sampai kondisi yang diinginkan dicapai.
11
Program Satuan Pelajaran
Pertemuan ke : 2 (dua)
Mata Kuliah : SIM I
Konsep : Revolusi Sistem Informasi:
Transformasi Bisnis dan Manajemen.
Alokasi Waktu : 1x pertemuan, 2 sks = 50 x 2 = 100 menit
1.
Tujuan Pembelajaran Umum (TPU) :
Mahasiswa diharapkan memahami & mengerti konsep sistem informasi
manajemen (SIM), komponen, teknologi, personil, organisasi SIM dan
dukungan SIM bagi semua level manajemen (dari tingkat lower sampai top
manajemen)..
2.
Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK) :
Setelah selesai mengikuti materi ini mahasiswa diharapkan :
a. Dapat menjelaskan beda e-commerce dan e-business
b. Dapat mengidentifikasikan peluang teknologi system informasi
3.
Materi Pokok :
a. Peran baru sistem informasi dalam organisasi
b. Peluang teknologi sistem informasi
4.
Kegiatan Belajar Mengajar : ceramah, pemberian contoh, diskusi
5.
Alat / bahan dan Sumber : OHP, board
12
2.1 Peran Baru Sistem Informasi dalam Organisasi
Gambar 2.1 menggambarkan hubungan baru antara organisasi dan
sistem informasi. Terdapat ketergantungan antara strategi bisnis,
aturan (rules), dan prosedur di satu pihak dan sistem informasi s/w,
h/w, database, dan telekomunikasi di sisi lain.
Hard
ware
Data
Base
Teleco
mmuni
cations
Soft
ware
Business
Strategy
Rules
Procedure
Independence
Organization Information System
Gbr.2.1 Hubungan baru antara organisasi dan sistem informasi
Perubahan lainnya dari hubungan antara sistem informasi dan
organisasi adalah akibat dari perkembangan yang komplek dan lingkup
dari proyek sistem dan aplikasinya. Perhatikan gambar 2.2. berikut.
Information
Systems
Technical
Changes
Managerial
Control
Institutional
Core
Activities
Time 1950s 1960s 1970s 1980s 1990s 2000 2005
Information
Systems
Information
Systems
Vendors,Cust
omers Beyond
the enterprise
Information
Systems
Gbr.2.2 The widening scope of information systems. Over time, information systems
have come to play a larger role in the life of organizations. Early systems brought
about largely technical changes that were relatively easy to accomplish. Later sytems
affected managerial control and behavior; ultimately systems influenced “core”
institutional activities concerning products, markets, suppliers, and customers. In the
digital firm era, information systems extend far beyond the boundaries of the firm to
encompass vendors,customers, and even competitors
13
Revolusi Jaringan dan Internet
-Kecepatan teknologi informasi telah menyebabkan jaringan
komunikasi yang luas bagi organisasi, dapat digunakan untuk
mengakses data ke jaringan seluruh dunia dan untuk
mengkoordinasikan kegiatan dengan cepat.
-Jaringan telah mentransformasikan keadaan dan bentuk usaha /
bisnis dan kehidupan. Jaringan yang dimaksud yaitu internet.
-Internet adalah jaringan internasional yang merupakan jaringan
untuk bisnis atau publikasi usaha. Internet telah menghubungkan
ribuan atau jutaan jaringan berbeda dari 200 negara di dunia
(internet users in the world : +/-300 million: in the year 2000).
-Internet digunakan baik dalam bidang ilmu pengetahuan (science),
pendidikan (education), pemerintahan (government), maupun
usaha (business).
-Perusahaan dan pemakai individu menggunakan internet untuk
mengubah transaksi bisnis, pesan teks (text messages), citra grafik
(graphic images), dan multimedia (video, suara).
-Hal khusus yang menarik untuk organisasi dan manajer dari
internet adalah kemampuan internet yang dikenal dengan nama
World Wide Web (WWW).
World Wide Web A system with universally accepted standards for
storing, retrieving, formatting, and displaying information in a
networked environment.
(WWW adalah sistem dengan standar baku (dunia) untuk
penyimpanan (storing), pengambilan kembali (retrieving), bentuk
(formatting), dan menampilkan informasi di dalam lingkungan
jaringan).
Informasi disimpan dan ditampilkan dalam bentuk halaman
elektronik yang dapat berisi teks, grafik, animasi, suara dan video.
Seluruh halaman web yang di menej oleh organisasi atau individu di
sebut Web Site.
Perusahaan membuat web site dengan gaya / bentuk typography,
colourful graphics, push-button interactivity, dan suara atau video
untuk menyebarluaskan informasi produk, untuk iklan ‘broadcast’
dan pesan untuk pelanggan, untuk mengumpulkan pesanan
elektronik dan data pelanggan, dan untuk meningkatkan penjualan
dalam skala globa.
-Tabel. 2.1 Apa yang dapat anda kerjakan dengan internet ?
Function
Description
Communicate and collaborate
Send electronic mail messages; transmit
documents and data; participate in electronic
conferences.
Access Information Search for documents, databases, and
library card catalogs; read electronic
brochures, manual books, and
advertisement.
Participate in discussions Join interactive discussion groups; conduct
primitive voice transmission.
Supply Information Transfer computer files of text, computer
programs,
graphics, animations, or videos.
14
Find Entertainment
Play interactive video games; view short
video clips;
listen to sound and music clips; read
illustrated and even animated magazines
and books.
Exchange business transactions Advertise, sell, and purchase goods
and services.
Pilihan Baru untuk Desain Organisasi : usaha jaringan
-Bentuk organisasi tradisional : hirarki dengan banyak level
(hierarchical)
-Bentuk organisasi baru : dalam bentuk datar (flattened)
Gbr.2.3 Flattening organizations. Information systems can reduce
the number of levels in an organization by providing
managers with nformation to supervise larger numbers of
workers and by giving lower level employees more
dicision making authority.
Kerja Terpisah tidak dalam Satu Lokasi
-Saat ini memungkinkan bekerja dengan jaringan global dari satu
lokasi : teknologi informasi seperti e-mail, internet, dan video
conferencing dapat digunakan untuk itu.
-Banyak pegawai dapat mengerjakan tugasnya dari jarak jauh, baik
dari mobil maupun dari rumah, dan perusahaan dapat menghemat
tempat untuk pegawai maupun untuk pertemuan dengan
pelanggan.
Contoh Ford Motor Co. telah mengadopsi model kolaborasi antar
benua untuk desain automobil. Didukung dengan jaringan
komunikasi dengan kapasitas tinggi dan software Computer Aided
Design (CAD). Ford memperkenalkan desain produk Mustang di
Dunton, Inggris. Desainnya dikerjakan secara simultan oleh
desainer di Dearborn, Michigan, dan Dunton dengan beberapa
masukan dari desainer di Jepang dan Australia. Setelah desain
selesai, Ford merakitnya di Turin, Itali. Ford sekarang membuat
model desain lainnya dengan menggunakan teknologi web untuk
kolaborasi global.
15
Perusahaan tidak dibatasi oleh lokasi fisik untuk menyediakan
produk dan layanan. Sistem informasi network telah memungkinkan
perusahaan untuk mengkoordinasikan kemampuan distribusi dan
koordinasi lainnya dengan organisasi virtual atau virtual
corporation atau disebut networked organizations.
Virtual organization : organization using networks linking people,
assets, and ideas to create and distribute products and servives
without being limited by traditional organizational boundaries or
physical location.
(Organisasi virtual menggunakan hubungan jaringan untuk
menghubungkan orang, asset dan ide untuk membuat dan
mendistribusikan produk dan layanan dengan tidak dibatasi oleh
lingkungan organisasi tradisional atau lokasi pisik).
CORE
COMPANY
Manufacturing
Company
Sales &
Marketing
Company
Design Company
Logistics
Company
Finance Company
Gbr.2.4 A Virtual organization. Networked information systems
enable different companies to join together to provide
goods and services.
Reorganisasi Arus Kerja
-Sistem informasi telah menggantikan prosedur kerja manual
dengan prosedur kerja otomatis, arus kerja dan proses kerja. Arus
kerja elektronik telah menekan biaya operasional.
Paper system insurance
+ = 9 days
6 Clerical Steps 3 Professional Steps
New Streamlines work file
16
+ = 2 days
2 Clerical Steps 1 Professional Steps
Gbr.2.5 Redesigned work flow for insurance underwriting. An application
requiring 9 days in a paper system would only take 2 days using
computers, networks, and a streamlined work flow.
-
Proses Perubahan Manajemen
o
Banyak perusahaan sekarang menggunakan teknologi
informasi untuk perencanaan sumber daya perusahaan
(ERP : Enterprise Resource Planning).
o
ERP : a business management system that integrates all
facets of the business, including planning,
manufacturing,sales,and finance, so that they can become
more coordinated by sharing information with each other
(ERP adalah sistem manajemen bisnis yang
mengintegrasikan semua segi bisnis, termasuk perencanaan
(planning), produksi (manufacturing), penjualan (sales), dan
keuangan (finance) agar dapat saling berbagi informasi
antara satu bagian dengan yang lainnya.
-
Redefinisi Lingkungan Organisasi
o
Sistem informasi jaringan dapat memungkinkan transaksi
seperti pembayaran (payment), dan pesanan pembelian
(purchase orders) dengan menggunakan alat elektronik
antara satu perusahaan dengan perusahaan lainnya.
Dengan cara ini dapat menekan biaya mendapatkan produk
dan pelayanan perusahaan.
o
Organisasi dapat juga berbagi data bisnis, katalog, dan
pesan elektronik.
o
Sistem informasi jaringan dapat membuat efisiensi baru dan
hubungan baru diantara organisasi, seperti pelanggan
(customer), dan pensuplai (supplier).
o
Electronic Commerce and Electronic Business
.
Internet dapat menghubungkan ribuan organisasi ke
dalam sebuah jaringan, membuat pondasi untuk
jaringan pasar elektronik yang luas (electronic
marketplace).
.
Elektronik market adalah sistem informasi yang
menghubungkan (secara bersama-sama) banyak
pembeli (buyers), dan penjual (seller) untuk bertukar
informasi, produk, layanan (services), dan
pembayaran (payment).
.
E-Commerce : the process of buying and selling
goods and services electronically involving transaction
17
using the internet, networks, and other digital
technologies.
(E-Commerce adalah proses pembelian dan
penjualan dan pelayanan elektronik, menggunakan
internet, jaringan dan teknologi digital lainnya).
.
E-Business : the use of internet and other digital
technology for organizational communication and
coordination and the management of the firm.
(E-Bisnis adalah penggunaan internet dan teknologi
digital lainnya untuk komunikasi, koordinasi dan
manajemen perusahaan).
.
Manajer dapat menggunakan E-mail, web document,
dan work-group S/W untuk komunikasi yang efektif
dengan ribuan pekerja dan untuk memenej kekuatan
tim tugas Task Force).
.
Gbr.2.6 menggambarkan perusahaan secara efektif
menggunakan internet dan teknologi digital untuk e-
commerce dan e-business.
18
The Firm
Electronic Commerce Electronic Business
Supplier :
Procurement
Supply chain management
Business partner:
Joint design
Outsourcing
Remote Offices and work groups:
Communicate plans & policies
Group collaboration
Electronic Communication
Scheduling
Customers:
On-line marketing
On-line sales
Built-to-order products
Customer Service
Sales force automation
Factories :
-Just-in-time
-Continous inventory
replenishment
-Production planning
The Firm
Electronic Commerce Electronic Business
Supplier :
Procurement
Supply chain management
Business partner:
Joint design
Outsourcing
Remote Offices and work groups:
Communicate plans & policies
Group collaboration
Electronic Communication
Scheduling
Customers:
On-line marketing
On-line sales
Built-to-order products
Customer Service
Sales force automation
Factories :
-Just-in-time
-Continous inventory
replenishment
-Production planning
Gbr.2.6 Electronic Commerce and Electronic Business in the networked
enterprise. Electronic commerce uses internet and digital
technology to conduct transactions with customer and suppliers,
whereas electronic business uses these technologies for the
management of the rest of the business.
2.2.
Peluang Teknologi Sistem Informasi
Tantangan Sistem Informasi : Isu Utama (Kunci)
1.
Tantangan Strategi Bisnis: bagaimana bisnis dapat menggunakan
teknologi informasi untuk desain organisasi agar kompetitif dan
efektif?
2.
Tantangan Global: bagaimana perusahaan memahami bisnis dan
kebutuhan sistem di lingkungan ekonomi global?
3.
Tantangan Arsitektur Informasi : bagaimana organisasi
mengembangkan arsitektur informasi dan infrastruktur teknologi
informasi untuk mendukung tujuan bisnis?
4.
Tantangan Investasi Sistem Informasi : bagaimana organisasi
dapat menentukan nilai bisnis dari sistem informasi?
5.
Tantangan Responsibility dan Kontrol : bagaimana desain
sistem organisasi yang dapat dikontrol dan dimengerti ?
19
INFORMATION
ARCHITECTURE
OF THE
ORGANIZATION
Functional
Business
Applications
.
IT
Infrastructure
Coordination
StrategicSystems
Management
Systems
Konowledge
Systems
Operational
Systems
Sales & Manufacturing Finance Accounting Human
Marketing Resources
H/W S/W Data & Structure
Technology
Network
Gbr.2.7 The information architecture of the firm. Today’s managers must
know how to arrange and coordinate the various computer
technologies and business system applications to meet the
information needs of each level of their organization, and the
needs of the organization as a whole
20
Evolusi e-Business
Otorisasi
Pelayanan
interaktif
Transaksi bisnis
Interaktif dgn pelanggan
Perkenalan profil & produk
Komunitas
e-Business
B2C
B2B
Chatting,
Mailling List
tele conference
Web Site
e-mail
Pelayanan
berbasis individu
Full Office
Otomatic/Real Time
Collaboration
Enterprises
21
Dimensi e-Business
Produk
Virtual
Pelaku
Virtual
Produk
Digital
Produk
Fisik
Agen
Fisik
Agen
Digital
Proses Fisik
Proses Digital
E-Business
Murni
BISNIS
TRADISIONAL
E-Business
Parsial
22
Program Satuan Pelajaran
Pertemuan ke : 3 (tiga)
Mata Kuliah : SIM I
Konsep : Pengantar Sistem Informasi Manajemen
Alokasi Waktu : 1x pertemuan, 2 sks = 50 x 2 = 100 menit
1.
Tujuan Pembelajaran Umum (TPU) :
Mahasiswa diharapkan memahami & mengerti konsep sistem informasi
manajemen (SIM), komponen, teknologi, personil, organisasi SIM dan
dukungan SIM bagi semua level manajemen (dari tingkat lower sampai top
manajemen)..
2.
Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK) :
Setelah selesai mengikuti materi ini mahasiswa diharapkan :
a.
Dapat mengerti SIM kaitannya dengan dunia bisnis.
b.
Dapat mendefiniskan pengertian SIM.
c.
Dapat menjelaskan hubungan antara individu, organisasi dan sistem
informasi
3.
Materi Pokok :
a. SIM dan bisnis
b. Definisi SIM
c. Organisasi dan sistem informasi
d. Individu dan sistem informasi
4.
Kegiatan Belajar Mengajar : ceramah, pemberian contoh, diskusi
5.
Alat / bahan dan Sumber : OHP, board
23
BAB IV
KONSEP DASAR SISTEM DAN
SISTEM INFORMASI
.
Pengertian Sistem :
“Susunan elemen yang berinteraksi satu dengan yang lainnya”
(Daniel E.Grifiths)
“Himpunan dari elemen yang dinamis, yang berhubungan satu sama lain
dan saling tergantung, serta berjalan sesuai dengan hokum (aturan)
tertentu. Sistem menghasilkan keluaran (output) tertentu serta menjaga
integrasi diantara elemen-elemen”
(Alport)
“Himpunan dari elemen yang saling terkait dan menyatu berdasarkan
suatu rancangan untuk mencapai objektifitas”
(Vincent P.Lushinger & V.Thomas Dock)
“Kumpulan dari elemen-elemen yang saling berinteraksi untuk mencapai
suatu tujuan (goals)”
An information system can be defined :
“technically as a set interrelated components that collect (or retrieve),
process, store, and distribute information to support decision making
and control in an organization”.
(Sistem informasi adalah sekumpulan teknik yang menghubungkan
komponen-komponen untuk mengumpulkan atau mengambil, memproses,
menyimpan, dan mendistribusikan informasi untuk dukungan pengambilan
keputusan dan pengendalian di dalam organisasi).
Selain itu, untuk mendukung pengambilan keputusan, koordinasi, dan
pengendalian, sistem informasi juga membantu manajer dan analisa
problem pekerjaan, penggambaran subyek yang komplek dan kreat
produk baru.
Sistem informasi berisi informasi tentang orang, tempat, dan alat (benda)
di dalam organisasi atau dalam lingkungan organisasi.
24
INPUT OUTPUT
Feedback
Stockholder
Compe
titors
Regula
tory
Agen
cies
Customer Suppliers
ENVIRONMENT
ORGANZATION
INFORMATION
Processing
Classify
Arrange
Calculate
INPUT OUTPUT
Feedback
Stockholder
Compe
titors
Regula
tory
Agen
cies
Customer Suppliers
ENVIRONMENT
ORGANZATION
INFORMATION
Processing
Classify
Arrange
Calculate
Gbr.4.1 Functions of an information system. An Information system contains
information about an organization and its surrounding environment. Three basic
activities-input-processing,and output-produce the information organizations need.
Feedback is output returned to appropriate people or activities in the organizaton to
evaluate and refine the input.
Tiga aktifitas dalam sistem informasi menghasilkan informasi bagi
organisasi untuk kebutuhan pengambilan keputusan (making decisions),
operasi pengendalian (controlling operations), analisa masalah (analyzing
problems), dan membuat produk dan jasa baru (creating new products or
services).
Tiga kegiatan tersebut yaitu : INPUT-PROSECESSING-OUTPUT
Input :
Tangkap atau kumpulkan data mentah dari dalam organisasi (internal
environment) atau dari lingkungan luar (external environment).
Processing :
Konversi data mentah kedalam bentuk yang lebih berarti.
Output :
Transfer proses informasi ke pemakai (user) untuk digunakan atau
digunakan untuk aktifitas lebih lanjut.
Sistem informasi juga membutuhkan umpan balik (feedback) untuk
evaluasi dan koreksi.
Computer Base Information System (CBIS) :
Sistem informasi yang bergantung pada komputer hardware dan software
untuk memproses dan menyebarluaskan informasi.
25
•
Karakteristik Sistem
Sistem mempunyai karakteristik / sifat-sifat tertentu yaitu :
1. Komponen (component)
2. Batas sistem (boundary)
3. Lingkungan luar sistem (environment)
4. Penghubung (interface)
5. Masukan (input)
6. Keluaran (output)
7. Proses (Process)
8. Sasaran (objectives) atau Tujuan (goals)
Environment
Sub Sistem
Sub Sistem Sub Sistem
Sub Sistem
Input Output
Interface
(penghubung)
Input Output Process
Goals
Boundary
(batas sistem)
Gbr.4.2 Karakteristik Sistem
Input :
Faktor yang akan ditetapkan sebagai bahan bagi (yang akan diproses
oleh) sistem. Dapat berupa informasi, energi, tanah, modal, tenaga kerja.
Output :
Hasil dari sebuah sistem, yang diharapkan mempunyai nilai untuk
lingkungannya. Dapat berupa informasi, energi, produk/jasa.
Proses :
Elemen pelaku proses transformasi/konversi yang mengubah input
menjadi output
Sub Sistem :
Elemen yang terletak di dalam proses, mempunyai fungsi yang unik dan
dapat di identifikasi.
Batas Sistem :
Interface antar sub sistem / sistem / lingkungan
Supra Sistem :
Supra syistem adalah himpunan yang lebih luas (sistem berada
didalamnya)
26
Tujuan Sistem :
Adalah tujuan yang hendak dicapai dari suatu sistem.
Umpan balik sistem :
Elemen pengukur output, dengan memperhatikan suatu standar.
Menjadi masukan bagi elemen kendali
•
Lima Komponen Sistem Informasi
1. Software (Program)
2. Procedure
3. Hardware (Komputer)
4. User / Personal (Manusia)
5. Data
S/W H/W
Prosedur
Data
Person
Gbr.4.3 Lima Komponen Sistem Informasi
Hubungan ke lima komponen Sistem Informasi
Hardware Programs Data Procedures People
Machine Human
Bridge
Instruction
Actor
User Gbr.4.4 Hubungan ke lima komponen Sistem Informasi
27
Program Satuan Pelajaran
Pertemuan ke : 3 (tiga)
Mata Kuliah : SIM I
Konsep : Peran Strategis Sistem Informasi
Alokasi Waktu : 1x pertemuan, 2 sks = 50 x 2 = 100 menit
1.
Tujuan Pembelajaran Umum (TPU) :
Mahasiswa diharapkan memahami & mengerti konsep sistem informasi
manajemen (SIM), komponen, teknologi, personil, organisasi SIM dan
dukungan SIM bagi semua level manajemen (dari tingkat lower sampai top
manajemen)..
2.
Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK) :
Setelah selesai mengikuti materi ini mahasiswa diharapkan akan mampu :
a.
Menganalisa peran yang dimainkan oleh 6 tipe system informasi di
dalam organisasi.
b.
Menggambarkan hubungan antara tipe-tipe system informasi
c.
Membedakan sistem informasi strategis
d.
Menggambarkan bagaimana system informasi dapat digunakan untuk
mendukung 3 level strategi yang digunakan di dalam bisnis
e.
Menjelaskan mengapa sistem informasi strategis sulit untuk dibangun
dan dikembangkan.
3.
Materi Pokok :
a. Kunci aplikasi sistem di dalam organisasi
b. Sistem Informasi dan Stratgei Bisnis
c.
Penggunaan system untuk keunggulan bersaing (competitive
advantage)
4.
Kegiatan Belajar Mengajar : ceramah, pemberian contoh, diskusi
5.
Alat / bahan dan Sumber : OHP, board
28
BAB II
PERAN STRATEGIS SISTEM INFORMASI
Setelah membahas bab ini mahasiswa diharapkan mampu :
1.
Menganalisa peran yang dimainkan oleh 6 tipe system informasi di
dalam organisasi.
2.
Menggambarkan hubungan antara tipe-tipe system informasi
3.
Membedakan sistem informasi strategis
4.
Menggambarkan bagaimana system informasi dapat digunakan untuk
mendukung 3 level strategi yang digunakan di dalam bisnis
5.
Menjelaskan mengapa sistem informasi strategis sulit untuk dibangun
dan dikembangkan.
•
Aplikasi sistem kunci (utama) di dalam organisasi
o
Tantangan Manajemen
1.
Integrasi
2.
Kemampuan untuk menopang Keunggulan bersaing
o
Kunci aplikasi sistem di dalam organisasi
Tidak ada satupun sistem yang dapat menyediakan semua informasi
yang dibutuhkan di dalam organisasi.
Gbr.2.1 di bawah ini menggambarkan sistem yang ada di organisasi.
Dimana organisasi di bagi kedalam level strategic, management,
knowledge, dan operational. Lebih lanjut organisasi juga di bagi
kedalam area fungsi (functional areas) seperti sales & marketing,
manufacturing, finance, accounting, dan human resources.
o
Perbedaan Sistem
Empat jenis utama sistem informasi yang dapat dibedakan pada level
organisasi yaitu : Operational-level systems, Knowledge-level systems,
management-level systems dan strategic-level systems.
Operational-Level Systems :
Sistem informasi yang memonitor aktivitas dasar dan transaksi yang
terjadi di organisasi.
Knowledge-level Systems :
Sistem informasi yang mendukung knowledge dan data workers di
dalam organisasi.
Management-level Systems :
Sistem informasi yang mendukung aktivitas monitoring, kontroling,
decision-making dan administrative pada level middle manager.
Strategic-level Systems :
Sistem informasi yang mendukung aktivitas perencanaan jangka
panjang dari senior management.
29
Strategic
Level
Management
Level
Knowledge
Level
Operational
Level
Senior
Managers
Midle
Managers
Knowledge &
Data Workers
Operational
Managers
(Longterm
Planning)
(Monitor &
Control)
(Design product,
Inf.Distribution,Cope
with paper work)
(day-to-day
activities)
Kind of information System Groups Served
ESS / EIS
MIS/DSS
OAS/KWS
Strategic
Level
Management
Level
Knowledge
Level
Operational
Level
Senior
Managers
Midle
Managers
Knowledge &
Data Workers
Operational
Managers
(Longterm
Planning)
(Monitor &
Control)
(Design product,
Inf.Distribution,Cope
with paper work)
(day-to-day
activities)
Kind of information System Groups Served
ESS / EIS
MIS/DSS
OAS/KWS
TPS
Sales and Manufacturing Finance Accounting Human
Marketing Resources
Gbr.2.1 Tipe Sistem Informasi
30
.
Enam tipe sistem informasi dibutuhkan oleh empat level organisasi
TIPE SISTEM
ESS
Strategic-Level System
5-year
sales trend
forecasting
5-year 5-year Profit
operating budget planning
plan forecasting
Manpower
planning
MIS
DSS
KWS
OAS
TPS
Management-Level System
Sales Inventory Annual Capital Relocation
Management control budgeting investment analysis Analysis
Sales Region Production Cost Pricing/profitability Contact cost
Analysis scheduling analysis analysis analysis
Knowledge-Level System
Engineering Graphics Managerial
Workstations Workstations Workstations
Word Document Electronic
Processing Imaging Calenders
Operational-Level System
Machine Control Securities Trading Payroll Compensation
Order tracking Plan Schedulling Account Payable Training & Devlp.
Order Processing Material move Cash Management Account Employee record
Ment control Receivable keeping
Sales and Manufacturing Finance Accounting Human
Marketing Resources
Gbr.2.2 Enam tipe sistem informasi yang dibutuhkan oleh empat level
organisasi
31
.
Enam Tipe Utama Sistem :
o
ESS : merupakan sitem level strategis
o
MIS dan DSS : merupakan sistem Level manajemen
o
KWS dan OAS : merupakan sistem Level knowledge
o
TPS : merupakan sistem Level operasional
.
Ke enam tipe utama sistem tersebut di desain untuk membantu pekerja
atau manajer di tiap level dan di dalam fungsi sales dan marketing,
manufacturing, finance, accounting dan human resource.
.
Karakteristik Proses Sistem Informasi
Type
System
Information Inputs Processing Information
Outputs
Users
ESS Aggregate Data :
external, internal
Graphics,Simulations,
Interactive
Projections :
responses to
queries
Senior Managers
DSS Low-volume data or
massive databases
optimized for data
analysis, analytic
models and data
analysis tools
Simulations,
Interactive, analysis
Special reports,
decision
analysis,
responses to
queries
Proffesional,Staff
Managers
MIS Summary transaction
data, hight volume
data, simple models
Routines report,
simple models, low-
level analysis
Summary and
exception
reports
Middle
Managers
KWS Design specifications,
knowledge base
Modeling, simulations Models,Graphics Proffesional,
Technical Staff
OAS Documents,schedules Document,
management,
scheduling,
communications
Document,
scheduling, mail
Clerical Workers
TPS Transactions, events Sorting, listing,
merging, updating
Detailed reports,
lists,summaries
Operations
personel,
supervisors
32
1. TPS (Transaction Processing System) atau Sistem Pengolahan Data
Transaksi
o
TPS adalah sebuah sistem yang digunakan untuk keperluan
transaksi sehari-hari. Fokusnya pada penanganan data transaksi
o
Sistem ini berguna untuk menghasilkan / memproduksi data yang
didapatkan dari dalam maupun dari luar.
o
Data TPS dari luar berasal dari “front-office”, karena FO sangat
dekat dengan pelanggan. Contoh pemasukan data penjualan,
reservasi hotel, dlsb.
o
Data TPS dari dalam berasal dari tiap-tiap bagian / unit. Contoh
sales order entry, data perencanaan produksi, pembayaran gaji
karyawan, data pegawai, dlsb.
o
Masih berorientasi pada file konvensional (parsial), belum
menerapkan konsep basis data secara terpadu
o
Dukungan khususnya untuk manajemen level operasional
o
Hasil / output umumnya terjadwal dan dalam bentuk baku
o
Biasanya TPS dibagi menjadi dua solusi yaitu ON-LINE TPS dan
BATCH TPS.
.
On-line TPS : mempunyai hubungan langsung dengan bank
data. Contoh pengambilan uang di bank harus dicek dulu ke
saldo akhir yang dimiliki oleh nasabah.
.
Batch TPS : dilaksanakan jika data transaksi tidak
memerlukan konfirmasi dari salah satu data pada bank data.
Contoh batch pada supermarket, penjualan barang-barang
pada supermarket tidak mengacu siapa pembelinya, stok
yang masih ada, harga beli bahan dlsb.
o
Gbr.2-3 dan 2-4 hal 41 buku Kennet C Laudon
Gbr.2-3 TPS Gaji Pegawai
Employee data
To general ledger : wages & salaries
Payroll
System
Payroll
master
file
Management reports
Governmen documents
Employee checks
On-Line
queris :
Earnings
33
Data elements in
Payroll master file:
Employee
Number
Name
Adress
Departement
Occuption
Pay rate
Vacation time
Gross pay
Earnings
Witholdings
Federal income tax
State tax
Other
Payroll:
Employee
Number
Employee
Name
Gross
Pay
Federal
Tax
State
Tax
Earnings
46848 Stocker,K. 2000.00 400.00 50.00 6000.00
-Earnings : upah wages : upah salaries : gaji benefactor : dermawan
Gbr.2-4 Tipikal aplikasi TPS
TYPE OF TPS SYSTEM
Sales /
marketing
systems
manufact /
production
systems
finance /
accounting
systems
Human
resources
systems
Other types
(e.g. :
university)
Major
functions of
systems
-sales
mngt
-market
reseach
-promotion
-pricing
-new
product
-scheduling
-shipping /
receiving
-engineering
-operations
-budgeting
-general
ledger
-billing
-cost
accounting
-personel
records
-benefits
-compensation
-labor
relations
-training
-
admissions
-grade
records
-course
records
-alumni
Major -sales -material -general -payroll -
applcation order resources ledger -employee registration
systems inf.system
-market
research
system
-pricing
system
planning
system
-purchase
order
control
systems
-
engineering
systems
-quality
control
systems
-accounts
-receivable
-budgeting
-funds
mngt
systems
records
-benefit
systems
-career
path
systems
systems
-students
transcript
system
-curriculum
class
contol
systems
-alumni
benefactor
system
34
2. KWS (Knowledge Work Systems) dan
OAS (Office Automation System)
.
KWS :
o
KWS yaitu sistem informasi yang membantu pekerja untuk
berkreasi dan berintegrasi dengan pengetahuan baru dalam
organisasi.
o
Knowledge workers : engineers, doctor, lawyers, and scientist, jobs
: creating new information and knowledge.
o
Contoh KWS : scientist or engineers design workstation.
.
OAS :
o
OAS yaitu aplikasi teknologi informasi yang di desain untuk
meningkatkan produktifitas pekerjaan di kantor dengan dukungan
koordinasi dan aktivitas komunikasi.
o
Koordinasi : macam2 informasi pekerjaan, geographik unit, dan
area fungsional
o
Komunikasi sistem dengan pelanggan (customers), suppliers, dan
organisasi luar lainnya.
o
Tipikal OAS :
.
yang menghandel dan memanaj dokumen : word processing,
desktop publishing dan digital filing.
.
Scheduling : electronic calender
.
Communication : e-mail, voice mail, videoconferencing
o
OAS dapat di katagorikan dalam dua cara yaitu OAS secara
FUNGSIONAL dan OAS secara TEKNIS.
o
Secara FUNGSIONAL : OAS adalah sebuah rencana untuk
menggabungkan dan menerapkan teknologi tinggi melalui
perbaikan proses pelaksanaan pekerjaan, demi meningkatkan
produktivitas pekerja dan efektifitas pekerjaan.
o
Secara TEKNIS : OAS dapat berupa sebuah sistem yang
digunakan untuk membuat, menyimpan, mengubah dan
mengkomunikasikan informasi yang terjadi diperusahaan atau
perkantoran.
o
OAS berkembang sejak popular PC dan jaringan lokal (LAN).
o
Fokus OAS pada otomatisasi pekerjaan administrasi kantor
o
Di dukung dengan aplikasi desk-top office (word processor,
spreadsheet, dll) dengan dukungan jaringan komputer.
o
Pengiriman pesan dan surat secara elektronik (electronic mailing &
message system).
o
Contoh OAS :
a) Electronic Mail, komunikasi surat menyurat melalui elektronik
/ internet.
b)
Voice Mailing System, komunikasi suara yang dapat
disimpan dalam memori dengan menggunakan telepon atau
komputer.
c)
Voice Information Services, adalah alat yang berguna untuk
memberikan jawaban tentang informasi yang dibutuhkan
oleh pemakai telepon. Informasi yang diberikan hanyalah
informasi yang telah disediakan, dimana pemakai dituntun
35
oleh menu yang berupa suara pula. Contoh no.109 untuk
informasi tagihan telepon.
d)
Fax Information Services, mirip voice inf.services, tetapi
informasi yang dikirirm dalam bentuk fax. FIS juga dapat
mengunakan komputer.
e)
Video Conference, adalah fasilitas untuk berbicara dengan
lebih dari satu orang lawan bicara melalui video, baik dalam
bentuk full motion (gerak penuh) maupun freeze frame
(gbr.beku).
3. MIS (Management Information System) atau Sistem Informasi
Manajemen
o
MIS digunakan manajer untuk penyajian laporan mingguan,
bulanan atau tahunan dan bukan untuk laporan aktifitas sehari-hari.
o
Fokus pada pengelolaan informasi
o
Sudah menerapkan pengelolaan data secara terpadu dengan
menggunakan konsep basis data terpadu.
o
Dukungan untuk semua level manajemen, khususnya tengah dan
bawah.
o
Hasil / output, baik terjadwal maupun insidental dengan
menggunakan SQL atau 4 GL (level tengah atau atas).
o
Melibatkan banyak pemakai dengan pengaturan kewenangan
akses dan keamanan sistem.
o
Penekanan pada efisiensi
o
Akses ke berbagai sumber data (basis data internal maupun
eksternal) secara on-line dan modus multimedia.
o
Tipe informasi status access, exception report, key indicator.
o
Penekanan pada kecepatan waktu dalam akses informasi.
o
Gbr.2-6 Bagaimana tipikal MIS mentransformasi level transaksi
data inventori, produksi dan akunting ke dalam MIS files yang
digunakan untuk menyediakan laporan bagi manajer.
36
TPS
MI S
Order
file
Order
Processing
system
Production
master file
Material
resources
planning
system
accounting
file
General
ledger
system
MIS Files
Sales
Data
Unit
Product
Cost data
Product
change
data
Expense
data
MIS
reports
Manager
37
Gbr.2-7 Contoh laporan dari kasus gbr.2-6
Product
code
Product
Description
Sales
region
Actual
Sales
Planned Actual vs
Planned
4469 Carpet
cleaner
TOTAL
Northeast
South
Midwest
West
4,066,700
3,778,112
4,867,001
4,003,440
16,715,253
4,800,000
3,750,000
4,600,000
4,400,000
17,550,000
0.85
1.01
1.06
0.91
0.95
5674 Room
freshener
TOTAL
Northeast
South
Midwest
West
3,676,700
5,608,112
4,711,001
4,563,440
18,559,253
3,900,000
4,700,000
4,200,000
4,900,000
17,700,000
0.94
1.19
1.12
0.93
1.05
4. DSS (Decision Support System) atau Sistem Pendukung Keputusan
o
DSS membantu manajer membuat keputusan yang bersifat semi-
structured, unique, atau perubahan cepat
o
Fokus pada keputusan, fleksibilitas, adaptabilitas dan user
friendliness.
o
Dukungan untuk para pengambil keputusan semua level,
khususnya tengah dan atas.
o
Dilengkapi dengan model kuantitatif (management scuence /
operation research).
o
Didukung basis data korporat dan basis data eksternal
o
Untuk penyelesaian persoalan spesifik yang rumit atau persoalan
strategik berkaitan perencanaan dan kontrol.
o
Keluaran dapat memberikan alternatif solusi sesuai gaya kognitif
pemakai.
o
Penekanan pada efektifitas.
38
MIS
DBCoorporateDB2DB1MISDBn
DSSExtractionDBDSSDBCoorporateDB2DB1MISDBnMIS
39
5. ESS (Executive Support System) atau Sistem Pendukung Eksekutif
o
ESS adalah sistem yang menyediakan informasi bagi eksekutif
mengenai kinerja keseluruhan perusahaan. Informasi dapat diambil
dengan mudah dan dalam berbagai tingkat rincian.
o
Dukungan khususnya untuk senior eksekutif dan manajemen level
atas.
o
Akses ke berbagai sumber data (basis data internal maupun
eksternal) secara on-line dan modus multimedia.
o
Tipe informasi status access, exception report, key indicator.
o
Penekanan pada kecepatan waktu dalam akses informasi.
Gbr. 2-9 Model ESS
ESS
workstation
-menus
-graphics
-communications
-local processing
ESS
workstation
-menus
-menus
-graphics
-graphics
-communications
-communications
3/2008
-local processing
penulis *
-local processing
--’ -
Internal data :
-TPS/MIS
-financial
External data :
-office systems
-modeling /
-Standard &
analysis
-Dow Jones
-Gallup Poll
Poor’s
ESS
workstation
Hubungan Sistem :
Gbr. 2-10 Menggambarkan hubungan sistem
ESS
MIS DSS
KWS
OAS
TPS
Program Satuan Pelajaran
Pertemuan ke : 4 (tiga)
Mata Kuliah : SIM I
Konsep : Klasifikasi Sistem Informasi
Alokasi Waktu : 1x pertemuan, 2 sks = 50 x 2 = 100 menit
1.
Tujuan Pembelajaran Umum (TPU) :
Mahasiswa diharapkan memahami & mengerti konsep sistem informasi
manajemen (SIM), komponen, teknologi, personil, organisasi SIM dan
dukungan SIM bagi semua level manajemen (dari tingkat lower sampai top
manajemen)..
2.
Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK) :
Setelah selesai mengikuti materi ini mahasiswa diharapkan akan mampu :
a.
Menyebutkan klasifikasi Sistem Informasi
b.
Membedakan klasifikasi sistem informasi
3.
Materi Pokok :
a. Klasifikasi sistem informasi
4.
Kegiatan Belajar Mengajar : ceramah, pemberian contoh, diskusi
5.
Alat / bahan dan Sumber : OHP, board
41
BAB III
KLASIFIKASI SISTEM INFORMASI
(ref.7, 45-68)
Sistem informasi dapat diklasifikasikan dalam beberapa kelompok, yaitu :
1.
Berdasarkan Level Organisasi (Organizational Level)
2.
Berdasarkan Area Fungsi (Major Functional Areas)
3.
Berdasarkan Penyediaan Dukungan (Support Provided) dan
4.
Berdasarkan Arsitektur Sistem Informasi (the IS Architecture)
5.
Berdasarkan Dukungan Aktivitas (the Activity Supported)
I.
BERDASARKAN LEVEL ORGANISASI (ORGANIZATIONAL LEVEL)
1.
Sistem Informasi Departemen (Departemental Information Systems)
2.
Sistem Informasi Perusahaan (Enterprise Information Systems)
3.
Sistem Informasi Antar Organisasi (Interorganizational Systems
II.
BERDASARKAN AREA FUNGSI (MAJOR FUNCTIONAL AREAS)
1.
Sistem Informasi Akunting (The Accounting Information Systems)
2.
Sistem Informasi Keuangan (The Finance Information Systems)
3.
Sistem Informasi Produksi (Productions / Manufacturing / Operations
Information Systems)
4.
Sistem Informasi Pemasaran (Marketing Information Systems)
5.
Sistem Informasi SDM (Human Resources Management Information
Systems)
III. BERDASARKAN PENYEDIAAN DUKUNGAN (SUPPORT PROVIDED)
1.
Sistem Pemrosesan Transaksi (Transaction Processing System-TPS)
2.
Sistem Informasi Manajemen (Management Information System -MIS)
3.
Sistem Otomatisasi Perkantoran (Office Automation System -OAS)
4.
Sistem Dukungan Pengambil Keputusan (Decision SupportSystem-
DSS)
5.
Sistem Informasi / Dukungan Eksekutif (Executive Information or
Support System -ESS/ EIS).
6.
Sistem Dukungan Keputusan Kelompok (Group Support System-
GDSS)
7.
Sistem Dukungan Cerdas (Intellignce Support System – ISS)
IV. BERDASARKAN ARSITEKTUR SISTEM INFORMASI (THE IS
ARCHITECTURE)
1.
Sistem Berbasis Mainframe (A Mainframe-based System)
2.
Komputer PC ( A Standalone Personal Computer)
3.
Sistem Komputer Jaringan dan Terdistribusi (A Distributed of a
Network Computing System).
4.
Client/Server Architecture
42
V.
BERDASARKAN DUKUNGAN AKTIVITAS (THE ACTIVITY
SUPPORTED)
1.
Sistem Operasional (Operational System)
2.
Sistem Manajerial (Managerial System)
O
Statistical Summeries
O
Exception Reports
O
Periodeic and Ad Hoc Reports
O
Comparative Analysis
O
Projections
O
Early Detection of Problem
O
Routine Decision
O
Connection
3.
Sistem Strategis (Strategic System).
Kategori: Sistem Informasi
Suatu sistem yang terdiri dari beberapa subsistem atau komponen (perangkat keras, perangkat
lunak, data, dan prosedur), untuk menghasilkan informasi. Berikut ini overview mengenai Sistem
Informasi dalam format Microsoft Powerpoint Presentation (.ppt).
Sistem Informasi Bisnis
Sistem informasi yang mendukung operasi bisnis, seperti keuangan (finance, menyangkut cash
and security management, capital budgeting, financial planning, financial forecasting), pemasaran
(marketing dan relasi dengan pelanggan, meliputi sales and product management, promosi &
advertensi, sales forecasting, dan market research), pengelolaan SDM (Human resources, yang
mencakup recruitment, selection, penyewaan tenaga kerja, penempatan kerja, penilaian kinerja,
training, perencanaan dan program kesejahteraan karyawan, serta employee benefit analysis ),
proses produksi, pengendalian mutu, dan sebagainya.
Sistem Informasi Eksekutif
Sistem informasi manajemen yang dirancang untuk menyediakan informasi stratejik yang
diperlukan manajemen aras atas (eksekutif) untuk mempermudah dalam pengambilan putusan
secara cepat, berdasarkan sumber-sumber informasi yang berasal dari berbagai media (surat
kabar, majalah, telegram, faksimili, email, memo, workgroup, radio, televisi, dsb.
Sistem Informasi Geografi (SIG)
SIG merupakan perangkat bantu berbasis komputer dalam pemetaan dan penganalisaan terhadap
keadaan dan peristiwa atau fakta yang terjadi di bumi. Teknologi SIG memadukan operasi-operasi
basis data pada umumnya, seperti queri dan kajian statistik, dengan visualisasi unik dan
keuntungan yang dapat diperoleh dari analisa geografi melalui peta. Kemampuan tersebut
menjadikannya berbeda dengan sistem informasi lainnya, dan membuatnya lebih bernilai bagi
perusahaan publik maupun swasta, dalam menjelaskan kejadian-kejadian dan meramalkan hasil,
serta perencanaan strategis.
43
SISTEM INFORMASI SEBAGAI STRATEGI
KEUNGGULAN KOMPETITIF
1.
Transformasi Alat Bantu Menjadi Strategi
2.
Investasi untuk sebuah keunggulan kompetitif
3.
Aplikasi Strategi Sistem Informasi
I. Transformasi Alat Bantu Menjadi Strategi
-Pada awalnya SI diposisikan sebagai alat bantu untuk
mengintegrasikan data dan meningkatkan kualitas informasi semata,
maka kini SI telah menjadi andalan strategi dalam dunia bisnis.
-Penerapan SI di hampir semua bidang usaha bisnis merupakan salah
satu strategi untuk menjawab tekanan-tekanan bisnis yang dialami
oleh perusahaan.
-Tekanan bisnis (business preasure) perusahaan adalah sbb:
•
Kompetisi Global, baik market maupun SDM
•
Kebutuhan Operasi : real time (waktu nyata)
•
Perubahan Situasi dan Kondisi
•
Orientasi Konsumen
•
Respon Sosial
•
Peraturan Pemerintah
•
Membanjirnya informasi
•
Inovasi IT
•
Isu Etika
-
Akibat tekanan bisnis tersebut, maka akan menimbulkan respon
perusahaan sbb:
•
Fokus dan layanan konsumen (Customer Service & Focus)
•
Sistem Strategi Bisnis (Strategic Information Systems-SISs)
•
Perdagangan Elektronik (E-Business)
•
Aliansi Bisnis (Business Alliances)
•
Perbaikan yang terus menerus (continous improvement)
•
Struktur Tim
TEKANAN BISNIS
Kompetisi Global Kebutuhan Operasi Perubahan-perubahan Respon Sosial
Orientasi Konsumen Membanjirnya Informasi Peraturan Pemerintah
Isu Etika Inovasi IT
RESPON PERUSAHAAN
Aliansi Bisnis E-Business Sistem Strategi Bisnis
Fokus & Layanan Konsumen Continous Improvement
Struktur Tim
TEKANAN BISNIS
Kompetisi Global Kebutuhan Operasi Perubahan-perubahan Respon Sosial
Orientasi Konsumen Membanjirnya Informasi Peraturan Pemerintah
Isu Etika Inovasi IT
RESPON PERUSAHAAN
Aliansi Bisnis E-Business Sistem Strategi Bisnis
Fokus & Layanan Konsumen Continous Improvement
Struktur Tim
menhadapinya.
II. Investasi untuk sebuah keunggulan kompetitif
-Perkembangan SI telah banyak dimanfaatkan oleh perusahaan bisnis
dan tidak sedikit perusahaan yang telah memanfaatkan SI sebagai
strategi kompetitif.
-Istilah keunggulan kompetitif muncul pada akhir tahun 1980-an.
-Keunggulan kompetitif dapat dicapai melalui beberapa cara, misal :
harga terjangkau, kualitas terjamin, keramahan, kecepatan layanan,
dlsb.
-Keunggulan kompetitif mengacu pada penggunaan SI untuk
meningkatkan kualitas informasi, kontrol kinerja perusahaan dan
peningkatan layanan untuk memenangkan persaingan.
-Sejumlah perusaan telah mendapatkan publikasi luas karena berhasil
dalam menerapkan SI yang menghasilkan informasi yang akurat setiap
saat., sehingga dapat mencapai keunggulan kompetitif.
Contoh perusahaan yang telah menerapkan keunggulan kompetitif SI :
o
American Airlines, merupakan perusaan pertama yang
memasang SI untuk layanan pemesanan tiket, yang dikenal
dengan nama SABRE.
o
Bank Central Asia (BCA), tahun 1985 awal mula penerapan
IT dan pada tahun 1994 memasuki tahap on-line semua
cabang. Kini BCA telah memiliki sistem Internet Banking.
o
DHL, perusahaan kurir DHL telah menerapkan sistem
pelacakan kiriman yang disebut track and trace (T&T),
yang memungkinkan pelanggan mengetahui sampai dimana
paket atau dokumen yang dikirimnya.
o
Garuda Indonesia, GI telah memanfaatkan internet untuk
membangun situsnya yang memuat informasi baik berupa
profil perusahaan maupun paket-paket wisata yang
ditawarkannya.
III. Aplikasi Strategi Sistem Informasi
Konsep Strategi Kompetitif
-Konsep strategi kompetitif adalah merupakan salah satu hal penting
yang harus dipikirkan oleh manajer. Bagaimana strategi kompetitif
dapat diaplikasikan dengan menggunakan sistem informasi
manajemen dalam suatu organisasi ?
-Gambar 6.8 Menggambarkan beberapa konsep penting, sebuah
perusahaan dapat bertahan dan sukses dalam jangka panjang jika
mengembangkan strategi kesuksesan untuk bersaing, dengan
memperhatikan lima kekuatan kompetisi (five competitive forces) yaitu :
1.Kompetisi persaingan dalam industri (rivalry of competitives within
industry).
2.Ancaman-ancaman baru (threats of new entrants)
3.Ancaman-ancaman yang lain / pengganti (threats of substitute)
4.Kekuatan bargaining dengan pelanggan
5.Kekuatan bargaining dengan supplier
Threats of
New Entrants
Rivalry among
Existing
Competitors
Bargaining
Power of
Supplier
Bargaining
Power of
Customer
Threats of
Substitutes
Gbr. 6.8 Lingkungan kompetitif dalam dunia industri. Lima kekuatan kompetitif
yang dapat memberikan keuntungan dan kelangsungan hidup
(survive) dari suatu perusahaan dalam dunia industri.
-Beberapa strategi kompetitif dapat dikembangkan agar dapat
memberikan keuntungan perusahaan dalam bersaing, dalam hal ini
termasuk didalamnya :
-Persaingan harga (harga yang rendah dan service juga bantuan
supplier atau customer dapat memberikan keuntungan bagi
persaingan).
-Pembedaan Produk (Product Differentiation)
-Inovasi (Innovation)
Gbr. 6.9 Memberikan contoh gambaran, bagaimana 3 strategi kompetitif
Stra-
tegic
Inf.
System
Build Strategic
Information
Resources
Promote
Business
Innovation
Improve
Operational
Efficiency
Stra-
tegic
Inf.
System
Build Strategic
Information
Resources
Promote
Business
Innovation
Improve
Operational
Efficiency
digunakan dalam persaingan untuk kekuatan kompetitif oleh
suatu perusahaan.
Peran Strategis
dari Sistem
Informasi
Beberapa hasil potensial dari penggunaan
sistem Information strategis
-Meningkatkan
efisiensi operasi
-Mempromosikan
inovasi bisnis
-Membangun
sumber daya SI
-Meningkatkan
produktifitas dan
menekan biaya
operasional
-Layanan dan
produk baru
-Basis data dari
informasi
strategis
-Meningkatkan
kualitas dan
fitur dari
layanan dan
produk.
-Pengaturan
bisnis
dan market
bisnis
baru
-Kemampuan dan
sumber daya
teknologi
Informasi
-Perbaikan
proses
operasional
dan lingkungan
kerja
-Distribusi
produk baru
dan
proses
organisasi
lainnya
Gbr. 6.10 Potensi strategi sistem informasi, tiga aturan (role) strategi sistem
informasi dapat memungkinkan (enable) suatu perusahaan untuk
mencapai (achieve) hasil strategi.
Selengkapnya kompetitif strategi agar dapat memberikan
keuntungan perusahaan dalam bersaing adalah sbb :
1). Strategi Kepemimpinan Biaya
Strategi memposisikan biaya produk / jasa lebih rendah, namun
kualitas standar / terbaik.
2). Strategi Diferensiasi
Strategi menciptakan produk / jasa yang unik dengan kualitas
tinggi dan harga yang kompetitif.
3). Strategi Fokus
Strategi melakukan seleksi terhadap segmen lebih fokus
(memadukan cost leadership / differentiation strategy).
4). Strategi Bertumbuh
Strategi untuk meningkatkan pangsa pasar.
5). Strategi Aliansi
Strategi untuk membangun kerjasama bisnis serta melakukan
sinergi dari kompetensi bisnis yang ditekuni masing-masing.
6). Strategi Inovasi
Strategi untuk membangun produk / jasa dan pelayananpelayanan
baru.
7). Strategi Efisiensi Internal
Strategi untuk meningkatkan cara / metode dalam proses bisnis
sehingga menciptakan kepuasan pelanggan, karyawan,
konsumen, peningkatan kualitas, produktivitas dan pengambilan
keputusan.
8). Strategi Orientasi Konsumen
Strategi yang diarahkan untuk membuat konsumen senang, misal
layanan melalui e-mail.
9). Strategi Teknologi Informasi
Strategi yang menerapkan TI sebagai tumpuan atau alat bantu
utama dalam melakukan pengelolaan perusahaan.
10). Strategi Pengelolaan Hubungan Konsumen
Strategi yang mengerahkan segenap kemampuan agar konsumen
sebagai mitra (teman).
Nilai Tambah Perubahan dan Sistem Informasi
Gbr. 6.11 Menggambarkan nilai tambah perubahan suatu perusahaan.
Sebagai contoh bagaimana sistem informasi strategis (SIS/Strategic
Information System) dapat di aplikasikan untuk aktifitas utama perusahaan
bagi keuntungan kompetitif.
Management and Administrative Service
SIS : Automated Office System
Human Resources Management
SIS : Employee Skills Databases
Technology Development
SIS : Computer -Aided Design
Procurement of Resources
SIS : Electronic Data Interchange with Supplier
Inbound
Logistics
SIS :
Opera-
tions
SIS : SIS : SIS :
Auto-
mated
Were-
housing
CAM
Outbound
Logistics
On Line
data
Entry
Marketing
& sales
Market
Analysis
Service
SIS :
Diag-
nostic
Expert
System
KONSEP SUB SISTEM ORGANISASI
(ref 3 jilid 2, hal 30-47)
Pada uraian sebelumnya telah dijelaskan bahwa terdapat 2 cara pendekatan
menetapkan sub sistem SIM yaitu : berdasarkan fungsi-fungsi (fungsional)
Keorganisasian dan menurut aktifitas/kegiatan.
Pada bab ini akan dibahas gambaran umum mengenai sub sistem SIM untuk
berbagai area fungsional seperti : pemasaran, manufaktur, keuangan dan
sumber daya manusia.
Sistem Informasi Pemasaran
Sistem informasi pemasaran merupakan bagian dari SIM yang menyediakan
informasi untuk memecahkan masalah pemasaran perusahaan.
Model sistem informasi pemasaran digambarkan sbb :
Subsistem output
Subsistem input
Sistem
Informasi
Akuntansi
Subsistem
penelitian
pemasaran
Subsistem
penyelidikan
pemasaran
Databse
Subsistem
produk
Subsistem
tempat
Subsistem
promosi
Subsistem
harga
Subsistem
terintegrasi
Pemakai /
user
Sumber lingkungan
Sumber internal
Gbr. 1 Model Sistem Informasi Pemasaran
Subsistem Input Pemasaran
Sistem Informasi Akuntansi : menyediakan catatan kegiatan penjualan
terinci, yang dapat menjadi dasar bagi laporan periodic dan khusus atau
model matematika.
Subsistem Penelitian Pemasaran : mengumpulkan data mengenai segala
aspek operasi pemasaran, terutama pelanggan atau calon pelanggan (di
kumpulkan lewat survai).
Subsistem Penyelidikan Pemasaran : mengumpulkan data dan informasi
mengenai pesaing perusahaan.
Subsistem Output Pemasaran
Subsistem Terintegrasi : mencakup semua produk dan jasa yang
ditawarkan oleh fungsi pemasaran di sebut juga marketing mix. Mencakup
produk,tempat,promosi dan harga.
Subsistem Produk : menampilkan data dan informasi mengenai produk.
Subsistem Tempat : menampilkan data dan informasi mengenai cara produk
di distribusikan ke pelanggan.
Subsistem Promosi : menampilkan data dan informasi mengenai cara
penjualan langsung dan periklanan.
Subsistem Harga : menampilkan data dan informasi mengenai harga suatu
produk.
Sistem Informasi Manufaktur
Dalam sistem informasi manufaktur komputer telah digunakan, baik sebagai
komponen sistem fisik maupun sebagai sistem informasi konseptual.
Sebagai komponen fisik komputer digunakan, misal untuk CAD (Computer
Aided Design) dan CAM (Computer Aided Manufacturing).
Sebagai komponen konseptual komputer digunakan, misal untuk
menjadwalkan produksi, mengatur persediaan, mengendalikan kualitas
produk, dan melaporkan biaya produksi.
Aplikasi komputer dalam sistem informasi manufaktur yang mencakup
komponen sistem fisik dan konseptual ini disebut CIM (Computer Integrated
Manufacturing).
Model sistem informasi manufaktur digambarkan sbb :
Subsistem output
Subsistem input
Sistem
Informasi
Akuntansi
Subsistem
Rekayasa
Industri
Subsistem
Penyelidikan
Manufaktur
Databse
Subsistem
Produksi
Subsistem
Persediaan
Subsistem
Kualitas
Subsistem
Biaya
Pemakai /
user
Sumber lingkungan
Sumber internal
Gbr. 2 Model Sistem Informasi Manufaktur
Subsistem Input Manufaktur
Sistem Informasi Akuntansi : berupa terminal pengumpulan data yang
menyediakan data input bagi aplikasi manufaktur. Terminal ditempatkan di
seluruh pabrik untuk mencatat tiap kegiatan pekerja manufaktur dan sumber
daya mesin ketika bahan baku di ubah menjadi produk akhir.
Subsistem Rekayasa Industri : mengumpulkan data mengenai rekayasa
industri, mencakup sistem fisik (lokasi pabrik, cara mengatur jalur produksi,
dan urutan proses yang harus dilaksanakan); sistem konseptual (penjadwalan
dan persediaan).
Subsistem Penyelidikan Manufaktur : mengumpulkan data dan informasi
mengenai dua elemen dalam lingkungan perusahaan : pemasok dan serikat
pekerja.
Subsistem Output Manufaktur
Subsistem Produksi : mengukur proses produksi spserti, waktu, arus kerja
dari satu langkah ke langkah berikutnya.
Subsistem Persediaan : mengukur volume kegiatan produksi saat
persediaan di ubah dari bahan mentah menjadi bahan jadi.
Subsistem Kualitas : mengukur kualitas bahan saat di ubah menjadi bahan
jadi. Dari mulai bahan diterima dari pemasok, pemeriksaan mutu di berbagai
titik proses produksi sampai dengan pemeriksaan terakhir produk jadi
sebelum meninggalkan pabrik.
Subsistem Biaya : mengukur biaya yang terjadi dalam proses produksi.
Sistem Informasi Keuangan
Sistem informasi keuangan dirancang untuk menyediakan informasi uang
bagi para pemakai di seluruh perusahaan, terutama manajer.
Model sistem informasi keuangan digambarkan sbb :
Subsistem output
Subsistem input
Sistem
Informasi
Akuntansi
Subsistem
Audit Internal
Subsistem
Penyelidikan
Keuangan
Databse
Subsistem
Perkiraan
Subsistem
Manajemen
Dana
Subsistem
Pengendalian
Pemakai /
user
Sumber lingkungan
Sumber internal
Gbr. 3 Model Sistem Informasi Keuangan
Subsistem Input Keuangan
Subsistem Audit Internal : menyediakan data dan informasi internal dengan
penelitian khusus yang dilakukan oleh auditor internal.
Subsistem Penyelidikan Keuangan : mengumpulkan data dan informasi
dari elemen-elemen lingkungan yang mempengaruhi arus uang, seperti
masyarakat keuangan, pemegang saham serta pemerintah.
Subsistem Output Keungan
Subsistem Perkiraan : melakukan perkiraan jangka panjang, 5-10 tahun ke
depan untuk menyediakan dasar bagi perencanaan strategis.
Subsistem Manajemen Dana : mengetahui arus uang, kelebihan atau
kekurangan kas, sehingga dapat merencanakan cara menanganinya.
Subsistem Pengendalian : memantau mengenai anggaran biaya tahunan.
Sistem Informasi Akuntansi
Subsistem Penelitian SDM
Subsistem Penyelidikan SDM
Databse
Subsistem
Perencanaan
tenaga kerja
Subsistem
Perekrutan
Subsistem
Manajemen
Tenaga Kerja Pemakai / user
Subsistem input
Subsistem output
Sumber lingkungan
Sumber internal
Subsistem
Kompensasi
Subsistem
Benefit
Subsistem
Pelaporan
Lingkungan
Sistem
Informasi
Akuntansi
Subsistem
Penelitian
SDM
Subsistem
Penyelidikan
SDM
Databse
Subsistem
Perencanaan
tenaga kerja
Subsistem
Perekrutan
Subsistem
Manajemen
Tenaga Kerja Pemakai /
user
Subsistem input
Subsistem output
Sumber lingkungan
Sumber internal
Subsistem
Kompensasi
Subsistem
Benefit
Subsistem
Pelaporan
Lingkungan
Subsistem Output SDM
Subsistem Perencanaan Tenaga Kerja : untuk mengantisipasi kebutuhan
tenaga kerja di masa depan.
Subsistem Perekrutan : untuk menelusuri lamaran kerja yang masuk dan
perimbangan pemanggilannya.
Subsistem Kompensasi : untuk kompensasi yang diberikan kepada para
pekerja.
Subsistem Benefit : untuk aplikasi benefit baik untuk pekerja maupun yang
sudah pensiun.
Subsistem Pelaporan Lingkungan : untuk pelaporan kebijakan dan praktek
personalia SDM kepada pemerintah. Mencakup data kesehatan, keluhan
pekerja,dll.
Referensi :
1. Kenneth C. Laudon; Jane P.Laudon,”Management Information
Systems, Sixth Edition,organization and Technology in The
Networked Enterpise”, Prentice-Hall, New Jersey, 2000.
2. O’brien,James A.,“Management Information Systems: a Managerial
End User Perspective”,Int’l Student Edt.,Richard D Irwin,Inc.,1990.
3. Kroenke,David, “Management Information Systems”,McGrawHill,
USA,1989.
4. Raymond McLeod,Jr,“Sistem Informasi Manajemen”,PT.Prenhallindo,
Jakarta, ,1995.
6. Scott, “Principles of Management Information System”, McGraw-Hill,
1986.
7. Turban-McLean-Wetherbe, “Information Technology For
Management,Second Edition”, John Wiley & Sons, USA, 1999
8. Yuniarto Nurwono,Ir.,MBA., “Manajemen Informasi Pendekatan
Global”, Elex Media Komputindo, Jakarta, 1996.
Materi Kuliah Algorithma & Struktur Data
Materi Kuliah Algoritma dan Struktur Data
Tujuan mata kuliah Algoritma dan Struktur Data :
Mahasiswa mampu memahami logika berpikir komputer, memahami prinsip kerja program, memahami alasan-alasan komputer dapat mengerjakan perintah-perintah yang diberikan, dan mampu menggambarkan logika jalannya program secara tertulis dengan algoritma (pseudo code) dan dilengkapi dengan diagram alir (flow chart) .
Pengantar Algoritma dan Pemrograman
- Apa itu algoritma
- Kegunaan dan contoh
- Apa yang akan dipelajari selama kuliah
Flowchart dan Bahasa Pemrograman
- Flowchart
- Bahasa Pemrograman 3 GL dan Contohnya
- Mengenal C++ dan C#
Tipe Data, Keyword, Operator dan Kondisi (Percabangan)
- Tipe Data dan keyword
- Operator dan Derajatnya
- IF tunggal, bertingkat
- Multiple Conditions
- Switch Case
- Contoh-contoh dan latihan!
Perulangan (looping)
- For, While, DoWhile
- Break dan Continue
- Nested Loop
- Contoh kasus dan latihan!
Array 1 : Array 1 dimensi dan operasinya
- Definisi dan deklarasi
- Kegunaan, sifat-sifat Array 1 dimensi
- Contoh-contoh : add, search, edit, delete
Array 2 dimensi dan Manipulasi String
- Apa itu String
- Berbagai hal menarik tentang String
Prosedur dan Fungsi
- Procedure (void)
- Function (non-void)
- Parameter: formal dan aktual
- Latihan
ADT (Abstract Data Type) dan Stack dengan Array
- Definisi dan Deklarasi
- Kegunaan, sifat-sifat
- Contoh-contoh
- Stack dan kegunaanya
Struktur Data Antrian dengan Array
- Pengertian Antrian dan sifatnya
- Deklarasi
- Contoh penggunaan
Sorting dan Searching Array
- Bubble Sort
- Selection Sort
- Insertion Sort
- Quick Sort
- Searching sekuensial
Function by Reference
- Pengertian dan sifat-sifat
- Contoh-contoh
Pengantar Struktur Data
Struktur data menjadi dasar dalam
langkah awal perancangan program
Latar Belakang
Algoritma + Struktur Data = Program
Manfaat
Pemakaian struktur data yang tepat di dalam proses pemrograman akan menghasilkan :
Algoritma yang lebih jelas dan tepat,
sehingga menjadikan program
secara keseluruhan lebih efisien dan
sederhana
Download this Document for Free
Tipe Char terdiri atas 26 huruf Latin,
10 angka Arab, dan sejumlah
karakter grafik, seperti tanda seru
Karakter dapat berisi karakter kosong
yang digunakan sebagai pemisah
(spasi)
Karakter kosong (blank) diberi notasi
Struktur data dasar/sederhana, yaitu
array, record/struct dan himpunan
b. Bahasan Struktur Data
Struktur Data, meliputi :
c. Struktur data lanjut/majemuk, yang
terdiri dari :
- Linier : Stack, Queue, serta List
dan Multilist
- Non Linier : Pohon Biner dan Graph
Pengurutan dengan Array
Misal :
- Bubblesort
- Quicksort
- Shellsort, dll
Implementasi
Rekursif
Misal :
- Fungsi Faktorial n!, dll
handout rekayasa perangkat lunak
PENDAHULUAN
Perangkat Lunak
Merupakan program-program komputer dan dokumentasi yang berkaitan, Produk perangkat lunak dibuat untuk pelanggan tertentu ataupun untuk pasar umum Produk perangkat lunak tersebut:
• Generik – dibuat untuk dijual ke suatu kumpulan pengguna yang berbeda
• Bespoke (custom) – dibuat untuk suatu pengguna tunggal sesuai dengan spesifikasinya.
Rekayasa Perangkat Lunak:
• Adalah suatu disiplin rekayasa yang berkonsentrasi terhadap seluruh aspek produksi perangkat lunak.
• Mengadopsi pendekatan yang sistematis dan terorganisir terhadap pekerjaannya dan menggunakan tool yang sesuai serta teknik yang ditentukan berdasarkan masalah yang akan dipecahkan, kendala pengembangan dan sumber daya yang tersedia
Proses Perangkat Lunak
Sekumpulan aktifitas yang memiliki tujuan untuk pengembangan ataupun evolusi perangkat lunak.
Aktifitas generic dalam semua proses perangkat lunak adalah:
• Spesifikasi – apa yang harus dilakukan oleh perangkat lunak dan batasan/kendala pengembangannya
• Pengembangan – proses memproduksi sistem perangkat lunak
• Validasi – pengujian perangkat lunak terhadap keinginan penggunak
• Evolusi – perubahan perangkat lunak berdasarkan perubahan keinginan.
Model Proses Perangkat Lunak
Suatu representasi proses perangkat lunak yang disederhanakan, dipresentasikan dar perspektif khusus
Contoh perspektif proses:
• Perspektif Alur-kerja (workflow) - barisan kegiatan
• Perspektif Alur Data (Data flow) – alur informasi
• Perspektif Peran/Aksi – siapa melakukan apa.
Model proses Generik:
• Waterfall (Air terjun)
• Pengembangan secara evolusi
• Transformasi formal
• Model SPiral
• Integrasi daru komponen yang reusable
Biaya rekayasa perangkat lunak
• Sekitar 60% untuk biaya pengembangan, 40% biaya pengujian. Untuk perangkat lunak berbasis pengguna (custom), biaya evolusi biasanya melebihi biaya pengembangan.
• Biaya beragam tergantung pada tipe sistem yang akan dikembangkan dan kebutuhan sistem seperti unjuk kerja dan kehandalan sistem,
• Distribusi biaya bergantung pada model pengembangan yang digunakan.
Metode Rekayasa Perangkat Lunak
Pendekatan terstruktur pengembangan PL termasuk model sistem, notasi, perancangan dan petunjuk pemrosesan,
Deskripsi Model: deskripsi pemodelan dengan grafik,
Aturan: Batasan yang digunakan pada model sistem
Rekomendasi: nasihat bentuk perancangan yang baik,
Petunjuk proses: Aktifitas yang harus diikuti,
Atribut Perangkat Lunak yang baik:
PL seharusnya memberikan pengguna kebutuhan fungsionalitas dan unjuk kerja yang dapat di rawat, berguna,
Maintanability (Dapat Dirawat)
PL harus dapat memenuhi perubahan kebutuhan
Dependability
PL harus dapat dipercaya
Efisiensi
PL harus efisien dalam penggunaan resource
Usability
PL harus dapat digunakan sesuai dengan yang direncanakan
Proses Perangkat Lunak
Suatu proses model adalah suatu representasi abstrak suatu model. Proses model menampilkan suatu deskripsi suatu proses dari beberapa perspektif tertentu,
Proses PL merupakan aktifitas yang saling terkait (koheren) untuk menspesifikasikan, merancang, implementasi dan pengujian sistem perangkat lunak.
Model Proses PL yang Generic
• Model Air terjun (Water fall)
o Memisahkan dan membedakan antara spesifikasi dan pengembangan
• Pengembangan yang berevolusi
o Spesifikasi dan pengembangan saling bergantian
• Pengembangan sistem Formal
o Menggunakan suatu model sistem matematika yang ditransformasikan ke implementasi,
• Pengembangan berbasis Re-use (penggunaan ulang)
Sistem dibangun dari komponen yang sudah ada.
Model Air Terjun (Water Fall)
Fase Model Air Terjun
1. Analisis Kebutuhan dan pendefinisiannya
2. Perancangan sistem dan Perangkat Lunak
3. Implementasi dan unit testing
4. Integrasi dan pengujian sistem
5. Pengoperasian dan perawatan
Proses kembali ke state sebelumnya untuk mengantisipasi perubahan setelah proses menuju ke suatu state di bawahnya adalah sangat sulit.
Masalah pada Model Air Terjun:
• Partisi projek ke stages yang berbeda tidak fleksibel.
• Hali ini mengakibatkan sulitnya untuk merespon perubahan kebutuhan pengguna
• Oleh sebab itu model ini hanya cocok digunakan apabila kebutuhan pengguna sudah dimengerti dengan baik,
Pengembangan yang berevolusi (Evolutionary Development)
Pengembangan yang berdasarkan penyidikan
Tujuannya untuk mengaktifkan pengguna dan memperolah model final berasal dari initial spesifikasi awal. Seharusnya diawali dengan kebutuhan yang sudah dimengerti,
Throw-away prototyping
Tujuannya adalah untuk memahami kebutuhan sistem. Biasanya diawali dengan pemahaman kebutuhan yang minim.
Permasalahan dalam model pengembangan yang berevolusi:
• Kekurangan visibilitas proses
• Model sistem biasanya tidak terstruktur
• Membutuhkan kemampuan khusus (mis.: bahasa pemrograman untuk rapid prototyping).
Pemakaian model pengembangan yang berevolusi
• Untuk sistem interaktif yang kecil atau menengah
• Untuk salah satu bagian dari sistem yang besar (mis. User Interface)
• Untuk sistem yang digunakan tidak terlalu lama (short lifetime).
Pendekatan pengembangan sistem Formal
Berbasiskan pada transformasi spesifikasi secara matematik melalui representasi yang berbeda untuk suatu program yang dapat dieksekusi,
Trasformasi menyatakan spesifikasi program
Menggunakan pendekatan ‘Cleanroom’ untuk pengembangan PL.
Pengembangan menggunakan konsep Re-use (Penggunaan Ulang)
Proses dengan metode Iterasi
Model Iterasi dapat digunakan pada setiap model proses generic
Terdapat dua pendekatan:
• Pengembangan Incremental
• Model Spiral
Model Pengembangan Incremental
Pengembangan sistem berdasarkan model sistem yang dipecah sehingga model pengembangannya secara increament/bertahap
Kebutuhan pengguna diprioritaskan dan priritas tertinggi dimasukkan dalam awal increment
Setelah pengembangan suatu increment dimulai, kebutuhan dibekukan dulu hingga increment berikutnya dimulai
Keuntungan
Nilai penggunan dapat ditentukan pada setiap increament sehingga fungsionalitas sistem disediakan lebih awal,
Increment awal berupa prototype untuk membantu memahami kebutuhan pada increment berikutnya,
Memiliki risiko lebih rendah terhadap keseluruhan pengembagan sistem,
Prioritas tertinggi pd pelayanan sistem adalah yang paling diuji.
Model Pengembangan Spiral
Proses direpresentasikan sebagai model spiral (bukan berupa barisan aktfitas yang dapat ditrack mundur)
Setiap loop dalam model spiral menyatakan fase proses,
Tidak terdapat fase tertentu seperti spesifikasi atau perancangan, tetapi loop dalam spiral ditentukan pada apa yang dibutuhkan,
Sektor pada model Spiral
Menentukan Tujuan ;
Mengidentifikasikan spesifikasi tujuan setiap fase
Menilai Resiko dan Pengurangannya ;
Resiko dinial dan aktifitas ditempatkan untuk mengurangi resiko kunci
Pengembangan dan validasi ;
Suatu model pengembangan sistem dipilih dari model generic
Perencanaan ;
Project di review dan fase spiral berikutnya direncanakan
Spesifikasi Perangkat Lunak
Proses untuk menentukan pelayanan (servis) apa yang dibutuhkan dan kendala-kendala pengoperasian sistem serta pengembangannya,
Proses Rekayasa Kebutuhan
• Studi Kelayakan
• Analisis kebutuhan
• Spesifikasi Kebutuhan
• Validasi spesifikasi
Proses Rekayasa Kebutuhan
Perancangan dan Implementasi Perangkat Lunak
Proses konversi sistem spesifikasi ke sistem yang dapat dieksekusi langsung
Perancangan Perangkat Lunak
Perancangan Struktur Perangkat Lunak
Implementasi
Translasi struktur ke dalam bentuk program
Aktifitas perancangan dan implementasi berhubungan dekat dan dapat saling berinteraksi
Aktifitas dalam Perancangan:
• Perancangan Arsitektur
• Spesifikasi Abstrak
• Perancangan Interface
• Perancangan Komponen
• Perancangan Struktur Data
• Perancangan Algoritma
Proses Perancangan Perangkat Lunak
Metode Perancangan
• Pendekatan sistematis untuk merancang perangkat lunak
• Perancangan biasanya didokumentasikan dengan model grafik
• Beberapa model yang dapat digunakan:
o Data Flow Model
o Model relasi atribut entitas
o Model terstruktur
o Model Object
Pemrograman dan Debug
• Translasi perancangan ke dalam pemrograman dan menghilangkan error dari program
• Pemrograman adalah aktifitas personal – tidak terdapat model program generic
• Pemrogram melakukan beberapa program testing untuk menemukan fault dalam program dan menghilangkan fault tersebut dalam proses debug.
Validasi Perangkat Lunak
• Verifikasi dan validasi bertujuan menunjukkan bahwa sistem sesuai dengan spesifikasinya dan yang diinginkan pengguna
• Melibatkan proses pengujian dan review sistem
• Pengujian sistem melibatkan eksekusi sistem dengan menggunakan kasus tes yang ditentukan dari spesifikasi data real yang akan diproses oleh sistem.
Stage Pengujian Perangkat Lunak
• Unit Testing: Pengujian Komponen-komponen secara individu
• Modul Testing: Pengujian terhadap komponen yang saling berhubungan,
• Sub-system Testing: Pengujian terhadap module-module sistem yang saling berhubungan. Fokus pada pengujian interface.
• System Testing: Pengujian keseluruhan sistem,
• Acceptance Testing: Pengujian yang dilakukan oleh pengguna untuk melihat apakah sistem sudah dapat diterima.
Evolusi Sistem
Perangkat lunak pada dasarnya sangat fleksibel dan mudah berubah
Karena adanya perubahan kebutuhan melalui perubahan proses bisnis dan teknologi, maka perangkat lunak yang mendukung kegiatan bisnis tersebut juga mengalamai perubahan
Walaupun demikian diharapkan perubahan proses bisnis tersebut berdampak pada perubahan yang sedikit terhadap perangkat lunak (re-engineering).
Klasifikasi Tool
Analisis Kebutuhan
Merupakan proses menemukan, memperbaiki, memodelkan dan menspesifikasikan.
Terdiri dari lima langkah pokok:
1. Identifikasi Masalah
2. Evaluasi dan sintesis
3. Pemodelan
4. Spesifikasi
5. Review
Dalam menemukan Area permasalahan, perlu adanya komunikasi yang intensif dengan user. Hal yang perlu diperhatikan dalam berkomunikasi adalah menghindari salah interpretasi.
Pertanyaan pertama memfokuskan pada pengertian dasar permasalahan:
1. Menemukan yang membutuhkan software tersebut:
a. Siapa yang membutuhkan sistem (serta personal di belakangnya) ?
b. Siapa yang akan menggunakan solusi
c. Apa yang akan menjadi keuntungan ekonomis dari solusi yang baik
d. Adakan sumber lain dari solusi yang dibutuhkan
2. Bentuk solusi yang diinginkan
a. Bagaimana user mengkarakteristikkan suatu output sistem yang baik yang akan dihasilkan oleh solusi yang benar
b. Masalah-masalah apa yang akan dicarikan solusinya?
c. Lingkungan solusi yang akan digunakan
d. Adakah isu atau kendala khusus yang berdampak kepada solusi
3. Efektifitas
a. Mendapatkan person yang benar/berhak atas jawaban pertanyaan,
b. Apakah pertanyaan yang diajukan relevan dengan permasalahan
c. Adakah personal lain yang dapat menambah informasi
d. Adakah hal lain yang perlu ditambahkan?
Jenis Kebutuhan:
1. Kebutuhan Fungsional
Pendefinisian layanan yang harus disediakan, bagaimana reaksi sistem terhadap input dan apa yang harus dilakukan sistem pada situasi khusus (Kebutuhan sistem dilihat dari kacamata pengguna)
2. Kebutuhan Non-Fungsional
Kendala pada pelayanan atau fungsi sistem seperti kendala waktu, kendala proses pengembangan, standard, dll. Contoh: kehandalan, waktu respon dan kebutuhan storage. Contoh kendala seperti: Keterbatasan kemampuan peralatan I/O, representasi sistem dll.
Domain Kebutuhan
Kebutuhan yang berasal dari domain aplikasi sistem dan merefleksikan karakteristik domain
Secara Prinsip, spesifikasi Kebutuhan harus:
1. Lengkap: Mendeskripsikan semua fasilitas yang diinginkan
2. Konsisten: Tidak adanya konflik dan kontradiksi
Tipe Non-Fungsional
Proses Rekayasa Kebutuhan
Studi Kelayakan
Studi Kelayakan memutuskan apakah sistem software yang akan dibuat sudah mencakup seluruh aspek permasalahan
Melakukan studi untuk menguji apakah sistem:
• sudah sesuai dengan tujuan organisasi
• dapat dikembangkan dengan teknologi terkini dan dana yang tersedia
• dapat diintegrasikan dengan sistem lain yang sudah digunakan
Implementasi Studi Kelayakan
Berbasikan pada penilaian informasi (apa yg dibutuhkan), pengumpulan informasi dan penulisan laporan
Pertanyaan ke personal di organisasi:
• Apa yang akan terjadi apabila sistem tidak diimplementasikan?
• Masalah proses apa yang ada ?
• Apa yang dapat dibantu oleh sistem ?
• Masalah apa yang akan muncul pada proses Integrasi ?
• Adakah teknologi baru yang dibutuhkan? Skill yang dibutuhkan ?
• Fasilitas apa yang harus didukung oleh sistem ?
Permasalahan pada Analisis Kebutuhan
• Pengguna (stakeholders) tidak mengetahui apa yang mereka butuhkan
• Pengguna menjelaskan kebutuhan dengan cara mereka sendiri sehingga sulit untuk dipahami
• Pengguna yang berbeda memiliki konflik kebutuhan
• Faktor politik dan organisasi yang dapat mempengaruhi kebutuhan sistem
• Perubahan kebutuhan selama proses analisis. Stakeholder baru mungkin akan merubah lingkungan bisnis.
Proses Analisis Kebutuhan
Pemodelan Sistem
Dapat dilakukan dalam beberapa cara, seperti model structural, state machine, state chart, dll
Pemodelan tersebut dapat pula direpresentasikan sebagai formaliasi sudut pandang pengguna (viewpoint-oriented)
Viewpoint-oriented elicitation
Stakeholder merepresentatikan sudut pandang suatu masalah dalam beberapa cara.
Analisis Multi perspektif adalah penting jika tidak terdapat suatu cara yang benar untuk menganalisa kebutuhan sistem.
Contoh: Sistem ATM Bank
Sistem ATM dapat menyediakan pelayanan bank secara otomatis
Pelayanan tersebut mencakup: penarikan tunai, pengiriman pesan untuk permintaan layanan, pemensanan, dan transfer.
Autoteller viewpoint
• Bank customers
• Representatives of other banks
• Hardware and software maintenance engineers
• Marketing department
• Bank managers and counter staff
• Database administrators and security staff
• Communications engineers
• Personnel department
Identifikasi Viewpoint:
• Menemukan viewpoint sebagai penerima layanan sistem dan mengidentifikasikan layanan yang disediakan untuk masing-masing viewpoint
Pembentukan Struktur Viewpoint
• Mengelompokkan viewpoint yang saling berhubungan secara hierarki. Layanan umum disediakan pada level yang lebih tinggi dalam hierarki
Dokumentasi Viewpoint
• Memperbaiki deskripsi viewpoint dan layanan yang teridentifikasi
Viewpoint system mapping
• Transformasi analisis ke perancangan berorientasi objek
Viewpoint Service Information
Bentuk Standard VORD
Viewpoint templete service templete
Skenario
Penggambaran bagaiman sistem akan digunakan Membantu dalam menemukan kebutuhan dengan mempermudah dalam penggambaran proses dibandingkan pernyataan abstrak kebutuhan sistem
Menambahkan detail ke outline deskripsi kebutuhan
Deskripsi dalam Skenarion
• Sistem State pada awal scenario
• Alur Normal kejadian-kejadian di sistem
• Apa yang dapat berkembang dan bagaimana menanganinya
• Aktifitas-aktifitas yang bersamaan terjadi
• System state setelah proses selesai
Skenario Kejadian
• Skenario kejadian dapat digunakan untuk menggambarkan bagaimana sistem merespon ke suatu kejadian tertentu seperti awal transaksi
• VORD dapat berupa diagram untuk menggambarkan scenario kejadian
o Data yang dikirim dan disediakan
o Kontrol Informasi
o Pengecualiaan Proses
o Kejadian berikutnya
Notasi:
Elips menyatakan data yang disediakan oleh dan dikirim ke viewpoint
Data keluar dari sisi kanan setiap kotak
Eksepsi ditunjukkan di bawah maisng-masing box
Nama kejadian berikutnya berada di box dengan garis panah tebal
Pada contoh di atas, eksepsi adalah:
• Timeout: Pelanggan salah memasukkan nomor PIN selama waktu yang diberikan
• Invalid Card: Kartu tidak diknal oleh sistem dan dikembalikan
• Stolen Card: Kartu sudah diregister sebagai kartu yang sudah dicuri/hilang dan akan diambil oleh sistem (tidak dikembalikan)
Validasi Kebutuhan
• Bertujuan untuk meyakinkan bahwa kebutuhan yang sudah didefinisikan sesuai dengan yang diinginkan pengguna
• Menghindari Kesalahan pendefinisian kebutuhan karena akan menyebabkan penambahan biaya yang besar
o Memperbaiki definisi kebutuhan stelah software dikirim akan menyebabkan peningkatan biaya hingga 100 kali.
Pengujian Pendefinisian Kebutuhan
• Validasi. Apakah sudah sesuai dengan yang diinginkan
• Konsistensi. Adakah konflik dengan kebutuhan lainnya
• Lengkap: Apakah sudah termasuk semua fungsi yang dibutuhkan
• Realisasi: Dapatkan kebutuhan diimplementasikan ke dana dan teknologi yang tersedia
• Dapat diverifikasi: Dapatkah spesifikasi kebutuhan dicek
Teknik Validasi Kebutuhan
Review:
Prototyping
Test-Case Generator
Analisis Konsistensi Otomatis
Managemen Perubahan Kebutuhan
Outline Spesifikasi Kebutuhan Software
1. Pendahuluan
a. Referensi Sistem
b. Deskripsi Umum Sistem
c. Kendala Projek Pengembangan Software
2. Deskripsi Informasi
a. Informasi representasi Alur
i. Alur Data
ii. Alur Kontrol
b. Representasi Isi Informasi
c. Deskripsi Interface Sistem
3. Deskripsi Fungsional
a. Partisi Fungsional
b. Deskripsi Fungsional
i. Deskripsi proses secara naratif
ii. Keterbatasan Sistem
iii. Performa yang dibutuhkan
iv. Perancangan kendala
v. Support diagram
c. Deskripsi Kontrol
i. Spesifikasi Kontrol
ii. Perancangan Kendala
4. Deskripsi Lingkungan
a. System State
b. Events dan Aksi
5. Kriteria Validasi
a. Performance Bound
b. Kelas Test
c. Respon Software yang diharapkan
d. Pertimbangan-pertimbangan khusus
6. Daftar Kepustakaan
7. Appendiks
Manajemen Projek Pengembangan Software
Manajemen Projek Software:
• Memfokuskan pada aktifitas pengembangan software sesuai dengan jadwal penyelesaian dan organisasi pengembangan software
• Manajemen projek dibutuhkan karena pengembangan software memiliki kendala pada biaya dan jadwal yang ditentukan oleh pengembang.
Aktifitas dalam Manajemen
• Pembuatan Proposal
• Perencanaan dan penjadwalan Projek
• Pembuatan rencana biaya projek
• Monitoring dan review projek
• Pemilihan dan evaluasi projek
• Pembuatan Laporan dan presentasi
Penguatan Project
• Penentuan Personal dalam Projek
o Dana projek terbatas untuk pembiayan staff yang tinggi
o Dimungkinkan tidak tersedianya staff yang memiliki kemampuan sesuai dengan yang diinginkan
o Pengembangan kemampuan(skill) pegawai pada projek software
• Menuntut kemampuan manager dalam menentukan staff sesuai dengan standar tenaga IT internasional
Perencanaan Projek
• Merupakan aktifitas manajemen projek yang membutuhkan waktu paling lama
• Merupakan aktifitas berkelanjutan dari tahap initial hingga pengiriman software sehingga secara regular harus diperbaharui ketika terdapat informasi baru,
• Beberapa tipe perencanaan (rencana validasi, rencana perubahan managemen, rencana pengembangan dan training staff, rencana perawatan) harus pula dikembangkan untuk mendukung perencanaan projek utama yang memiliki kendala terhadap waktu dan biaya
Jenis-jenis Perencanaan
Jenis Deskripsi
Perencanaan Kualitas Menentukan standar dan prosedur penentuan kualitas software yang digunakan
Perencanaan Validasi Menentukan teknik, jadwal, dan sumber daya yang digunakan untuk validasi software
Perencanaan Perubahan Manajemen Menggambarkan struktur dan prosedur perubahan manajemen
Perencanaan Perawatan Memprediksi kebutuhan, biaya dan usaha perawatan sistem
Perencanaan pengembangan staff Menggambarkan bagaimana perencanaan pengembangan kemampuan dan ketrampilan staff untuk menunjang projekS
Proses Manajemen Projek
Mendefinisikan kendala projek
Menentukan penilaian awal terhadap parameter projek
Menentukan projek milestone dan pengiriman
while projek belum selesai ataupun dibatalkan loop
Menyusun jadwal projek
Initiasi aktifitas sesuai dengan jadwal
delay (untuk sementara)
review perkembangan projek
revisi parameter dan estimasi projek
apply revisi ke jadwal
negosiasikan kembali kendala projek dan pengiriman
if (terdapat masalah) then
initiasi review teknis dan kemungkinan revisi
end if
end loop
Struktur perencanaan projek
1. Pendahuluan
2. Organisasi Projek
3. Analisis Resiko
4. Kebutuhan akan sumber daya hardware dan software
5. Work breakdown
6. Penjadwalan Projek
7. Mekanisme pemantauan dan pelaporan
Pengorganisasian Kegiatan Projek
• Aktifitas pada suatu pengembangan projek harus diorganisasikan untuk menghasilkan output yang terukur bagi manajemen dan penentuan progress
• Milestones merupakan titik akhir dari aktifitas proses
• Deliverable (pengiriman) merupakan hasil projek yang dikirim ke pelanggan
• Pada model proses air terjun (waterfall) boleh didefnisikan progress milestone secara langsung
Milestone dalam proses rekayasa kebutuhan
Penjadwalan Projek
• Membagi projek ke dalam bebtuk tugas dan estiamsi waktu serta sumber daya yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas tsb
• Pengorganisasian tugas yang bersamaan untuk membuat jadwal yang optimum
• Meminimumkan ketergantungan tugas untuk menghindari adanya delay yg ditimbulkan oleh suatu tugas yang menunggu tugas lainnya selesai
• Ditentukan oleh intusi dan pengalaman manajer
Proses Penjadwalan Projek
Masalah dalam Penjadwalan
• Estimasi kesulitan masalah dan berakibat pada biaya pengembangan solusi menjadi cukup rumit
• Produktifitas tidak berbanding lurus dengan jumlah orang yang mengerjakan tugas
• Penambahan personal pada akhir projek menyebabkan adanya overhead komunikasi
• Segala sesuatu yang tidak diharapkan akan terjadi, sehingga membutuhkan suatu perencanaan contingency
Diagram Batang dan Jaringan Kerja
• Merupakan notasi grafis yang digunakan untuk mengilustrasikan jadwal projek
• Menyatakan suatu breakdown projek ke dalam tugas-tugas. Tugas seharusnya tidak terlalu kecil dan diestimasi waktunya selama satu atau dua minggu
• Bagan Aktifitas menyatakan ketergantungan dan jalur kritis
• Diagram batang menyatakan jadwal yang sesuai dengan waktu kalender.
Durasi dan Ketergantungan
Tugas Durasi (hari) Ketergantungan
T1 8
T2 15
T3 15 T1 (M1)
T4 10
T5 10 T2, T4 (M2)
T6 5 T1, T2 (M3)
T7 20 T1 (M1)
T8 25 T4(M5)
T9 15 T3, T6 (M4)
T10 15 T5, T7 (M7)
T11 7 T9 (M6)
T12 10 T11 (M8)
Jaringan Aktifitas
Timeline Aktifitas
Alokasi Staf
Manajemen Risiko
• Manajemen risikon mengidentifikasikan risiko dan menggambarkan minimisasi dampak risiko
• Suatu risiko adalah kemungkinan munculnya dampak yang akan merugikan
o Risiko projek berdampak pada jadwal dan sumber daya
o Risiko produk berdampak pada kualitas dan unjuk kerja software yang dikembangkan
o Risiko Bisnis berdampak pada organisasi pengembang software
Risiko Software
Risiko Tipe Risiko Deskripsi
Pindahnya Staff Projek Perginya staff berpengalaman sebelum projek selesai
Perubahan Manajemen Projek Berubahnya manajemen maka berubah pula prioritas program
Hardware yang tidak tersedia Projek Harware penting tidak dapat dikirim sesuai dengan waktu yang sudah ditentukan
Perubahan Kebutuhan Projek dan Produk Munculnya perubahan kebutuhan yang lebih besar dibandingkan antisipasinya
Delay terhadap spesifikasi Projek dan Produk Spesifikasi pada interface penting tidak dapat disediakan tepat waktu
Estimasi ukuran yang rendah Projek dan Produk Estimasi ukuran sistem yang terlalu rendah
Unjuk kerja tool/sumber daya yang rendah Produk Tool (CASE) yang digunakan tidak menunjukkan performa yg baik dalam mengantisipasi masalah
Perubahan Teknologi Bisnis Adanya perubahan teknologi dalam implementasi software
Produk saingan Bisnis Produk saingan sudah dipasarkan sebelum software yang dikembangkan selesai
Proses Manajemen Risiko
• Identifikasi Risiko
o Identifikasi risiko projek, produk dan bisnis
• Analisis Risiko
o Menilai konsekuensi dan likelihood risiko
• Perencanaan Risiko
o Menggambarkan perencanaan untuk menghindari dan meminimisasi dampak risiko
• Memantau Risiko
o Memantau risiko selama projek pengembangan
Identifikasi Risiko
• Risiko Teknologi
• Risiko Personal
• Risiko Organisasi
• Estimasi Risiko
Jenis Risiko Kemungkinan Risiko
Teknologi Kecepatan Database-Engine yang digunakan tidak dapat melakukan proses transaksi sebanyak yang dinginkan,
Terdapat kerusakan pada komponen software yg digunakan sehingga tidak sesuai dengan fungsinya
Personal Tidak dimungkinkannya melakukan recruitment staff yang memiliki kemampuan sesuai dengan yang diingikan
Tidak tersedianya tempat training untuk staff yang dibutuhkan
Organisasi Organisasi direstrukturisasi sehingga manajemen yg berbeda bertanggung jawab ke projek
Masalah dalam keuangan organisasi mengakibatkan menurunkan biaya-biaya
Tools Code yang dibangkitkan oleh Tool tidak efisien
CASE tool tidak dapat diintegrasikan
Kebutuhan-kebutuhan Perubahan kebutuhan mengakibatkan perancangan ulang
Tidak pahamnya pelanggan terhadap dampak perubahan kebutuhan
Estimasi Perkiraan jumlah waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan projek terlalu rendah
Perkiraan jumlah perbaikan kerusakan terlalu rendah
Perkiraan ukuran sistem software terlalu rendah
Analisis Risiko
• Menilai kemungkinan terjadinya risiko dan dampak risiko
• Kemungkinan risiko: sangat rendah, rendah, sedang, tinggi, dan sangat tinggi
• Dampak risiko: fatal, serius, dapat ditolerir, tidak signifikan
Risiko Kemungkinan Dampak
Masalah dalam keuangan organisasi mengakibatkan menurunkan biaya-biaya. Rendah Fatal
Tidak dimungkinkannya melakukan recruitment staff yang memiliki kemampuan sesuai dengan yang diingikan Tinggi Fatal
Staff penting sakit pada saat jalur kritis Sedang Serius
Terdapat kerusakan pada komponen software yg digunakan sehingga tidak sesuai dengan fungsinya Sedang Serius
Perubahan kebutuhan mengakibatkan perancangan ulang Sedang Serius
Organisasi direstrukturisasi sehingga manajemen yg berbeda bertanggung jawab ke projek High Serius
Kecepatan Database-Engine yang digunakan tidak dapat melakukan proses transaksi sebanyak yang dinginkan Sedang Serius
Perkiraan jumlah waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan projek terlalu rendah Tinggi Serius
CASE tool tidak dapat diintegrasikan Tinggi Dapat ditolerir
Tidak pahamnya pelanggan terhadap dampak perubahan kebutuhan Sedang Dapat ditolerir
Tidak tersedianya tempat training untuk staff yang dibutuhkan Sedang Dapat ditolerir
Perkiraan jumlah perbaikan kerusakan terlalu rendah Sedang Dapat ditolerir
Perkiraan ukuran sistem software terlalu rendah High Dapat ditolerir
Code yang dibangkitkan oleh Tool tidak efisien Sedang Tidak Signifikan
Perencanaan Risiko
• Mempertimbangkan setiap risiko dan mengembangkan strategi untuk mengatur risiko tersebut
• Strategi penghindaran
o Kemungkinan risiko muncul dikurangi
• Strategi minimisasi
o Dampak risiko pada projek ataupun produk harus dikurangi
• Perencanaan Contigency
o Jika terjadi risiko, rencana contingency dilakukan untuk antisipasi risiko
Manajemen Strategi Risiko
Risiko Strategi
Masalah Keuangan Organisasi Membuat suatu dokumen singkat yang diajukan ke manajer senior untuk menggambarkan bahwa pentingnya projek terhadap kemajuan bisnis organisasi
Masalah Recruitment Memberitahukan ke pelanggan bahwa sulitnya memperoleh sumber daya sehingga dimungkinkan terjadinya penundaan
Staff yg sakit Mengorganisasikan pekerjaan sehingga yang menangani setiap tugas terdiri dari lebih dari satu orang ataupun bagian lainnya dapat memahmi proses bagian lain
Rusaknya komponen Mengganti komponen yg rusak dengan yg tersedia di pasaran yg sudah diketahui kehandalannya.
Perubahan Kebutuhan Mengatur informasi yang dapat ditelusuri untuk menilai dapak perubahan kebutuhan,
Restrukturisasi Organisasi Membuat suatu dokumen singkat yang diajukan ke manajer senior untuk menggambarkan bahwa pentingnya projek terhadap kemajuan bisnis organisasi
Unjuk Kerja Database Melihat kemungkinan pembelian database yang memiliki untuk kerja tinggi
Rendahnya perkiraan waktu pengembangan Menggunakan program generator ataupun pembelian komponen-komponen
Memantau Risiko
• Menilai setiap risiko yang teridentifikasi secara regular untuk memutuskan apakah kemungkinan munculnya risiko tersebut akan lebih banyak/sedikit
• Menilai apakah dampak risiko tersebut sudah berubah
• Setiap risiko harus didiskusikan pada pertemuan manajemen progress
Faktor-faktor Risiko
Tipe Risiko Indikator Potensial
Teknologi Pengiriman produk hardware/software yang terlambat karena adanya masalah teknologi
Personal Rendahnya moral staff, kurangnya team work, dan ketersediaan pekerjaan
Organisasi Gossip di organisasi, kurangnya aksi dari senior manajemen, reward & punishment
Tools Adanya komentar kerusakan CASE tool, butuhnya spesifikasi komputer yang tinggi,
Kebutuhan Complaints dr pelanggan, berubahnya kebutuhan
Estimasi Tidak adanya kesesuaian terhadap jadwal, tidak adanya laporan yang jelas terhadap kerusakan.
CASE Object Oriented Analysis and Design
Fokus pada object dimana sistem dibagi ke dalam beberapa object yang ada di dalamnya.
Function (behavior) dan data (state) yang berhubungan ke suatu object tunggal adalah self-contained atau encapsulated pada satu tempat.
Keuntungan object-oriented:
Reusability
Modularity
Maintainability
Object adalah suatu abstraksi dari sesuatu dalam suatu domain masalah, menyatakan kemampuan sistem untuk :
menyimpan informasi tentang object tsb,
berinteraksi dengan object tsb,
atau keduanya
Object adalah entitas suatu sistem software yang menyatakan kejadian (instances) dari real-world an entitas sistem
Object Class
Class adalah deskripsi dari sekumpulan object yang membagi (share) attributes, methods, relationship dan semantic yang sama;
Object class adalah template untuk object, yang dapat digunakan untuk membuat object,
Object menyatakan suatu kejadian khusus tertentu dari suatu class
Contoh:
Class Object
name: string
address: string 3
dateOfBirth: date
employeeNo: integer
socialecurityNo: string
department: string
manager: string
salary: real
status: {current, left, retired}
taxCode: integer name: John
address: M Street No.23
dateOfBirth: 02/10/65
employeeNo: 324
socialecurityNo:E342545
department: Sale
manager: Employee1
salary: 2340
status:current
taxCode: 3432
Join( )
Retire( )
ChnageDetail( ) Eployee16.join(02/05/1997)
Eployee16.retire(03/08/2005)
Eployee16.changeDetail(“X Street No. 12”)
Inheritance
Object classes dapat menurunkan atribut dan services dari object class yang lain,
Inheritance menyatakan suatu generalisasi suatu class,
Generalisasi
Library Class Hierarchy
Keuntungan Inheritance:
Merupakan mekanisme abstraksi yang dapat digunakan untuk mengklasifikasikan entitas
Merupakan mekanisme re-use pada tahap perancangan dan pemrograman
Grafik Inheritance adalah suatu bentuk gambaran tetang organisasi pada suatu domain dan sistem
Multiple Inheritance
Suatu object class dapat pula dibentuk dari turunan beberapa super-class,
Akan memberikan dampak konflik semantic dimana atribut/service dengan nama yang sama pada super-class yang berbeda memiliki semantic yang berbeda
Membentuk hierarchy yang lebih kompleks
Masalah dengan Inheritance
Object class tidak self-contain, sehingga tidak dapat diketahui tanpa referensi ke super-classnya
Perancang memiliki tendensi untuk melakukan reuse terhadap graph inheritance yang sudah dibuat sehingga dapat menimbulkan ketidak efisiensian yang signifikan
Object Agregasi
Model agregasi menunjukkan bagaimana class-class dibentuk dari class yang lainnya
Similar dengan relasi: part-of dalam model data semantic
Encapsulation
Private: attributes dan methods dienkapsulasi dalam class sehingga dapat diakses oleh clien akses tersebut -> hanya dapat diakses oleh member class tersebut.
Public: metode mendefinisikan inteface sebagai sarana mengakses class dari clint-nya.Dapat diakses oleh object manapun.
Protected: hanya dapat diakses oleh object-class turunannya
Komunikasi dalam object
Object berkomunikasi dengan object lain melalui pengiriman pesan (messages)
o Suatu pesan adalah suatu metode call dari suatu object pengirim-pesan ke suatu object penerima pesan
o Suatu pesan terdiri dari: Object referensi yang mengindikasikan penerima pesan, nama method dan parameter (argumen dari method)
Object penerima pesan disebut server ke object pengirim pesan, dan objek pengirim pesan adalah client dari server.
Object Cohesion dan Coupling
Cohesion suatu komponen adalah ukuran tentang hubungan antara komponen suatu object class. Setiap operasi menyediakan fungsi untuk mengubah, melihat, atau menggunakan atribut object sebagai layanan dasar,
Coupling adalah suatu indikasi kekuatan interkoneksi antara program units. Sistem dengan coupling yg kuat memiliki interkoneksi yang kuat sehingga setiap program unit sangat ketergantungan dengan yang lainnya (mis.: shared variables, interchange control function). Sistem dengan couple yang lemah tidak memiliki ketergantungan yang kuat antar program units.
Polymorphism
Kemampuan object yang berbeda untuk menjalankan method yang sesuai untuk merespon ke pesan yg sama
Pemilihan method yang sesuai tergantung pada class yg digunakan untuk membuat object
Contoh:
class Shape {
private String name;
public Shape(String aName) { name=aName; }
public String getName( ) { return name; }
public float calculateArea( ) { return 0.0f; }
} // End Shape class
class Circle extends Shape {
private float radius;
public Circle(String aName) { super(aName); radius = 1.0f; }
public Circle(String aName, float radius) {
super(aName); this.radius = radius;
}
public float calculateArea() { return (float)3.14f*radius*radius; }
} // End Circle class
class Square extends Shape {
private float side;
public Square(String aName) { super(aName); side = 1.0f; }
public Square(String aName, float side) {
super(aName); this.side = side;
}
public float calculateArea() { return (float) side*side; }
} // End Square classpublic class ShapeDemoClient {
public static void main(String argv[ ]) {
Shape c1 = new Circle("Circle C1");
Shape c2 = new Circle("Circle C2", 3.0f);
Shape s1 = new Square("Square S1");
Shape s2 = new Square("Square S2", 3.0f);
Shape shapeArray[ ] = {c1, s1, c2, s2};
for (int i = 0; i < shapeArray.length; i++) {
System.out.println("The area of " + shapeArray[i].getName( )
+ " is " + shapeArray[i].calculateArea( )
+ " sq. cm.");
}
} // End main
} // End ShapeDemoClient1 class
OO Analysis: mencari kebutuhan dari perpektif class dan object yang ditemukan dalam suatu vocabulary dari domain masalah. Dengan kata lain, world (system) dimodelkan dalam bentuk object dan class,
OO Design: Dekomposisi OO dan suatu notasi untuk menggambarkan model system pada tahap pengembangan. Struktur dibentuk setelah object yang berhubungan dengan system sudah didefinisikan.
OO-Analisis:
Menganalisa domain masalah
Menggambarkan proses system
Identifikasi object
Spesifikasi atribut
Mendefinisikan Operation
Inter-object Communication
Identifikasi Suatu Object
Entitas luar (mis.: system lain, alat, orang) yang menghasilkan / menggunakan informasi yang digunakan system
Benda (mis.: laporan, tampilan, surat, signal) yang merupakan bagian informasi
Peran (mis: manager, engineer, salesperson) yang dimainka oleh orang yang berinteraksi dengan system,
Tempat(mis.: ruangan) yang menyediakan konteks permasalah dan fungsi keseluruhan system,
Unit organisasi (mis.: divisi, group, team) yang relevan ke aplikasi,
Class Fitting
Object Relations
Package
Unified Modelling Language
The Unified Modeling Language (UML) is a standard language for writing software blueprints.
The UML may be used to visualize, specify, construct, and document the artifacts of a software-intensive system.
Building Blocks
Things
Relationships
Diagrams
Things:
Structural things
classes, interfaces, collaborations, use cases, active classes, components, nodes.
Behavioral things
interactions, state machines.
Grouping things
packages.
Annotational things
notes.
Class Inheritance
Class - DependenciesA change in specification of one thing may effect another thing that uses it
Class – Association
A structural relationship that specifies that objects of one thing are connected to objects of another.
Name: name of association
Role: a specific role of class in an association
Multiplicity, an association represent a structural relationship among objects: zero to one(0..1), many(0..*) or one or more (1..*)
Aggregation: a plain association between two classes represents a structural relationship “whole-a-part”Association, Multiplicity, Aggregation and Role
Structural Things – Use Case
Specifies the behavior of a system or a part of a system and is a description of a set of sequences of actions, including variants, that a system performs to yield an observable result of value to an actor.
Use Case Diagram
One of the five diagrams (activity diag., statechart diag., sequence diag., collaboration diag.) in the UML for modeling the dynamic aspects of systems.
Central to modeling the behavior of a system, a subsystem, or a class,
Use Case Diagram
Statechart Diagram
A statechart diagram shows a state machine, consisting of states, transitions, events, and activities.
Activity DiagramAn activity diagram is a special kind of a statechart diagram that shows the flow from activity to activity within a system.
Sequence DiagramA sequence diagram is an interaction diagram that emphasizes the time¬ordering of messages.
Component DiagramComponent diagram shows an organization and dependencies of a group of components.
Deployment Diagram
Deployment diagram shows the configuration of run-time node processing and its components.
Langganan:
Postingan (Atom)