Rabu, 12 September 2012

handout rekayasa perangkat lunak

PENDAHULUAN Perangkat Lunak Merupakan program-program komputer dan dokumentasi yang berkaitan, Produk perangkat lunak dibuat untuk pelanggan tertentu ataupun untuk pasar umum Produk perangkat lunak tersebut: • Generik – dibuat untuk dijual ke suatu kumpulan pengguna yang berbeda • Bespoke (custom) – dibuat untuk suatu pengguna tunggal sesuai dengan spesifikasinya. Rekayasa Perangkat Lunak: • Adalah suatu disiplin rekayasa yang berkonsentrasi terhadap seluruh aspek produksi perangkat lunak. • Mengadopsi pendekatan yang sistematis dan terorganisir terhadap pekerjaannya dan menggunakan tool yang sesuai serta teknik yang ditentukan berdasarkan masalah yang akan dipecahkan, kendala pengembangan dan sumber daya yang tersedia Proses Perangkat Lunak Sekumpulan aktifitas yang memiliki tujuan untuk pengembangan ataupun evolusi perangkat lunak. Aktifitas generic dalam semua proses perangkat lunak adalah: • Spesifikasi – apa yang harus dilakukan oleh perangkat lunak dan batasan/kendala pengembangannya • Pengembangan – proses memproduksi sistem perangkat lunak • Validasi – pengujian perangkat lunak terhadap keinginan penggunak • Evolusi – perubahan perangkat lunak berdasarkan perubahan keinginan. Model Proses Perangkat Lunak Suatu representasi proses perangkat lunak yang disederhanakan, dipresentasikan dar perspektif khusus Contoh perspektif proses: • Perspektif Alur-kerja (workflow) - barisan kegiatan • Perspektif Alur Data (Data flow) – alur informasi • Perspektif Peran/Aksi – siapa melakukan apa. Model proses Generik: • Waterfall (Air terjun) • Pengembangan secara evolusi • Transformasi formal • Model SPiral • Integrasi daru komponen yang reusable Biaya rekayasa perangkat lunak • Sekitar 60% untuk biaya pengembangan, 40% biaya pengujian. Untuk perangkat lunak berbasis pengguna (custom), biaya evolusi biasanya melebihi biaya pengembangan. • Biaya beragam tergantung pada tipe sistem yang akan dikembangkan dan kebutuhan sistem seperti unjuk kerja dan kehandalan sistem, • Distribusi biaya bergantung pada model pengembangan yang digunakan. Metode Rekayasa Perangkat Lunak Pendekatan terstruktur pengembangan PL termasuk model sistem, notasi, perancangan dan petunjuk pemrosesan, Deskripsi Model: deskripsi pemodelan dengan grafik, Aturan: Batasan yang digunakan pada model sistem Rekomendasi: nasihat bentuk perancangan yang baik, Petunjuk proses: Aktifitas yang harus diikuti, Atribut Perangkat Lunak yang baik: PL seharusnya memberikan pengguna kebutuhan fungsionalitas dan unjuk kerja yang dapat di rawat, berguna, Maintanability (Dapat Dirawat) PL harus dapat memenuhi perubahan kebutuhan Dependability PL harus dapat dipercaya Efisiensi PL harus efisien dalam penggunaan resource Usability PL harus dapat digunakan sesuai dengan yang direncanakan Proses Perangkat Lunak Suatu proses model adalah suatu representasi abstrak suatu model. Proses model menampilkan suatu deskripsi suatu proses dari beberapa perspektif tertentu, Proses PL merupakan aktifitas yang saling terkait (koheren) untuk menspesifikasikan, merancang, implementasi dan pengujian sistem perangkat lunak. Model Proses PL yang Generic • Model Air terjun (Water fall) o Memisahkan dan membedakan antara spesifikasi dan pengembangan • Pengembangan yang berevolusi o Spesifikasi dan pengembangan saling bergantian • Pengembangan sistem Formal o Menggunakan suatu model sistem matematika yang ditransformasikan ke implementasi, • Pengembangan berbasis Re-use (penggunaan ulang) Sistem dibangun dari komponen yang sudah ada. Model Air Terjun (Water Fall) Fase Model Air Terjun 1. Analisis Kebutuhan dan pendefinisiannya 2. Perancangan sistem dan Perangkat Lunak 3. Implementasi dan unit testing 4. Integrasi dan pengujian sistem 5. Pengoperasian dan perawatan Proses kembali ke state sebelumnya untuk mengantisipasi perubahan setelah proses menuju ke suatu state di bawahnya adalah sangat sulit. Masalah pada Model Air Terjun: • Partisi projek ke stages yang berbeda tidak fleksibel. • Hali ini mengakibatkan sulitnya untuk merespon perubahan kebutuhan pengguna • Oleh sebab itu model ini hanya cocok digunakan apabila kebutuhan pengguna sudah dimengerti dengan baik, Pengembangan yang berevolusi (Evolutionary Development) Pengembangan yang berdasarkan penyidikan Tujuannya untuk mengaktifkan pengguna dan memperolah model final berasal dari initial spesifikasi awal. Seharusnya diawali dengan kebutuhan yang sudah dimengerti, Throw-away prototyping Tujuannya adalah untuk memahami kebutuhan sistem. Biasanya diawali dengan pemahaman kebutuhan yang minim. Permasalahan dalam model pengembangan yang berevolusi: • Kekurangan visibilitas proses • Model sistem biasanya tidak terstruktur • Membutuhkan kemampuan khusus (mis.: bahasa pemrograman untuk rapid prototyping). Pemakaian model pengembangan yang berevolusi • Untuk sistem interaktif yang kecil atau menengah • Untuk salah satu bagian dari sistem yang besar (mis. User Interface) • Untuk sistem yang digunakan tidak terlalu lama (short lifetime). Pendekatan pengembangan sistem Formal Berbasiskan pada transformasi spesifikasi secara matematik melalui representasi yang berbeda untuk suatu program yang dapat dieksekusi, Trasformasi menyatakan spesifikasi program Menggunakan pendekatan ‘Cleanroom’ untuk pengembangan PL. Pengembangan menggunakan konsep Re-use (Penggunaan Ulang) Proses dengan metode Iterasi Model Iterasi dapat digunakan pada setiap model proses generic Terdapat dua pendekatan: • Pengembangan Incremental • Model Spiral Model Pengembangan Incremental Pengembangan sistem berdasarkan model sistem yang dipecah sehingga model pengembangannya secara increament/bertahap Kebutuhan pengguna diprioritaskan dan priritas tertinggi dimasukkan dalam awal increment Setelah pengembangan suatu increment dimulai, kebutuhan dibekukan dulu hingga increment berikutnya dimulai Keuntungan Nilai penggunan dapat ditentukan pada setiap increament sehingga fungsionalitas sistem disediakan lebih awal, Increment awal berupa prototype untuk membantu memahami kebutuhan pada increment berikutnya, Memiliki risiko lebih rendah terhadap keseluruhan pengembagan sistem, Prioritas tertinggi pd pelayanan sistem adalah yang paling diuji. Model Pengembangan Spiral Proses direpresentasikan sebagai model spiral (bukan berupa barisan aktfitas yang dapat ditrack mundur) Setiap loop dalam model spiral menyatakan fase proses, Tidak terdapat fase tertentu seperti spesifikasi atau perancangan, tetapi loop dalam spiral ditentukan pada apa yang dibutuhkan, Sektor pada model Spiral Menentukan Tujuan ; Mengidentifikasikan spesifikasi tujuan setiap fase Menilai Resiko dan Pengurangannya ; Resiko dinial dan aktifitas ditempatkan untuk mengurangi resiko kunci Pengembangan dan validasi ; Suatu model pengembangan sistem dipilih dari model generic Perencanaan ; Project di review dan fase spiral berikutnya direncanakan Spesifikasi Perangkat Lunak Proses untuk menentukan pelayanan (servis) apa yang dibutuhkan dan kendala-kendala pengoperasian sistem serta pengembangannya, Proses Rekayasa Kebutuhan • Studi Kelayakan • Analisis kebutuhan • Spesifikasi Kebutuhan • Validasi spesifikasi Proses Rekayasa Kebutuhan Perancangan dan Implementasi Perangkat Lunak Proses konversi sistem spesifikasi ke sistem yang dapat dieksekusi langsung Perancangan Perangkat Lunak Perancangan Struktur Perangkat Lunak Implementasi Translasi struktur ke dalam bentuk program Aktifitas perancangan dan implementasi berhubungan dekat dan dapat saling berinteraksi Aktifitas dalam Perancangan: • Perancangan Arsitektur • Spesifikasi Abstrak • Perancangan Interface • Perancangan Komponen • Perancangan Struktur Data • Perancangan Algoritma Proses Perancangan Perangkat Lunak Metode Perancangan • Pendekatan sistematis untuk merancang perangkat lunak • Perancangan biasanya didokumentasikan dengan model grafik • Beberapa model yang dapat digunakan: o Data Flow Model o Model relasi atribut entitas o Model terstruktur o Model Object Pemrograman dan Debug • Translasi perancangan ke dalam pemrograman dan menghilangkan error dari program • Pemrograman adalah aktifitas personal – tidak terdapat model program generic • Pemrogram melakukan beberapa program testing untuk menemukan fault dalam program dan menghilangkan fault tersebut dalam proses debug. Validasi Perangkat Lunak • Verifikasi dan validasi bertujuan menunjukkan bahwa sistem sesuai dengan spesifikasinya dan yang diinginkan pengguna • Melibatkan proses pengujian dan review sistem • Pengujian sistem melibatkan eksekusi sistem dengan menggunakan kasus tes yang ditentukan dari spesifikasi data real yang akan diproses oleh sistem. Stage Pengujian Perangkat Lunak • Unit Testing: Pengujian Komponen-komponen secara individu • Modul Testing: Pengujian terhadap komponen yang saling berhubungan, • Sub-system Testing: Pengujian terhadap module-module sistem yang saling berhubungan. Fokus pada pengujian interface. • System Testing: Pengujian keseluruhan sistem, • Acceptance Testing: Pengujian yang dilakukan oleh pengguna untuk melihat apakah sistem sudah dapat diterima. Evolusi Sistem Perangkat lunak pada dasarnya sangat fleksibel dan mudah berubah Karena adanya perubahan kebutuhan melalui perubahan proses bisnis dan teknologi, maka perangkat lunak yang mendukung kegiatan bisnis tersebut juga mengalamai perubahan Walaupun demikian diharapkan perubahan proses bisnis tersebut berdampak pada perubahan yang sedikit terhadap perangkat lunak (re-engineering). Klasifikasi Tool Analisis Kebutuhan Merupakan proses menemukan, memperbaiki, memodelkan dan menspesifikasikan. Terdiri dari lima langkah pokok: 1. Identifikasi Masalah 2. Evaluasi dan sintesis 3. Pemodelan 4. Spesifikasi 5. Review Dalam menemukan Area permasalahan, perlu adanya komunikasi yang intensif dengan user. Hal yang perlu diperhatikan dalam berkomunikasi adalah menghindari salah interpretasi. Pertanyaan pertama memfokuskan pada pengertian dasar permasalahan: 1. Menemukan yang membutuhkan software tersebut: a. Siapa yang membutuhkan sistem (serta personal di belakangnya) ? b. Siapa yang akan menggunakan solusi c. Apa yang akan menjadi keuntungan ekonomis dari solusi yang baik d. Adakan sumber lain dari solusi yang dibutuhkan 2. Bentuk solusi yang diinginkan a. Bagaimana user mengkarakteristikkan suatu output sistem yang baik yang akan dihasilkan oleh solusi yang benar b. Masalah-masalah apa yang akan dicarikan solusinya? c. Lingkungan solusi yang akan digunakan d. Adakah isu atau kendala khusus yang berdampak kepada solusi 3. Efektifitas a. Mendapatkan person yang benar/berhak atas jawaban pertanyaan, b. Apakah pertanyaan yang diajukan relevan dengan permasalahan c. Adakah personal lain yang dapat menambah informasi d. Adakah hal lain yang perlu ditambahkan? Jenis Kebutuhan: 1. Kebutuhan Fungsional Pendefinisian layanan yang harus disediakan, bagaimana reaksi sistem terhadap input dan apa yang harus dilakukan sistem pada situasi khusus (Kebutuhan sistem dilihat dari kacamata pengguna) 2. Kebutuhan Non-Fungsional Kendala pada pelayanan atau fungsi sistem seperti kendala waktu, kendala proses pengembangan, standard, dll. Contoh: kehandalan, waktu respon dan kebutuhan storage. Contoh kendala seperti: Keterbatasan kemampuan peralatan I/O, representasi sistem dll. Domain Kebutuhan Kebutuhan yang berasal dari domain aplikasi sistem dan merefleksikan karakteristik domain Secara Prinsip, spesifikasi Kebutuhan harus: 1. Lengkap: Mendeskripsikan semua fasilitas yang diinginkan 2. Konsisten: Tidak adanya konflik dan kontradiksi Tipe Non-Fungsional Proses Rekayasa Kebutuhan Studi Kelayakan Studi Kelayakan memutuskan apakah sistem software yang akan dibuat sudah mencakup seluruh aspek permasalahan Melakukan studi untuk menguji apakah sistem: • sudah sesuai dengan tujuan organisasi • dapat dikembangkan dengan teknologi terkini dan dana yang tersedia • dapat diintegrasikan dengan sistem lain yang sudah digunakan Implementasi Studi Kelayakan Berbasikan pada penilaian informasi (apa yg dibutuhkan), pengumpulan informasi dan penulisan laporan Pertanyaan ke personal di organisasi: • Apa yang akan terjadi apabila sistem tidak diimplementasikan? • Masalah proses apa yang ada ? • Apa yang dapat dibantu oleh sistem ? • Masalah apa yang akan muncul pada proses Integrasi ? • Adakah teknologi baru yang dibutuhkan? Skill yang dibutuhkan ? • Fasilitas apa yang harus didukung oleh sistem ? Permasalahan pada Analisis Kebutuhan • Pengguna (stakeholders) tidak mengetahui apa yang mereka butuhkan • Pengguna menjelaskan kebutuhan dengan cara mereka sendiri sehingga sulit untuk dipahami • Pengguna yang berbeda memiliki konflik kebutuhan • Faktor politik dan organisasi yang dapat mempengaruhi kebutuhan sistem • Perubahan kebutuhan selama proses analisis. Stakeholder baru mungkin akan merubah lingkungan bisnis. Proses Analisis Kebutuhan Pemodelan Sistem Dapat dilakukan dalam beberapa cara, seperti model structural, state machine, state chart, dll Pemodelan tersebut dapat pula direpresentasikan sebagai formaliasi sudut pandang pengguna (viewpoint-oriented) Viewpoint-oriented elicitation Stakeholder merepresentatikan sudut pandang suatu masalah dalam beberapa cara. Analisis Multi perspektif adalah penting jika tidak terdapat suatu cara yang benar untuk menganalisa kebutuhan sistem. Contoh: Sistem ATM Bank Sistem ATM dapat menyediakan pelayanan bank secara otomatis Pelayanan tersebut mencakup: penarikan tunai, pengiriman pesan untuk permintaan layanan, pemensanan, dan transfer. Autoteller viewpoint • Bank customers • Representatives of other banks • Hardware and software maintenance engineers • Marketing department • Bank managers and counter staff • Database administrators and security staff • Communications engineers • Personnel department Identifikasi Viewpoint: • Menemukan viewpoint sebagai penerima layanan sistem dan mengidentifikasikan layanan yang disediakan untuk masing-masing viewpoint Pembentukan Struktur Viewpoint • Mengelompokkan viewpoint yang saling berhubungan secara hierarki. Layanan umum disediakan pada level yang lebih tinggi dalam hierarki Dokumentasi Viewpoint • Memperbaiki deskripsi viewpoint dan layanan yang teridentifikasi Viewpoint system mapping • Transformasi analisis ke perancangan berorientasi objek Viewpoint Service Information Bentuk Standard VORD Viewpoint templete service templete Skenario Penggambaran bagaiman sistem akan digunakan Membantu dalam menemukan kebutuhan dengan mempermudah dalam penggambaran proses dibandingkan pernyataan abstrak kebutuhan sistem Menambahkan detail ke outline deskripsi kebutuhan Deskripsi dalam Skenarion • Sistem State pada awal scenario • Alur Normal kejadian-kejadian di sistem • Apa yang dapat berkembang dan bagaimana menanganinya • Aktifitas-aktifitas yang bersamaan terjadi • System state setelah proses selesai Skenario Kejadian • Skenario kejadian dapat digunakan untuk menggambarkan bagaimana sistem merespon ke suatu kejadian tertentu seperti awal transaksi • VORD dapat berupa diagram untuk menggambarkan scenario kejadian o Data yang dikirim dan disediakan o Kontrol Informasi o Pengecualiaan Proses o Kejadian berikutnya Notasi: Elips menyatakan data yang disediakan oleh dan dikirim ke viewpoint Data keluar dari sisi kanan setiap kotak Eksepsi ditunjukkan di bawah maisng-masing box Nama kejadian berikutnya berada di box dengan garis panah tebal Pada contoh di atas, eksepsi adalah: • Timeout: Pelanggan salah memasukkan nomor PIN selama waktu yang diberikan • Invalid Card: Kartu tidak diknal oleh sistem dan dikembalikan • Stolen Card: Kartu sudah diregister sebagai kartu yang sudah dicuri/hilang dan akan diambil oleh sistem (tidak dikembalikan) Validasi Kebutuhan • Bertujuan untuk meyakinkan bahwa kebutuhan yang sudah didefinisikan sesuai dengan yang diinginkan pengguna • Menghindari Kesalahan pendefinisian kebutuhan karena akan menyebabkan penambahan biaya yang besar o Memperbaiki definisi kebutuhan stelah software dikirim akan menyebabkan peningkatan biaya hingga 100 kali. Pengujian Pendefinisian Kebutuhan • Validasi. Apakah sudah sesuai dengan yang diinginkan • Konsistensi. Adakah konflik dengan kebutuhan lainnya • Lengkap: Apakah sudah termasuk semua fungsi yang dibutuhkan • Realisasi: Dapatkan kebutuhan diimplementasikan ke dana dan teknologi yang tersedia • Dapat diverifikasi: Dapatkah spesifikasi kebutuhan dicek Teknik Validasi Kebutuhan Review: Prototyping Test-Case Generator Analisis Konsistensi Otomatis Managemen Perubahan Kebutuhan Outline Spesifikasi Kebutuhan Software 1. Pendahuluan a. Referensi Sistem b. Deskripsi Umum Sistem c. Kendala Projek Pengembangan Software 2. Deskripsi Informasi a. Informasi representasi Alur i. Alur Data ii. Alur Kontrol b. Representasi Isi Informasi c. Deskripsi Interface Sistem 3. Deskripsi Fungsional a. Partisi Fungsional b. Deskripsi Fungsional i. Deskripsi proses secara naratif ii. Keterbatasan Sistem iii. Performa yang dibutuhkan iv. Perancangan kendala v. Support diagram c. Deskripsi Kontrol i. Spesifikasi Kontrol ii. Perancangan Kendala 4. Deskripsi Lingkungan a. System State b. Events dan Aksi 5. Kriteria Validasi a. Performance Bound b. Kelas Test c. Respon Software yang diharapkan d. Pertimbangan-pertimbangan khusus 6. Daftar Kepustakaan 7. Appendiks Manajemen Projek Pengembangan Software Manajemen Projek Software: • Memfokuskan pada aktifitas pengembangan software sesuai dengan jadwal penyelesaian dan organisasi pengembangan software • Manajemen projek dibutuhkan karena pengembangan software memiliki kendala pada biaya dan jadwal yang ditentukan oleh pengembang. Aktifitas dalam Manajemen • Pembuatan Proposal • Perencanaan dan penjadwalan Projek • Pembuatan rencana biaya projek • Monitoring dan review projek • Pemilihan dan evaluasi projek • Pembuatan Laporan dan presentasi Penguatan Project • Penentuan Personal dalam Projek o Dana projek terbatas untuk pembiayan staff yang tinggi o Dimungkinkan tidak tersedianya staff yang memiliki kemampuan sesuai dengan yang diinginkan o Pengembangan kemampuan(skill) pegawai pada projek software • Menuntut kemampuan manager dalam menentukan staff sesuai dengan standar tenaga IT internasional Perencanaan Projek • Merupakan aktifitas manajemen projek yang membutuhkan waktu paling lama • Merupakan aktifitas berkelanjutan dari tahap initial hingga pengiriman software sehingga secara regular harus diperbaharui ketika terdapat informasi baru, • Beberapa tipe perencanaan (rencana validasi, rencana perubahan managemen, rencana pengembangan dan training staff, rencana perawatan) harus pula dikembangkan untuk mendukung perencanaan projek utama yang memiliki kendala terhadap waktu dan biaya Jenis-jenis Perencanaan Jenis Deskripsi Perencanaan Kualitas Menentukan standar dan prosedur penentuan kualitas software yang digunakan Perencanaan Validasi Menentukan teknik, jadwal, dan sumber daya yang digunakan untuk validasi software Perencanaan Perubahan Manajemen Menggambarkan struktur dan prosedur perubahan manajemen Perencanaan Perawatan Memprediksi kebutuhan, biaya dan usaha perawatan sistem Perencanaan pengembangan staff Menggambarkan bagaimana perencanaan pengembangan kemampuan dan ketrampilan staff untuk menunjang projekS Proses Manajemen Projek Mendefinisikan kendala projek Menentukan penilaian awal terhadap parameter projek Menentukan projek milestone dan pengiriman while projek belum selesai ataupun dibatalkan loop Menyusun jadwal projek Initiasi aktifitas sesuai dengan jadwal delay (untuk sementara) review perkembangan projek revisi parameter dan estimasi projek apply revisi ke jadwal negosiasikan kembali kendala projek dan pengiriman if (terdapat masalah) then initiasi review teknis dan kemungkinan revisi end if end loop Struktur perencanaan projek 1. Pendahuluan 2. Organisasi Projek 3. Analisis Resiko 4. Kebutuhan akan sumber daya hardware dan software 5. Work breakdown 6. Penjadwalan Projek 7. Mekanisme pemantauan dan pelaporan Pengorganisasian Kegiatan Projek • Aktifitas pada suatu pengembangan projek harus diorganisasikan untuk menghasilkan output yang terukur bagi manajemen dan penentuan progress • Milestones merupakan titik akhir dari aktifitas proses • Deliverable (pengiriman) merupakan hasil projek yang dikirim ke pelanggan • Pada model proses air terjun (waterfall) boleh didefnisikan progress milestone secara langsung Milestone dalam proses rekayasa kebutuhan Penjadwalan Projek • Membagi projek ke dalam bebtuk tugas dan estiamsi waktu serta sumber daya yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas tsb • Pengorganisasian tugas yang bersamaan untuk membuat jadwal yang optimum • Meminimumkan ketergantungan tugas untuk menghindari adanya delay yg ditimbulkan oleh suatu tugas yang menunggu tugas lainnya selesai • Ditentukan oleh intusi dan pengalaman manajer Proses Penjadwalan Projek Masalah dalam Penjadwalan • Estimasi kesulitan masalah dan berakibat pada biaya pengembangan solusi menjadi cukup rumit • Produktifitas tidak berbanding lurus dengan jumlah orang yang mengerjakan tugas • Penambahan personal pada akhir projek menyebabkan adanya overhead komunikasi • Segala sesuatu yang tidak diharapkan akan terjadi, sehingga membutuhkan suatu perencanaan contingency Diagram Batang dan Jaringan Kerja • Merupakan notasi grafis yang digunakan untuk mengilustrasikan jadwal projek • Menyatakan suatu breakdown projek ke dalam tugas-tugas. Tugas seharusnya tidak terlalu kecil dan diestimasi waktunya selama satu atau dua minggu • Bagan Aktifitas menyatakan ketergantungan dan jalur kritis • Diagram batang menyatakan jadwal yang sesuai dengan waktu kalender. Durasi dan Ketergantungan Tugas Durasi (hari) Ketergantungan T1 8 T2 15 T3 15 T1 (M1) T4 10 T5 10 T2, T4 (M2) T6 5 T1, T2 (M3) T7 20 T1 (M1) T8 25 T4(M5) T9 15 T3, T6 (M4) T10 15 T5, T7 (M7) T11 7 T9 (M6) T12 10 T11 (M8) Jaringan Aktifitas Timeline Aktifitas Alokasi Staf Manajemen Risiko • Manajemen risikon mengidentifikasikan risiko dan menggambarkan minimisasi dampak risiko • Suatu risiko adalah kemungkinan munculnya dampak yang akan merugikan o Risiko projek berdampak pada jadwal dan sumber daya o Risiko produk berdampak pada kualitas dan unjuk kerja software yang dikembangkan o Risiko Bisnis berdampak pada organisasi pengembang software Risiko Software Risiko Tipe Risiko Deskripsi Pindahnya Staff Projek Perginya staff berpengalaman sebelum projek selesai Perubahan Manajemen Projek Berubahnya manajemen maka berubah pula prioritas program Hardware yang tidak tersedia Projek Harware penting tidak dapat dikirim sesuai dengan waktu yang sudah ditentukan Perubahan Kebutuhan Projek dan Produk Munculnya perubahan kebutuhan yang lebih besar dibandingkan antisipasinya Delay terhadap spesifikasi Projek dan Produk Spesifikasi pada interface penting tidak dapat disediakan tepat waktu Estimasi ukuran yang rendah Projek dan Produk Estimasi ukuran sistem yang terlalu rendah Unjuk kerja tool/sumber daya yang rendah Produk Tool (CASE) yang digunakan tidak menunjukkan performa yg baik dalam mengantisipasi masalah Perubahan Teknologi Bisnis Adanya perubahan teknologi dalam implementasi software Produk saingan Bisnis Produk saingan sudah dipasarkan sebelum software yang dikembangkan selesai Proses Manajemen Risiko • Identifikasi Risiko o Identifikasi risiko projek, produk dan bisnis • Analisis Risiko o Menilai konsekuensi dan likelihood risiko • Perencanaan Risiko o Menggambarkan perencanaan untuk menghindari dan meminimisasi dampak risiko • Memantau Risiko o Memantau risiko selama projek pengembangan Identifikasi Risiko • Risiko Teknologi • Risiko Personal • Risiko Organisasi • Estimasi Risiko Jenis Risiko Kemungkinan Risiko Teknologi Kecepatan Database-Engine yang digunakan tidak dapat melakukan proses transaksi sebanyak yang dinginkan, Terdapat kerusakan pada komponen software yg digunakan sehingga tidak sesuai dengan fungsinya Personal Tidak dimungkinkannya melakukan recruitment staff yang memiliki kemampuan sesuai dengan yang diingikan Tidak tersedianya tempat training untuk staff yang dibutuhkan Organisasi Organisasi direstrukturisasi sehingga manajemen yg berbeda bertanggung jawab ke projek Masalah dalam keuangan organisasi mengakibatkan menurunkan biaya-biaya Tools Code yang dibangkitkan oleh Tool tidak efisien CASE tool tidak dapat diintegrasikan Kebutuhan-kebutuhan Perubahan kebutuhan mengakibatkan perancangan ulang Tidak pahamnya pelanggan terhadap dampak perubahan kebutuhan Estimasi Perkiraan jumlah waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan projek terlalu rendah Perkiraan jumlah perbaikan kerusakan terlalu rendah Perkiraan ukuran sistem software terlalu rendah Analisis Risiko • Menilai kemungkinan terjadinya risiko dan dampak risiko • Kemungkinan risiko: sangat rendah, rendah, sedang, tinggi, dan sangat tinggi • Dampak risiko: fatal, serius, dapat ditolerir, tidak signifikan Risiko Kemungkinan Dampak Masalah dalam keuangan organisasi mengakibatkan menurunkan biaya-biaya. Rendah Fatal Tidak dimungkinkannya melakukan recruitment staff yang memiliki kemampuan sesuai dengan yang diingikan Tinggi Fatal Staff penting sakit pada saat jalur kritis Sedang Serius Terdapat kerusakan pada komponen software yg digunakan sehingga tidak sesuai dengan fungsinya Sedang Serius Perubahan kebutuhan mengakibatkan perancangan ulang Sedang Serius Organisasi direstrukturisasi sehingga manajemen yg berbeda bertanggung jawab ke projek High Serius Kecepatan Database-Engine yang digunakan tidak dapat melakukan proses transaksi sebanyak yang dinginkan Sedang Serius Perkiraan jumlah waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan projek terlalu rendah Tinggi Serius CASE tool tidak dapat diintegrasikan Tinggi Dapat ditolerir Tidak pahamnya pelanggan terhadap dampak perubahan kebutuhan Sedang Dapat ditolerir Tidak tersedianya tempat training untuk staff yang dibutuhkan Sedang Dapat ditolerir Perkiraan jumlah perbaikan kerusakan terlalu rendah Sedang Dapat ditolerir Perkiraan ukuran sistem software terlalu rendah High Dapat ditolerir Code yang dibangkitkan oleh Tool tidak efisien Sedang Tidak Signifikan Perencanaan Risiko • Mempertimbangkan setiap risiko dan mengembangkan strategi untuk mengatur risiko tersebut • Strategi penghindaran o Kemungkinan risiko muncul dikurangi • Strategi minimisasi o Dampak risiko pada projek ataupun produk harus dikurangi • Perencanaan Contigency o Jika terjadi risiko, rencana contingency dilakukan untuk antisipasi risiko Manajemen Strategi Risiko Risiko Strategi Masalah Keuangan Organisasi Membuat suatu dokumen singkat yang diajukan ke manajer senior untuk menggambarkan bahwa pentingnya projek terhadap kemajuan bisnis organisasi Masalah Recruitment Memberitahukan ke pelanggan bahwa sulitnya memperoleh sumber daya sehingga dimungkinkan terjadinya penundaan Staff yg sakit Mengorganisasikan pekerjaan sehingga yang menangani setiap tugas terdiri dari lebih dari satu orang ataupun bagian lainnya dapat memahmi proses bagian lain Rusaknya komponen Mengganti komponen yg rusak dengan yg tersedia di pasaran yg sudah diketahui kehandalannya. Perubahan Kebutuhan Mengatur informasi yang dapat ditelusuri untuk menilai dapak perubahan kebutuhan, Restrukturisasi Organisasi Membuat suatu dokumen singkat yang diajukan ke manajer senior untuk menggambarkan bahwa pentingnya projek terhadap kemajuan bisnis organisasi Unjuk Kerja Database Melihat kemungkinan pembelian database yang memiliki untuk kerja tinggi Rendahnya perkiraan waktu pengembangan Menggunakan program generator ataupun pembelian komponen-komponen Memantau Risiko • Menilai setiap risiko yang teridentifikasi secara regular untuk memutuskan apakah kemungkinan munculnya risiko tersebut akan lebih banyak/sedikit • Menilai apakah dampak risiko tersebut sudah berubah • Setiap risiko harus didiskusikan pada pertemuan manajemen progress Faktor-faktor Risiko Tipe Risiko Indikator Potensial Teknologi Pengiriman produk hardware/software yang terlambat karena adanya masalah teknologi Personal Rendahnya moral staff, kurangnya team work, dan ketersediaan pekerjaan Organisasi Gossip di organisasi, kurangnya aksi dari senior manajemen, reward & punishment Tools Adanya komentar kerusakan CASE tool, butuhnya spesifikasi komputer yang tinggi, Kebutuhan Complaints dr pelanggan, berubahnya kebutuhan Estimasi Tidak adanya kesesuaian terhadap jadwal, tidak adanya laporan yang jelas terhadap kerusakan. CASE Object Oriented Analysis and Design  Fokus pada object dimana sistem dibagi ke dalam beberapa object yang ada di dalamnya.  Function (behavior) dan data (state) yang berhubungan ke suatu object tunggal adalah self-contained atau encapsulated pada satu tempat.  Keuntungan object-oriented:  Reusability  Modularity  Maintainability Object adalah suatu abstraksi dari sesuatu dalam suatu domain masalah, menyatakan kemampuan sistem untuk :  menyimpan informasi tentang object tsb,  berinteraksi dengan object tsb,  atau keduanya Object adalah entitas suatu sistem software yang menyatakan kejadian (instances) dari real-world an entitas sistem Object Class Class adalah deskripsi dari sekumpulan object yang membagi (share) attributes, methods, relationship dan semantic yang sama; Object class adalah template untuk object, yang dapat digunakan untuk membuat object, Object menyatakan suatu kejadian khusus tertentu dari suatu class Contoh: Class Object name: string address: string 3 dateOfBirth: date employeeNo: integer socialecurityNo: string department: string manager: string salary: real status: {current, left, retired} taxCode: integer name: John address: M Street No.23 dateOfBirth: 02/10/65 employeeNo: 324 socialecurityNo:E342545 department: Sale manager: Employee1 salary: 2340 status:current taxCode: 3432 Join( ) Retire( ) ChnageDetail( ) Eployee16.join(02/05/1997) Eployee16.retire(03/08/2005) Eployee16.changeDetail(“X Street No. 12”) Inheritance  Object classes dapat menurunkan atribut dan services dari object class yang lain,  Inheritance menyatakan suatu generalisasi suatu class, Generalisasi Library Class Hierarchy Keuntungan Inheritance:  Merupakan mekanisme abstraksi yang dapat digunakan untuk mengklasifikasikan entitas  Merupakan mekanisme re-use pada tahap perancangan dan pemrograman  Grafik Inheritance adalah suatu bentuk gambaran tetang organisasi pada suatu domain dan sistem Multiple Inheritance  Suatu object class dapat pula dibentuk dari turunan beberapa super-class,  Akan memberikan dampak konflik semantic dimana atribut/service dengan nama yang sama pada super-class yang berbeda memiliki semantic yang berbeda  Membentuk hierarchy yang lebih kompleks Masalah dengan Inheritance  Object class tidak self-contain, sehingga tidak dapat diketahui tanpa referensi ke super-classnya  Perancang memiliki tendensi untuk melakukan reuse terhadap graph inheritance yang sudah dibuat sehingga dapat menimbulkan ketidak efisiensian yang signifikan Object Agregasi Model agregasi menunjukkan bagaimana class-class dibentuk dari class yang lainnya Similar dengan relasi: part-of dalam model data semantic Encapsulation  Private: attributes dan methods dienkapsulasi dalam class sehingga dapat diakses oleh clien akses tersebut -> hanya dapat diakses oleh member class tersebut.  Public: metode mendefinisikan inteface sebagai sarana mengakses class dari clint-nya.Dapat diakses oleh object manapun.  Protected: hanya dapat diakses oleh object-class turunannya Komunikasi dalam object  Object berkomunikasi dengan object lain melalui pengiriman pesan (messages) o Suatu pesan adalah suatu metode call dari suatu object pengirim-pesan ke suatu object penerima pesan o Suatu pesan terdiri dari: Object referensi yang mengindikasikan penerima pesan, nama method dan parameter (argumen dari method)  Object penerima pesan disebut server ke object pengirim pesan, dan objek pengirim pesan adalah client dari server. Object Cohesion dan Coupling Cohesion suatu komponen adalah ukuran tentang hubungan antara komponen suatu object class. Setiap operasi menyediakan fungsi untuk mengubah, melihat, atau menggunakan atribut object sebagai layanan dasar, Coupling adalah suatu indikasi kekuatan interkoneksi antara program units. Sistem dengan coupling yg kuat memiliki interkoneksi yang kuat sehingga setiap program unit sangat ketergantungan dengan yang lainnya (mis.: shared variables, interchange control function). Sistem dengan couple yang lemah tidak memiliki ketergantungan yang kuat antar program units. Polymorphism  Kemampuan object yang berbeda untuk menjalankan method yang sesuai untuk merespon ke pesan yg sama  Pemilihan method yang sesuai tergantung pada class yg digunakan untuk membuat object Contoh: class Shape { private String name; public Shape(String aName) { name=aName; } public String getName( ) { return name; } public float calculateArea( ) { return 0.0f; } } // End Shape class class Circle extends Shape { private float radius; public Circle(String aName) { super(aName); radius = 1.0f; } public Circle(String aName, float radius) { super(aName); this.radius = radius; } public float calculateArea() { return (float)3.14f*radius*radius; } } // End Circle class class Square extends Shape { private float side; public Square(String aName) { super(aName); side = 1.0f; } public Square(String aName, float side) { super(aName); this.side = side; } public float calculateArea() { return (float) side*side; } } // End Square classpublic class ShapeDemoClient { public static void main(String argv[ ]) { Shape c1 = new Circle("Circle C1"); Shape c2 = new Circle("Circle C2", 3.0f); Shape s1 = new Square("Square S1"); Shape s2 = new Square("Square S2", 3.0f); Shape shapeArray[ ] = {c1, s1, c2, s2}; for (int i = 0; i < shapeArray.length; i++) { System.out.println("The area of " + shapeArray[i].getName( ) + " is " + shapeArray[i].calculateArea( ) + " sq. cm."); } } // End main } // End ShapeDemoClient1 class OO Analysis: mencari kebutuhan dari perpektif class dan object yang ditemukan dalam suatu vocabulary dari domain masalah. Dengan kata lain, world (system) dimodelkan dalam bentuk object dan class, OO Design: Dekomposisi OO dan suatu notasi untuk menggambarkan model system pada tahap pengembangan. Struktur dibentuk setelah object yang berhubungan dengan system sudah didefinisikan. OO-Analisis:  Menganalisa domain masalah  Menggambarkan proses system  Identifikasi object  Spesifikasi atribut  Mendefinisikan Operation  Inter-object Communication Identifikasi Suatu Object  Entitas luar (mis.: system lain, alat, orang) yang menghasilkan / menggunakan informasi yang digunakan system  Benda (mis.: laporan, tampilan, surat, signal) yang merupakan bagian informasi  Peran (mis: manager, engineer, salesperson) yang dimainka oleh orang yang berinteraksi dengan system,  Tempat(mis.: ruangan) yang menyediakan konteks permasalah dan fungsi keseluruhan system,  Unit organisasi (mis.: divisi, group, team) yang relevan ke aplikasi, Class Fitting Object Relations Package Unified Modelling Language The Unified Modeling Language (UML) is a standard language for writing software blueprints. The UML may be used to visualize, specify, construct, and document the artifacts of a software-intensive system. Building Blocks Things Relationships Diagrams Things: Structural things classes, interfaces, collaborations, use cases, active classes, components, nodes. Behavioral things  interactions, state machines. Grouping things  packages. Annotational things  notes. Class Inheritance Class - DependenciesA change in specification of one thing may effect another thing that uses it Class – Association A structural relationship that specifies that objects of one thing are connected to objects of another. Name: name of association Role: a specific role of class in an association Multiplicity, an association represent a structural relationship among objects: zero to one(0..1), many(0..*) or one or more (1..*) Aggregation: a plain association between two classes represents a structural relationship “whole-a-part”Association, Multiplicity, Aggregation and Role Structural Things – Use Case Specifies the behavior of a system or a part of a system and is a description of a set of sequences of actions, including variants, that a system performs to yield an observable result of value to an actor. Use Case Diagram One of the five diagrams (activity diag., statechart diag., sequence diag., collaboration diag.) in the UML for modeling the dynamic aspects of systems. Central to modeling the behavior of a system, a subsystem, or a class, Use Case Diagram Statechart Diagram A statechart diagram shows a state machine, consisting of states, transitions, events, and activities. Activity DiagramAn activity diagram is a special kind of a statechart diagram that shows the flow from activity to activity within a system. Sequence DiagramA sequence diagram is an interaction diagram that emphasizes the time¬ordering of messages. Component DiagramComponent diagram shows an organization and dependencies of a group of components. Deployment Diagram Deployment diagram shows the configuration of run-time node processing and its components.

Tidak ada komentar: